Senin, 26 Desember 2011

Mengapa Tuhan Memberitakan Kabar Kelahiran Yesus kepada Para Gembala?


Minggu, 25 Desember 2011
Bacaan Alkitab: Lukas 2:1-20
" Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka." (Luk 2:20)


Mengapa Tuhan Memberitakan Kabar Kelahiran Yesus kepada Para Gembala?


Semua dari kita pasti pernah membaca atau minimal mendengar kisah Natal dalam bacaan Alkitab di Lukas pasal 2 ini. Bagaimana saat itu Kaisar Agustus sebagai Kaisar Romawi yang sedang berkuasa memerintahkan semua orang untuk mendaftarkan diri di kotanya masing-masing (ay. 1-3). Oleh karena hal tersebut, Yusuf pun harus membawa Maria, tunangannya, yang sedang mengandung untuk pergi ke Betlehem, kota asal Yusuf (ay. 4-5). Pada saat itu, akhirnya tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, sementara kondisi pada saat itu semua penginapan pasti menjadi penuh karena banyak orang yang berada di Betlehem untuk mendaftarkan diri. Karena tidak ada tempat, mereka pun akhirnya membaringkan Yesus yang baru lahir di dalam palungan atau tempat makan hewan (ay. 6-7).

Sampai di sini rasanya cerita kelahiran Yesus cukup familiar. Bayi Yesus yang adalah Allah sendiri mau turun ke dunia dan menjadi sama seperti manusia. Saya berpikir, seharusnya palungan tempat Yesus dibaringkan terletak di sebuah kandang hewan, dan seharusnya pula, kandang hewan tempat Maria melahirkan Yesus pun bukan berada di tempat yang sunyi dan terpencil, atau di tengah-tengah padang rumput. Minimal kandang hewan tersebut berada di dekat rumah seseorang atau di dekat sebuah penginapan. Bahkan beberapa literatur pun memperkirakan Yesus dilahirkan di kandang hewan yang terletak di alun-alun kota Betlehem. Tapi di manapun Yesus dilahirkan, kemungkinan besar Yesus lahir di dalam kota Betlehem itu sendiri, bukan di luar kota.

Apa yang terjadi kemudian, diceritakan bahwa malaikat Tuhan kemudian menampakkan diri kepada para gembala yang sedang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada malam hari (ay. 8-9), dan memberitakan kabar sukacita bahwa telah lahir Juruselamat dunia yaitu Kristus di kota Daud (Betlehem), dan ia adalah bayi yang sedang dibungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan (ay. 10-12). Sampai di sini saya berpikir, bukankah Yesus dilahirkan di dalam kota Betlehem? Mengapa para malaikat Tuhan tidak menampakkan diri kepada para penduduk kota? Mengapa para malaikat Tuhan tidak menampakkan diri kepada para imam di kota Betlehem tersebut? Mengapa  Tuhan memilih untuk menyampaikan kabar sukacita tersebut kepada para gembala yang jelas-jelas mereka berada di luar kota (sedang berada di padang untuk menjaga kawanan ternak mereka). Para gembala itu jelas-jelas bukan orang-orang yang memiliki status rohani dan status sosial yang tinggi, tetapi mereka adalah orang-orang yang dipandang rendah baik dari status sosial maupun secara rohani.

Tetapi Tuhan memilih untuk menyampaikan kabar sukacita kelahiran Yesus tersebut kepada para gembala. Saya pun sampai dengan saat ini juga masih belum dapat paham 100% mengapa para gembala tersebut mendapatkan keistimewaan untuk menjadi orang yang melihat bayi Yesus yang baru lahir tersebut. Tetapi melihat apa yang dilakukan oleh para gembala setelah mendengar kabar tersebut dimana mereka langsung berangkat ke kota Betlehem dan melihat apa yang terjadi di sana (ay. 15). Saya rasa karena mereka cepat-cepat pergi ke Betlehem (ay. 16), kemungkinan besar mereka tidak membawa ternak mereka, karena pastinya perjalanan mereka akan menjadi terlalu lama. Kemungkinan mereka meninggalkan ternak mereka di padang untuk melihat bayi Juruselamat tersebut. Dan ketika mereka telah melihat bayi Yesus, Alkitab mengatakan bahwa mereka pun kembali ke padang sambil memuji dan memuliakan Allah (ay. 20).

Apa yang kita tarik dari bacaan di atas? Memang pemilihan para gembala sebagai orang-orang yang mendapatkan anugerah untuk bisa melihat bayi Yesus merupakan kehendak mutlak Allah. Tapi dari bacaan tersebut kita dapat melihat bahwa para gembala itu, walaupun secara sosial mereka adalah orang-orang yang dianggap rendah, namun mereka memiliki sikap hati yang cepat menanggapi Firman Tuhan. Bayangkan jika saat itu Tuhan berfirman kepada para orang-orang kaya yang ada di kota Betlehem, apakah mereka langsung berlari menjumpai bayi Yesus di dalam palungan? Saya pikir pasti sebagian dari orang-orang di kota Betlehem justru akan bersikap cuek walaupun malaikat Tuhan telah menampakkan diri kepada mereka. Mereka akan beralasan sedang sibuk lah, sedang capek lah, atau alasan-alasan lain agar mereka tidak perlu keluar melihat ke kandang hewan tersebut. Atau kalaupun mereka akhirnya berangkat, mereka tidak berangkat dengan antusias dan dengan segera seperti para gembala tersebut, namun mungkin mereka pergi melihat Yesus pun hanya formalitas. Sesampainya di kandang hewan, orang-orang Betlehem mungkin justru merasa ragu, “Apa iya bayi yang di dalam palungan tersebut merupakan bayi Juruselamat? Masa iya sih bayi Juruselamat kok lahirnya ngenes banget, di dalam palungan lagi. Mana mungkin bayi tersebut adalah bayi Juruselamat?”

Dalam menyambut Natal kali ini, saya rindu kita semua memiliki sikap seperti para gembala-gembala tersebut yang dalam mendengar suara Tuhan tidak ragu-ragu dan tidak banyak pertimbangan, tetapi segera melangkah dalam iman. Kita perlu memiliki iman kepada Tuhan seperti iman anak kecil kepada kedua orang tuanya, yang tidak pernah ragu sedikitpun akan kedua orang tuanya. Sering kali ketika kita menjadi semakin dewasa, iman seperti anak kecil itu pun semakin hilang dan digantikan oleh logika pikiran, yang seakan-akan membuat diri kita lebih percaya kepada logika dan mengurangi kepercayaan kita kepada Allah. Maukah kita di hari Natal ini, kita kembali belajar dari para gembala tersebut? Jika para gembala yang tidak pernah melihat Yesus saja mau langsung pergi menjumpai Yesus dalam iman, apalagi kita yang pasti telah mengenal Yesus, sudah seharusnya kita pun lebih memiliki iman percaya kepada Tuhan. Mari di momen Natal ini, kita kembali memperbaharui iman percaya kita kepada Tuhan. Natal bukan hanya perayaan semata, tetapi juga momen di mana kita harus mengintropeksi diri kita agar kita pun semakin siap menyambut kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, bukan kedatanganNya di dunia ini sebagai bayi, tetapi kedatanganNya kedua kali untuk menghakimi umat manusia.


Bacaan Alkitab: Lukas 2:1-20
2:1 Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia.
2:2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria.
2:3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.
2:4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, -- karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud --
2:5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.
2:6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin,
2:7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.
2:8 Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam.
2:9 Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan.
2:10 Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
2:11 Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2:12 Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan."
2:13 Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya:
2:14 "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
2:15 Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita."
2:16 Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan.
2:17 Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu.
2:18 Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka.
2:19 Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.
2:20 Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.