Kamis, 15
Desember 2011
Bacaan
Alkitab: 1 Samuel 24:1-8
"Lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya:
"Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian
kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab
dialah orang yang diurapi TUHAN."" (1 Sam 24:7)
Menghormati Orang yang Diurapi Tuhan
Bacaan kita pada hari ini berkata tentang Daud yang terpaksa pergi dan
mengungsi karena dikejar-kejar oleh Saul. Saul ingin membunuh Daud karena ia
iri kepada Daud (1 Sam 18:6-9). Akibatnya Daud pun harus berpindah-pindah
tempat demi bersembunyi dari kejaran Saul. Suatu saat, Daud dan orang-orang
yang bersamanya pindah ke gurun En-Gedi (ay. 1). Ketika Saul mendengar tentang
hal tersebut, Saul pun mencoba mengejar Daud dengan 3.000 orang pasukan yang
terpilih. Saul dan pasukan yang dibawanya memburu Daud hingga ke gunung-gunung
batu yang ada di situ. Hingga suatu saat Saul pun masuk ke gua untuk membuang
hajat, padahal Saul tidak tahu bahwa di dalam gua tersebut ada Daud dan
orang-orangnya yang bersembunyi di situ (ay. 4).
Cukup aneh memang, mengapa Saul dan pasukannya tidak mencari Daud di dalam
gua itu. Dan cukup aneh pula mengapa Saul sampai harus membuang hajat di dalam
gua itu sendirian. Tapi memang Tuhan mampu membuat segala sesuatu yang nampak
tidak mungkin menjadi mungkin. Bagi Daud, sebenarnya ini adalah kesempatan emas
untuk membunuh Saul. Sangat mudah bagi Daud untuk membunuh Saul yang sedang
sendirian di gua tersebut. Bahkan beberapa orang yang ada dalam kelompok Daud
menyarankan agar Daud membunuh Saul selagi bisa, mereka pun mengatakan bahwa
ini adalah kesempatan yang Tuhan berikan kepada Daud (ay. 5). Apa yang Daud
lakukan? Daud tidak mendengarkan apa omongan orang-orangNya. Ia pun hanya
memotong punca jubah Saul secara diam-diam. Dengan melakukan ini saja, Daud
sudah sangat berdebar-debar hatinya (ay. 6).
Daud sangat menghormati Saul, dan ia pun sangat menghormati Tuhan. Daud
tidak ingin membunuh orang yang telah diurapi Tuhan. Saul adalah raja bangsa
Israel yang telah diurapi oleh Samuel (1 Sam 10:1). Walaupun Daud sendiri pun
telah diurapi oleh Samuel untuk menjadi raja menggantikan Saul (1 Sam 16:13),
tetapi Daud tidak bertindak mendahului waktu Tuhan. Memang suatu saat nanti
Daud pasti akan menggantikan Saul menjadi raja atas bangsa Israel, tetapi Daud
tahu bahwa ia tidak boleh menjamah orang yang telah diurapi Tuhan (ay. 7). Daud
bahkan melarang orang-orangnya untuk bangkit dan melawan Saul (ay. 8).
Bagaimana dengan kita? Jujur, belakangan saya merasa bahwa ada penurunan
moral yang terjadi di negara kita. Zaman dahulu, kita sangat menghormati
orang-orang yang lebih tua, terutama orang-orang yang telah berjasa kepada
kita, seperti kedua orang tua kita, guru di sekolah, dan juga pimpinan kita di
kantor. Selama ini bangsa Indonesia pun terkenal dengan sikap sopan santun dan
menghargai orang lain. Tapi belakangan sepertinya sikap tersebut semakin
memudar. Beberapa waktu yang lalu saya pernah mendengar berita bagaimana siswa
menjelek-jelekkan gurunya melalui status Facebooknya. Malahan ada saya juga
pernah membaca ada remaja ABG yang juga melakukan hal yang lebih parah, yaitu (maaf)
mengumpat kedua orang tuanya di status Facebooknya hanya karena ia tidak
dibelikan sesuatu yang ia inginkan.
Saya berharap sikap ini tidak tertular di Gereja atau lingkungan
persekutuan. Bagaimanapun juga, kita harus menghormati orang-orang yang telah
diurapi Tuhan, termasuk para Gembala Sidang, Pendeta, Pengerja, hamba-hamba
Tuhan, dan juga sesama jemaat. Kita harus menghargai apa yang mereka lakukan,
bagaimanapun mereka adalah hamba-hamba Tuhan yang telah terpanggil untuk melayani
Jemaat Tuhan. Sebagai manusia, kadang mereka pun tidak sempurna, dan mungkin
mereka juga melakukan kesalahan. Tetapi tugas kita adalah tetap menghormati
mereka. Andaipun mereka telah benar-benar menyimpang dari jalan Tuhan, mungkin
apa yang kita lakukan hanyalah menyerahkannya kepada Tuhan, biar Tuhan saja
yang membalas, dan bukan kita. Biarlah kita memiliki hati yang bersih di
hadapan Tuhan, yang tidak menjamah orang-orang yang telah diurapi Tuhan.
Bacaan
Alkitab: 1 Samuel 24:1-8
24:1 Daud pergi dari sana, lalu tinggal di kubu-kubu gunung di En-Gedi.
24:2 Ketika Saul pulang sesudah memburu orang Filistin itu,
diberitahukanlah kepadanya, demikian: "Ketahuilah, Daud ada di padang
gurun En-Gedi."
24:3 Kemudian Saul mengambil tiga ribu orang yang terpilih dari seluruh
orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing
Hutan.
24:4 Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan
Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya
duduk di bagian belakang gua itu.
24:5 Lalu berkatalah orang-orangnya kepada Daud: "Telah tiba hari yang
dikatakan TUHAN kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam
tanganmu, maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik." Maka Daud
bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam.
24:6 Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca
Saul;
24:7 lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah
kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada
orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi
TUHAN."
24:8 Dan Daud mencegah orang-orangnya dengan perkataan itu; ia tidak
mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul telah bangun
meninggalkan gua itu hendak melanjutkan perjalanannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.