Rabu, 28
Desember 2011
Bacaan
Alkitab: Yakobus 5:3-18
“Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit,
baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta
mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.” (Yak
5:14)
Berdoa Ketika Sakit
Saat saya menulis renungan ini, isteri saya sedang sakit yang saya sendiri
tidak tahu sakitnya apa. Hanya gejalanya badan demam, batuk berdahak dan
kemudian nafas terasa sesak. Sakitnya memang tidak parah, sehingga isteri saya
pun tidak perlu dirawat ke rumah sakit. Dokter yang memeriksa isteri saya pun
hanya meresepkan obat untuk rawat jalan.
Dalam Alkitab, sering dikisahkan bagaimana Tuhan Yesus maupun para muridnya,
serta para rasul dan pemimpin jemaat di saat itu menyembuhkan orang-orang sakit
dengan cara yang ajaib. Jika kita baca di Perjanjian Lama pun, banyak nabi-nabi
Tuhan yang dapat menyembuhkan orang sakit dengan kuasa Tuhan. Memang tidak
dapat dipungkiri, mujizat kesembuhan itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan
jemaat dan orang-orang percaya. Banyak orang pasti akan menjadi percaya kepada
kuasa Tuhan ketika mereka melihat ada kesembuhan yang terjadi.
Lalu bagaimana jika yang sakit adalah jemaat atau orang percaya? Dalam
kitab Yakobus, kita menemukan bagaimana Yakobus memberikan saran-saran yang
sederhana kepada orang percaya. Dikatakan bahwa ketika seseorang sedang mengalami
penderitaan, Yakobus menyarankan agar sebaiknya orang tersebut berdoa (ay. 13).
Berdoa di sini berarti meminta pertolongan Tuhan dalam penderitaannya tersebut.
Khususnya bagi orang percaya yang sakit, Yakobus menyarankan agar sebaiknya
orang tersebut memanggil para penatua jemaat agar mereka mendoakannya dan
mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan (ay. 14).
Apa yang tertulis dalam ayat 14 ini memang tidak mutlak, terlihat dari kata
“baiklah” yang juga digunakan di ayat 13. Hal ini berarti bahwa ini sebenarnya
memang tindakan yang sebaiknya dilakukan orang percaya, yaitu:
Pertama, memanggil para penatua jemaat untuk mendoakannya. Tidak salah
memang berdoa bagi diri sendiri. Tetapi para penatua jemaat memang memiliki
tugas untuk memperhatikan jemaat-jemaat yang membutuhkan mereka. Untuk itulah
tidak ada salahnya ketika kita sakit kita pun memberitahu orang-orang terdekat
kita dalam jemaat. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah agar mereka
dapat memperhatikan kita, dan juga dapat membantu mendoakan kita. Bukankah doa
yang dinaikkan oleh beberapa orang akan lebih besar dampaknya dibandingkan
dengan doa yang dinaikkan oleh kita seorang diri?
Kedua, mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Apa yang dimaksud dengan
minyak di sini memang mengandung dua makna. Ada yang mengatakan bahwa minyak
ini adalah minyak dalam artian obat (yang berarti bahwa doa disertai dengan
tindakan nyata (minum obat) akan menyembuhkan orang percaya dari sakitnya),
namun bisa juga minyak dalam artian memang minyak biasa sebagai simbol bahwa
minyak itulah yang menjadi sarana penyembuhan orang percaya. Saya sendiri tidak
dapat mengambil kesimpulan manakah makna yang benar, tetapi kita sebagai orang
percaya pun harus lebih memfokuskan diri kepada Tuhan yang menyembuhkan kita
dan bukan memperdebatkan definisi minyak dalam ayat ini.
Dalam ayat selanjutnya lebih banyak membahas tentang doa. Dikatakan bahwa
doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu (ay. 15). Bahkan
tidak hanya sakit jasmani yang disembuhkan, tetapi juga sakit rohani (dosa) pun
dapat diampuni ketika doa tersebut sungguh-sungguh lahir dari iman. Oleh karena
itu Yakobus menasihatkan agar orang percaya saling mengaku dosa dan saling mendoakan
agar menjadi sembuh (ay. 16a). Memang dosa dan juga pun dapat menjadi
penghalang doa kita (Yes 59:1-2). Oleh karena itu Yakobus mengingatkan orang
percaya akan doa Elia, yang sebetulnya adalah orang biasa namun karena ia
sungguh-sungguh berdoa, hujan pun tidak turun selama 3,5 tahun dan ketika ia berdoa
lagi, hujan pun dapat turun kembali (ay. 17-18).
Yakobus memberikan satu bagian ayat yang sangat luar biasa bagi kita, yaitu
di ayat 16b yang berbunyi “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan,
sangat besar kuasanya”. Apapun masalah yang kita hadapi, apakah itu sakit
penyakit, atau masalah pribadi dan keluarga, tidak ada yang mustahil bagi
Tuhan. Kita adalah orang-orang yang telah dibenarkan Tuhan (Rm 5:1, 8:30),
sehingga bagian kita adalah berdoa dengan yakin agar kita dapat mengalami kuasa
Tuhan. Jika ada di antara kita yang saat ini mengalami sakit, ingatlah bahwa
bilur-bilur Yesus telah menyembuhkan kita (1 Pet 2:24), sehingga kita pun dapat
berdoa dengan yakin dan penuh iman bahwa kita pasti sembuh.
Bacaan
Alkitab: Yakobus 5:3-18
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa!
Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para
penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak
dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan
Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu
akan diampuni.
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan,
supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat
besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah
bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun
di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun
mengeluarkan buahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.