Jumat, 9
Desember 2011
Bacaan
Alkitab: Yeremia 29:10-14
"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa
yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan." (Yer 29:11)
Ketika Semua Tidak Berjalan Sesuai Rencana Kita
Saya memiliki salah satu sahabat yang sekaligus sebagai adik rohani saya. Saya
pertama kali bertemu dengan dirinya pada saat sama-sama melakukan pelayanan di
kampus. Uniknya, ia adalah satu dari sedikit laki-laki yang mengambil kuliah di
fakultas ilmu keperawatan. Suatu saat saya iseng-iseng bertanya kepadanya,
mengapa ia memilih jurusan keperawatan dan bukannya jurusan yang lain? Awalnya
saya pikir ia memang bercita-cita menjadi seorang perawat sehingga memilih
untuk berkuliah di fakultas keperawatan, tetapi ternyata apa yang terjadi
sungguh di luar dugaan. Sahabat saya tersebut awalnya ingin berkuliah di
jurusan komputer, sehingga ketika seleksi masuk, ia endaftar untuk masuk ke
FIK, karena disangkanya FIK tersebut adalah singkatan dari Fakultas Ilmu
Komputer, padahal seharusnya ia memilih Fasilkom yang sebenarnya merupakan
singkatan dari Fakultas Ilmu Komputer. Alhasil, ia pun “terdampar” masuk ke
fakultas yang awalnya tidak diinginkannya.
Ketika mendengar kisah ini, apakah sahabat saya tersebut bisa dibilang
telah gagal? Apakah segala cita-cita sahabat saya tersebut menjadi gagal karena
ia salah masuk fakultas? Orang dunia bisa saja berkata bahwa kesalahan yang
diperbuatnya sangat fatal dan tidak ada lagi harapan bagi dia untuk bisa
berprestasi di fakultas yang sangat jauh berbeda dengan fakultas yang
diinginkannya. Tetapi bagi kita orang-orang percaya, kita yakin bahwa Allah
turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang
mengasihi Dia (Rm 8:28). Dan sahabat saya adalah salah satu bukti nyata
tersebut. Ia berhasil menikmati perkuliahan di fakultas tersebut, lulus S1
dengan nilai yang memuaskan, ia kemudian mengambil gelar profesi perawat, dan
akhirnya ia saat ini pun dapat bekerja menjadi dosen. Terlebih lagi, ia
mendapatkan pasangan hidup di fakultas tersebut, mereka pun sejak awal telah
belajar untuk mengambil bagian dalam pelayanan mahasiswa bersama-sama. Saya
sendiri melihat, bahwa Tuhan sungguh memberkati sahabat saya ini dan membuatnya
menjadi saluran berkat bagi orang lain. Tuhan telah merencanakan sesuatu yang
jauh lebih hebat daripada rencana dan cita-cita yang dahulu disusun oleh
sahabat saya tersebut.
Sama seperti kisah di atas, Bangsa
Israel pun mengalami hal yang tidak mengenakkan, yaitu dibuang ke Babel selama
70 tahun, padahal Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan (ay. 10). Sudah
begitu banyak mujizat yang dibuat oleh Tuhan di hadapan bangsa Israel melalui
nabi-nabiNya. Jika kita memposisikan diri kita sebagai bangsa Israel, tentunya
kita pasti sedikit banyak akan merasa kecewa dengan Tuhan. Padahal ada maksud
Tuhan yaitu sebagai “hukuman” atas dosa-dosa bangsa Israel agar bangsa Israel
mau bertobat dan kembali kepada Tuhan.
Tuhan berkata, bahwa dalam pembuangan pun, itu adalah rencana Tuhan bagi
bangsa Israel. Tuhan berjanji bahwa rencana Tuhan adalah rencana damai
sejahtera, bukan rencana kecelakaan. Rencana Tuhan adalah untuk memberikan masa
depan yang penuh dengan harapan (ay. 11). Tuhan menjanjikan bahwa ketika bangsa
Israel mau kembali kepada Tuhan, maka Tuhan akan memulihkan bangsa Israel.
Tuhan akan menjadi Tuhan bagi bangsa Israel, Tuhan akan mendengarkan bangsa
Israel ketika mereka berseru kepadaNya (ay. 12), Tuhan akan membiarkan diriNya
ditemui ketika bangsa Israel mencariNya (ay. 13), dan Tuhan bahkan menjanjikan untuk
memulihkan keadaan bangsa Israel (ay. 14). Rencana Tuhan mungkin tidak
mengenakkan bagi bangsa Israel, tetapi akhirnya kita tahu bahwa setelah
pembuangan, bangsa Israel menjadi bangsa yang sangat taat kepada Tuhan dan
segala perintah serta hukum-hukum Tuhan.
Rancangan Tuhan selalu adalah rancangan yang terbaik bagi kita. Saya
berkata hal ini bukan karena saya sok tahu atau bagaimana, bukan juga karena
saya hanya bermaksud menghibur dengan menulis ayat-ayat yang indah bagi anda,
tetapi karena saya sendiri mengalami sendiri, betapa ayat Yeremia 29:11
tersebut benar-benar hidup dalam diri saya. Banyak hal yang terjadi dalam
kehidupan saya yang awalnya saya rasa tidak sesuai dengan apa yang saya
inginkan. Banyak masalah dan pergumulan yang harus saya hadapi, sebagian memang
karena kesalahan saya sendiri, sebagian juga memang karena Tuhan yang ijinkan.
Tetapi setelah semuanya berlalu, saya bisa mengerti apa maksud Tuhan dalam
kehidupan saya. Apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, ingatlah dan
percayalah bahwa selalu ada pelangi yang indah sehabis hujan yang deras.
Bacaan
Alkitab: Yeremia 29:10-14
29:10 Sebab beginilah firman TUHAN: Apabila telah genap tujuh puluh tahun
bagi Babel, barulah Aku memperhatikan kamu. Aku akan menepati janji-Ku itu
kepadamu dengan mengembalikan kamu ke tempat ini.
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan.
29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku
akan mendengarkan kamu;
29:13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu
menanyakan Aku dengan segenap hati,
29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku
akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa
dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman
TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah
membuang kamu. --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.