Selasa, 27 Desember 2011

Berdoa Ketika Sakit


Rabu, 28 Desember 2011
Bacaan Alkitab: Yakobus 5:3-18
Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. (Yak 5:14)


Berdoa Ketika Sakit


Saat saya menulis renungan ini, isteri saya sedang sakit yang saya sendiri tidak tahu sakitnya apa. Hanya gejalanya badan demam, batuk berdahak dan kemudian nafas terasa sesak. Sakitnya memang tidak parah, sehingga isteri saya pun tidak perlu dirawat ke rumah sakit. Dokter yang memeriksa isteri saya pun hanya meresepkan obat untuk rawat jalan.

Dalam Alkitab, sering dikisahkan bagaimana Tuhan Yesus maupun para muridnya, serta para rasul dan pemimpin jemaat di saat itu menyembuhkan orang-orang sakit dengan cara yang ajaib. Jika kita baca di Perjanjian Lama pun, banyak nabi-nabi Tuhan yang dapat menyembuhkan orang sakit dengan kuasa Tuhan. Memang tidak dapat dipungkiri, mujizat kesembuhan itu sangat berpengaruh terhadap perkembangan jemaat dan orang-orang percaya. Banyak orang pasti akan menjadi percaya kepada kuasa Tuhan ketika mereka melihat ada kesembuhan yang terjadi.

Lalu bagaimana jika yang sakit adalah jemaat atau orang percaya? Dalam kitab Yakobus, kita menemukan bagaimana Yakobus memberikan saran-saran yang sederhana kepada orang percaya. Dikatakan bahwa ketika seseorang sedang mengalami penderitaan, Yakobus menyarankan agar sebaiknya orang tersebut berdoa (ay. 13). Berdoa di sini berarti meminta pertolongan Tuhan dalam penderitaannya tersebut. Khususnya bagi orang percaya yang sakit, Yakobus menyarankan agar sebaiknya orang tersebut memanggil para penatua jemaat agar mereka mendoakannya dan mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan (ay. 14).

Apa yang tertulis dalam ayat 14 ini memang tidak mutlak, terlihat dari kata “baiklah” yang juga digunakan di ayat 13. Hal ini berarti bahwa ini sebenarnya memang tindakan yang sebaiknya dilakukan orang percaya, yaitu:

Pertama, memanggil para penatua jemaat untuk mendoakannya. Tidak salah memang berdoa bagi diri sendiri. Tetapi para penatua jemaat memang memiliki tugas untuk memperhatikan jemaat-jemaat yang membutuhkan mereka. Untuk itulah tidak ada salahnya ketika kita sakit kita pun memberitahu orang-orang terdekat kita dalam jemaat. Tujuannya tidak lain dan tidak bukan adalah agar mereka dapat memperhatikan kita, dan juga dapat membantu mendoakan kita. Bukankah doa yang dinaikkan oleh beberapa orang akan lebih besar dampaknya dibandingkan dengan doa yang dinaikkan oleh kita seorang diri?

Kedua, mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Apa yang dimaksud dengan minyak di sini memang mengandung dua makna. Ada yang mengatakan bahwa minyak ini adalah minyak dalam artian obat (yang berarti bahwa doa disertai dengan tindakan nyata (minum obat) akan menyembuhkan orang percaya dari sakitnya), namun bisa juga minyak dalam artian memang minyak biasa sebagai simbol bahwa minyak itulah yang menjadi sarana penyembuhan orang percaya. Saya sendiri tidak dapat mengambil kesimpulan manakah makna yang benar, tetapi kita sebagai orang percaya pun harus lebih memfokuskan diri kepada Tuhan yang menyembuhkan kita dan bukan memperdebatkan definisi minyak dalam ayat ini.

Dalam ayat selanjutnya lebih banyak membahas tentang doa. Dikatakan bahwa doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu (ay. 15). Bahkan tidak hanya sakit jasmani yang disembuhkan, tetapi juga sakit rohani (dosa) pun dapat diampuni ketika doa tersebut sungguh-sungguh lahir dari iman. Oleh karena itu Yakobus menasihatkan agar orang percaya saling mengaku dosa dan saling mendoakan agar menjadi sembuh (ay. 16a). Memang dosa dan juga pun dapat menjadi penghalang doa kita (Yes 59:1-2). Oleh karena itu Yakobus mengingatkan orang percaya akan doa Elia, yang sebetulnya adalah orang biasa namun karena ia sungguh-sungguh berdoa, hujan pun tidak turun selama 3,5 tahun dan ketika ia berdoa lagi, hujan pun dapat turun kembali (ay. 17-18).

Yakobus memberikan satu bagian ayat yang sangat luar biasa bagi kita, yaitu di ayat 16b yang berbunyi “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”. Apapun masalah yang kita hadapi, apakah itu sakit penyakit, atau masalah pribadi dan keluarga, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kita adalah orang-orang yang telah dibenarkan Tuhan (Rm 5:1, 8:30), sehingga bagian kita adalah berdoa dengan yakin agar kita dapat mengalami kuasa Tuhan. Jika ada di antara kita yang saat ini mengalami sakit, ingatlah bahwa bilur-bilur Yesus telah menyembuhkan kita (1 Pet 2:24), sehingga kita pun dapat berdoa dengan yakin dan penuh iman bahwa kita pasti sembuh.


Bacaan Alkitab: Yakobus 5:3-18
5:13 Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!
5:14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan.
5:15 Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
5:16 Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
5:17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
5:18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.