Jumat, 23 Desember 2011

Hadiah Apa yang Kita Berikan Menyambut Kelahiran Yesus?


Sabtu, 24 Desember 2011
Bacaan Alkitab: Matius 2:9-12
"Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur." (Mat 2:11)


Hadiah Apa yang Kita Berikan Menyambut Kelahiran Yesus?


Sudah menjadi kebiasaan yang berlaku umum bahwa ketika seseorang merayakan hari-hari spesialnya, misalkan ulang tahun, menikah, atau pada saat hari raya, tentunya orang-orang terdekatnya akan memberikan semacam kado atau hadiah kepada orang yang merayakan. Pada hari raya biasanya anak-anak kecil akan mendapatkan “angpao”, sementara pada hari pernikahan, akan banyak orang yang datang mengucapkan selamat kepada kita dan memberikan hadiah atau jika mau lebih praktis lagi berupa “amplop” kepada kedua mempelai. Pada saat ulang tahun, tentunya orang-orang terdekat akan memberikan hadiah kepada kita. Nah, menyambut kelahiran Tuhan Yesus yang kita akan rayakan esok hari, pernahkah kita merenungkan, kira-kira hadiah apa yang akan kita berikan kepada Tuhan Yesus yang berulang tahun besok?

Memang Tuhan Yesus sendiri adalah Tuhan di atas segala Tuhan, yang tidak membutuhkan apapun dari manusia. Ia sebenarnya tidak memerlukan kado yang bersifat duniawi dari kita. Tetapi kembali lagi ke sikap hati kita kepada Tuhan. Sebenarnya ketika kita memberikan kado kepada orang lain, mungkin belum tentu orang lain itu memerlukan kado yang kita berikan, tetapi karena kita mengasihi orang tersebut, atau kita sudah dekat dan karib dengan orang tersebut, maka kita pun memberi sesuatu kepadanya sebagai wujud kasih kita kepada orang itu. Demikian juga seharusnya sikap hati kita saat kita menyambut hari Natal ini.

Firman Tuhan berkata bahwa ketika orang majus itu mengikuti bintang di langit, mereka akhirnya menemukan tempat di mana Yesus berada (ay. 9). Alkitab mengatakan bahwa mereka sangat bersukacita ketika menemukan lokasi Yesus Kristus (ay. 10). Mereka mungkin tidak menemukan Yesus di istana yang megah, atau di rumah bangsawan yang mewah, tetapi walaupun mereka hanya menjumpai Yesus di dalam sebuah rumah yang sederhana, mereka tetap bersukacita. Sukacita orang majus itu bukan timbul karena lokasi dimana Yesus dilahirkan, tetapi mereka bersukacita karena mereka melihat seorang Raja, bahkan Mesias yang akan menyelamatkan dunia. Itulah sukacita yang sejati yang tidak tergantung kepada kondisi lingkungan yang ada di sekitar kita.

Ketika orang majus tersebut menemui Yesus dan ibuNya, Maria, mereka pun memberikan persembahan kepada Yesus berupa emas, kemenyan, dan mur (ay. 11). Alkitab tidak mengatakan berapa banyak emas, kemenyan, dan Mur yang dipersembahkan kepada Yesus. Alkitab tidak pernah menilai kualitas persembahan seseorang berdasarkan berapa banyak persembahan yang diberi, tetapi Alkitab melihat bagaimana sikap hati orang yang memberi persembahan tersebut.

Alkitab mengatakan bahwa pernah pada suatu saat Yesus duduk di depan peti persembahan dan mengamati orang yang memberi persembahan, banyak orang kaya yang memberikan persembahan dalam jumlah yang besar, tetapi ada seorang janda miskin yang hanya mempersembahkan dua peser saja. Tetapi apa kata Tuhan Yesus? Yesus berkata bahwa janda miskin itu sesungguhnya memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan, karena orang lain memberi dari kelimpahannya, tetapi janda tersebut memberi persembahan dari seluruh kekurangannya (Mrk. 12:41-44). Tuhan tidak pernah menilai kualitas persembahan kita dari berapa banyak perpuluhan yang kita berikan kepada Tuhan, atau berapa banyak kita maju ke depan untuk memberikan persembahan Natal,  tetapi Tuhan lebih melihat bagaimana sikap hati kita dalam memberi persembahan tersebut.

Kembali kepada hari Natal, apa yang sudah kita siapkan dalam menyambut ulang tahun Tuhan Yesus? Bukan hanya soal materi tentang berapa banyak kita sudah memberi persembahan untuk perayaan Natal, tetapi yang terpenting lagi bagaimana kita memberi hadiah kepada Yesus berupa hati kita yang mau mengasihi Tuhan dengan lebih lagi. Kalau orang majus saja rela membawa hadiah-hadiah yang telah mereka siapkan sebelumnya di tanah kelahiran mereka nun jauh di timur, menempuh perjalanan ribuan kilometer menuju tanah Yudea, dan akhirnya menemukan Yesus dan mempersembahkan hadiah yang telah mereka siapkan itu kepada Yesus, bukankah kita juga harus bersikap seperti itu? Bukankah kita seharusnya memberi hadiah yang terbaik kepada Yesus? Saya rindu kita semua bisa merayakan Natal ini sambil berkata, “Tuhan, aku memang tidak bisa memberikan hadiah seperti emas, kemenyan, dan mur yang diberikan orang majus kepadaMu. Tetapi apa yang aku punya saat ini hanyalah hati dan hidupku, dan aku mau memberikannya kepadaMu sebagai hadiah dariku untukMu. Mari Tuhan, pakailah hati dan hidupku sesuai dengan apa yang Engkau ingini, sehingga aku pun dapat menyenangkan hatiMu. Semoga hadiah yang kuberikan di hari Natal ini boleh berkenan di hadapanMu”. Saya sangat yakin bahwa itulah salah satu hadiah terindah yang dapat kita berikan kepada Tuhan menyambut hari Natal ini. Maukah kita memberikan hadiah tersebut kepada Tuhan Yesus?


Bacaan Alkitab: Matius 2:9-12
2:9 Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada.
2:10 Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.
2:11 Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.
2:12 Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.