Jumat, 23
Desember 2011
Bacaan
Alkitab: Matius 2:1-6
"Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli
Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias
akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea,
karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi."
(Mat 2:4-5)
Orang yang Mengerti Firman tetapi Tidak Percaya
Firman
Ketika kita membaca judul di atas pasti kita menjadi heran, kok
bisa-bisanya ada orang yang mengerti Firman tapi nggak percaya ya? Kalau
misalnya orang itu tidak percaya Firman karena ia tidak tahu Firman atau tidak
mengerti Firman tentunya itu wajar. Tetapi kalau seseorang tidak percaya Firman
tetapi ia tahu dan mengerti tentang Firman Tuhan, itu baru hal yang aneh. Tapi
percaya atau tidak, ternyata banyak orang-orang yang seperti ini, dan Alkitab
bahkan menceritakan tentang orang seperti ini dalam kisah Natal yang biasanya
kita baca.
Semua pasti pernah mendengar tentang kisah tentang orang majus yang datang
untuk mengunjungi Yesus yang baru lahir. Bagaimana caranya orang majus itu tahu
bahwa Yesus telah lahir? Ternyata Tuhan pun memberikan tanda melalui ciptaanNya
di langit yaitu bintang yang bersinar terang (ay. 2). Alkitab mengatakan bahwa
orang majus tersebut datang dari timur ke Yerusalem, yang menunjukkan bahwa
kemungkinan besar orang majus ini adalah raja-raja atau pembesar-pembesar yang
berasal dari daerah Mesopotamia, sekitar sungai Efrat. Hal tersebut diperkuat
dengan penelitian sejarah yang mengatakan bahwa orang-orang dari daerah
tersebut sejak zaman bangsa Babel hingga Persia merupakan orang-orang yang
rajin mengamati bintang-bintang di langit. Ketika mereka mengamati langit
inilah mereka menemukan bintang yang bersinar menunjukkan kelahiran Yesus, Raja
atas segala raja.
Jika Tuhan membuat bintang yang bersinar khusus untuk menunjukkan kelahiran
Yesus, pastilah bintang itu dapat dilihat oleh semua orang di dunia ini, apalagi
bagi orang yang tinggal di tanah Yudea. Jika orang-orang majus yang berada
ribuan kilometer dari Yerusalem saja bisa melihat bintang itu dan rela
bersusah-susah untuk datang ke Yerusalem, tentunya agak mengherankan ketika
Alkitab mengatakan bahwa Herodes dan seluruh Yerusalem terkejut mendengar hal
tersebut (ay. 3). Bagaimana mungkin mereka yang tinggal di Yerusalem tidak tahu
bahwa Mesias sudah lahir di tanah Yudea? Bagaimana mungkin mereka tidak melihat
bintangNya yang bersinar terang di atas tanah Yudea?
Dari bacaan di atas kita dapat melihat perbedaan antara orang majus dengan
Herodes, para Imam dan ahli Taurat yang ada di Yerusalem. Orang majus, mau
datang beribu-ribu kilometer untuk menyembah Raja tersebut, walaupun mereka
tidak tahu siapa raja yang baru lahir itu. Sementara para Imam dan ahli Taurat
yang sesungguhnya mengerti akan Firman Tuhan justru tidak sadar bahwa seorang
Raja telah lahir di antara mereka. Yang lebih menyedihkan lagi, Herodes yang
bertanya kepada para Imam justru mendapatkan konfirmasi dari para Imam bahwa
memang Mesias akan dilahirkan di Betlehem, di tanah Yudea sesuai dengan Kitab
Suci (ay. 5-6). Sampai di sini, seharusnya minimal para Imam dan ahli Taurat
sadar bahwa Mesias memang benar-benar telah lahir. Bukankah para Imam dan ahli
Taurat bisa saja berkata kepada orang majus tersebut, “Kami juga mau melihat
Mesias itu, oleh karena itu biarkanlah kami ikut bersama-sama dengan kalian
untuk mencari Mesias tersebut”. Apa susahnya sih untuk mencari Mesias di kota
Betlehem? Apalagi dengan adanya petunjuk “bintang” yang bahkan mampu menuntun
orang majus dari timur, tentunya
“bintang” tersebut akan lebih mudah mengarahkan para Imam dan ahli Taurat
tersebut.
Sayangnya, para Imam dan ahli Taurat tidak mau “berusaha sedikit lebih
keras lagi” untuk menemukan Mesias tersebut. Jika kita baca kelanjutan kisah
ini, Herodes, para Imam, dan juga ahli
Taurat bahkan sepertinya dengan sengaja membiarkan orang majus ini
mencari Yesus sendirian. Padahal, jika saja mereka mau untuk sedikit “bersusah
payah” pergi ke Betlehem yang berjarak tidak jauh dari Yerusalem, mereka akan
melihat dengan mata kepala sendiri sang Mesias yang telah dilahirkan di tanah mereka.
Kadang-kadang saya berpikir, apa mungkin saya juga seperti para imam dan
ahli Taurat ini ya? Dan memang saya mengakui bahwa saya pun masih sering
bersikap seperti mereka. Saya mungkin sudah pernah membaca banyak ayat, pasal,
bahkan kitab dari Firman Tuhan, tetapi dalam beberapa kesempatan saya bertindak
seolah-olah sebagai orang yang tidak percaya Firman Tuhan. Saya seringkali
masih melakukan dosa-dosa yang seharusnya sudah tidak dilakukan oleh orang yang
percaya Tuhan. Memang tidak mudah bagi kita untuk bisa hidup terus bergantung
dan percaya kepada Tuhan di tengah-tengah gelombang kehidupan yang menakutkan
kita. Tetapi kita pun harus tetap dapat percaya dan beriman kepada Tuhan dalam
kondisi apapun.
Firman Tuhan yang kita dengar dan kita baca setiap hari bagaikan benih yang
jatuh di hati kita. Bagaimana benih tersebut dapat tumbuh tergantung kepada
bagaimana perlakuan kita terhadpa benih tersebut. Ketika kita merawat benih
itu, menyirami dan memberi pupuk, tentunya benih itu akan tumbuh subur. Tetapi
ketika kita tidak pernah merawat benih tersebut, maka Firman Tuhan itu tidak
akan pernah bisa tumbuh. Manakah yang kita pilih? Menjadi orang yang mengerti
dan percaya dengan Firman Tuhan, ataukah kita menjadi orang yang mengerti
Firman, tetapi tidak percaya Firman Tuhan?
Bacaan
Alkitab: Matius 2:1-6
2:1 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja
Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem
2:2 dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru
dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk
menyembah Dia."
2:3 Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh
Yerusalem.
2:4 Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi,
lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan.
2:5 Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena
demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi:
2:6 Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang
terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan
bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.