Minggu, 18 Desember 2011

Menghormati Orang yang Diurapi Tuhan


Kamis, 15 Desember 2011
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 24:1-8
"Lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."" (1 Sam 24:7)


Menghormati Orang yang Diurapi Tuhan


Bacaan kita pada hari ini berkata tentang Daud yang terpaksa pergi dan mengungsi karena dikejar-kejar oleh Saul. Saul ingin membunuh Daud karena ia iri kepada Daud (1 Sam 18:6-9). Akibatnya Daud pun harus berpindah-pindah tempat demi bersembunyi dari kejaran Saul. Suatu saat, Daud dan orang-orang yang bersamanya pindah ke gurun En-Gedi (ay. 1). Ketika Saul mendengar tentang hal tersebut, Saul pun mencoba mengejar Daud dengan 3.000 orang pasukan yang terpilih. Saul dan pasukan yang dibawanya memburu Daud hingga ke gunung-gunung batu yang ada di situ. Hingga suatu saat Saul pun masuk ke gua untuk membuang hajat, padahal Saul tidak tahu bahwa di dalam gua tersebut ada Daud dan orang-orangnya yang bersembunyi di situ (ay. 4).

Cukup aneh memang, mengapa Saul dan pasukannya tidak mencari Daud di dalam gua itu. Dan cukup aneh pula mengapa Saul sampai harus membuang hajat di dalam gua itu sendirian. Tapi memang Tuhan mampu membuat segala sesuatu yang nampak tidak mungkin menjadi mungkin. Bagi Daud, sebenarnya ini adalah kesempatan emas untuk membunuh Saul. Sangat mudah bagi Daud untuk membunuh Saul yang sedang sendirian di gua tersebut. Bahkan beberapa orang yang ada dalam kelompok Daud menyarankan agar Daud membunuh Saul selagi bisa, mereka pun mengatakan bahwa ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada Daud (ay. 5). Apa yang Daud lakukan? Daud tidak mendengarkan apa omongan orang-orangNya. Ia pun hanya memotong punca jubah Saul secara diam-diam. Dengan melakukan ini saja, Daud sudah sangat berdebar-debar hatinya (ay. 6).

Daud sangat menghormati Saul, dan ia pun sangat menghormati Tuhan. Daud tidak ingin membunuh orang yang telah diurapi Tuhan. Saul adalah raja bangsa Israel yang telah diurapi oleh Samuel (1 Sam 10:1). Walaupun Daud sendiri pun telah diurapi oleh Samuel untuk menjadi raja menggantikan Saul (1 Sam 16:13), tetapi Daud tidak bertindak mendahului waktu Tuhan. Memang suatu saat nanti Daud pasti akan menggantikan Saul menjadi raja atas bangsa Israel, tetapi Daud tahu bahwa ia tidak boleh menjamah orang yang telah diurapi Tuhan (ay. 7). Daud bahkan melarang orang-orangnya untuk bangkit dan melawan Saul (ay. 8).

Bagaimana dengan kita? Jujur, belakangan saya merasa bahwa ada penurunan moral yang terjadi di negara kita. Zaman dahulu, kita sangat menghormati orang-orang yang lebih tua, terutama orang-orang yang telah berjasa kepada kita, seperti kedua orang tua kita, guru di sekolah, dan juga pimpinan kita di kantor. Selama ini bangsa Indonesia pun terkenal dengan sikap sopan santun dan menghargai orang lain. Tapi belakangan sepertinya sikap tersebut semakin memudar. Beberapa waktu yang lalu saya pernah mendengar berita bagaimana siswa menjelek-jelekkan gurunya melalui status Facebooknya. Malahan ada saya juga pernah membaca ada remaja ABG yang juga melakukan hal yang lebih parah, yaitu (maaf) mengumpat kedua orang tuanya di status Facebooknya hanya karena ia tidak dibelikan sesuatu yang ia inginkan.

Saya berharap sikap ini tidak tertular di Gereja atau lingkungan persekutuan. Bagaimanapun juga, kita harus menghormati orang-orang yang telah diurapi Tuhan, termasuk para Gembala Sidang, Pendeta, Pengerja, hamba-hamba Tuhan, dan juga sesama jemaat. Kita harus menghargai apa yang mereka lakukan, bagaimanapun mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang telah terpanggil untuk melayani Jemaat Tuhan. Sebagai manusia, kadang mereka pun tidak sempurna, dan mungkin mereka juga melakukan kesalahan. Tetapi tugas kita adalah tetap menghormati mereka. Andaipun mereka telah benar-benar menyimpang dari jalan Tuhan, mungkin apa yang kita lakukan hanyalah menyerahkannya kepada Tuhan, biar Tuhan saja yang membalas, dan bukan kita. Biarlah kita memiliki hati yang bersih di hadapan Tuhan, yang tidak menjamah orang-orang yang telah diurapi Tuhan.


Bacaan Alkitab: 1 Samuel 24:1-8
24:1 Daud pergi dari sana, lalu tinggal di kubu-kubu gunung di En-Gedi.
24:2 Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu, diberitahukanlah kepadanya, demikian: "Ketahuilah, Daud ada di padang gurun En-Gedi."
24:3 Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan.
24:4 Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.
24:5 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
24:6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;
24:7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
24:8 Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.