Selasa, 06 Desember 2011

Providensia Allah

Selasa, 6 Desember 2011

Bacaan Alkitab: Keluaran 16:13-18
"...maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya." (Kel 16:18)


Providensia Allah



Ketika bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, Tuhan membawa mereka melewati padang gurun, dan bukannya melewati jalan raya yang biasa dipakai untuk jalur perdagangan (Kel 13:18). Bayangkan sebanyak 600 ribu laki-laki, belum terhitung perempuan dan anak-anak (Kel 12:37) berduyun-duyun sedang berjalan di padang gurun, berapa banyak makanan dan air yang dibuutuhkan agar seluruh bangsa Israel dapat makan dan minum? Tentunya sangat banyak bukan? Apalagi bangsa Israel ketika keluar dari tanah Mesir pun dalam keadan terburu-buru, sehingga mereka mungkin hanya membawa makanan seadanya. Bahkan roti yang mereka buat pun adalah roti yang tak beragi, karena mereka tidak dapat berlambat-lambat untuk menyiapkan bekal dalam perjalanan mereka (Kel 12:39).

Secara manusia, bahkan dengan teknologi saat ini, hampir mustahil Musa dapat menyediakan makanan dan minuman bagi begitu banyak orang di padang gurun. Tetapi bukan Musa yang menyediakan makanan dan minuman tersebut, Tuhan Allah lah yang menyediakannya. Dan ketika Tuhan yang menyediakan, pasti Ia akan memberikan yang terbaik. Tuhan pun memberikan burung puyuh kepada bangsa Israel ketika mereka meminta daging (ay. 13a). Bayangkan, bagaimana bisa burung puyuh “nyasar” sampai ke padang gurun? Tetapi itulah Tuhan, kuasaNya tak terbatas apapun juga karena Ia adalah pencipta alam semesta ini.

Bahkan, Alkitab mengatakan bahwa Tuhan menyediakan makanan bagi bangsa Israel yaitu manna (ay. 31). Manna adalah sejenis roti yang diberikan Tuhan setiap pagi (ay. 13-15). Dikatakan bahwa bangsa Israel makan manna hingga bangsa Israel masuk ke tanah perjanjian, yaitu tanah Kanaan (Yos 5:12). Tuhan bisa saja membuat bangsa Israel menjadi kenyang tanpa makan, tetapi Tuhan ingin agar bangsa Israel juga berusaha untuk memperoleh makanannya. Alkitab mengatakan bahwa bangsa Israel harus mengambil manna tersebut untuk keperluan seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa yang ada di kemah tersebut (ay. 16).

Namanya manusia, pasti ada unsur ketamakan dalam diri manusia. Alkitab mengatakan bahwa ada bangsa Israel yang mengumpulkan banyak, dan ada juga yang sedikit (ay. 17). Sangat mungkin orang yang mengumpulkan manna yang banyak bertujuan agar ia akan mendapat banyak makanan dan mungkin sisanya bisa untuk dijual. Tetapi ternyata apa yang diambil orang tersebut adalah sudah sesuai dengan kebutuhan orang tersebut. Alkitab mengatakan bahwa ketika ditakar, ternyata orang yang mengumpulkan banyak tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit ternyata tidak kekurangan (ay. 18).

Pelajaran apakah yang dapat kita petik dari bacaan Alkitab kita hari ini? Tentunya kita belajar bahwa Allah kita adalah Allah yang selalu memberkati kita dengan caraNya. Jika bangsa Israel di padang gurun diberikan makanan berupa manna setiap hari, tentu Allah yang sama juga pasti memberikan makanan kepada kita, selama kita mau berusaha menurut jalan Tuhan. Sama seperti bangsa Israel harus mengikuti cara Tuhan ketika mereka mengumpulkan manna, yaitu memungut manna sebelum matahari terbit dan membuat manna menjadi cair (Kel 16:21), tidak meninggalkan manna tersebut sampai pagi keesokan harinya (Kel 16:19-20), dan memungut dua kali lipat pada hari sebelum hari Sabat (Kel 16:23-24), dan tidak memungut manna pada hari Sabat (Kel 16:25-27). Semua itu adalah peraturan dari Allah bagi bangsa Israel yang suka tidak suka harus dilakukan oleh bangsa Israel jika ingin mendapatkan makanan, dan tentunya Allah pun memberikan peraturan-peraturan bagi kita yang tertulis dalam Kitab Suci untuk kita taati jika kita ingin mendapatkan berkat dari Tuhan.

Sebentar lagi kita akan memasuki tahun 2012. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di tahun 2012. Mungkin saja banyak ahli ekonomi meramalkan bahwa tahun 2012 akan menjadi tahun yang sukar dan penuh resesi, tetapi ketika kita berserah sepenuhnya kepada Tuhan dan mau hidup menurut aturan Tuhan, pasti akan ada penyertaan dan berkat dari Tuhan (Providensia Allah). Sama seperti bangsa Israel yang masuk ke dalam kondisi yang sulit di padang gurun, tetapi ternyata dalam padang gurun itu pun Allah tetap menyertai bangsa Israel dan mereka pun menadapatkan makanan yang melimpah setiap harinya. Bagi kita, pilihannya hanya ada dua, maukah kita tetap hidup dalam providensia Allah, ataukah kita memilih untuk hidup diluar providensia Allah? Jika kita mau hidup dalam penyertaan, perlindungan, dan berkat Tuhan, tentunya kita pun harus membayar harga, yaitu harus berusaha untuk hidup dalam aturan-aturan Tuhan, melakukan kehendakNya dan menyenangkan hati Allah.


Bacaan Alkitab: Keluaran 16:13-18
16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.
16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.
16:15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.
16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."
16:17 Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.
16:18 Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.