Selasa, 06 Desember 2011

Rut, Perempuan yang Disebutkan dalam Silsilah Yesus Kristus

Sabtu, 3 Desember 2011
Bacaan Alkitab: Rut 1:7-17
“Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"” (Rut 1:16-17)


Rut, Perempuan yang Disebutkan dalam Silsilah Yesus Kristus


Setelah Tamar dan Rahab, Rut adalah perempuan ketiga yang disebutkan dalam silsilah Yesus Kristus (Mat 1:5). Rut merupakan perempuan bangsa Moab, yang menjadi menantu dari Naomi ketika keluarga Naomi pindah ke Moab untuk mengungsi karena adanya kelaparan di tanah Israel (Rut 1:1-4). Akhirnya suami dan kedua anak Naomi pun mati, dan tinggallah Naomi beserta kedua menantunya, yaitu Orpa dan Rut, dan Naomi pun memutuskan untuk kembali ke tanah Yehuda. Naomi pun dengan halus meminta kedua menantunya untuk pulang ke rumah mereka. Singkat cerita Orpa pun memutuskan untuk pulang ke rumah ibunya, tetapi Rut bersikeras untuk tetap mengikut Naomi.


Apa yang kita lihat di sini adalah bagaimana sikap Rut yang setelah menikah dengan anak Naomi, sudah menganggap bahwa ia sekarang telah menjadi bagian dari bangsa Israel. Berbeda dengan Orpa yang akhirnya kembali ke Moab, Rut justru mengambil sikap radikal dengan berkata, “ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” (ay. 16-17). Luar biasa bukan? Rut yang merupakan perempuan Moab, justru dalam kesempatan ini seakan-akan memiliki iman yang lebih dari Naomi. Rut memiliki prinsip bahwa sekali ia memutuskan untuk menikah, ia tidak hanya menikahi suaminya, tetapi juga “menikah” dengan keluarga dan Tuhan suaminya.

Apa yang dilakukan Rut tersebut ternyata berkenan di hati Allah. Rut adalah salah satu dari beberapa orang di luar bangsa Israel yang mendapat kesempatan untuk ikut ambil bagian menjadi bangsa pilihan Tuhan. Tentunya ada harga yang harus dibayar oleh Rut, ia harus meninggalkan keluarganya, masa lalunya, dan segala hal yang menyenangkan di kampung halamannya di Moab. Rut bisa saja kembali ke Moab seperti Orpa dan kembali ke kehidupannya yang lama, termasuk kehidupan rohani mereka. Tetapi Rut memutuskan untuk memiliki kehidupan rohani yang baru bersama Tuhan bangsa Israel. Hal ini tergambar jelas dalam kalimat yang diucapkan Rut: “bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku”.


Akhirnya, Tuhan pun memberkati Rut dan juga Naomi dengan luar biasa. Sebagai janda, tentunya secara manusia akan sulit bagi Rut untuk dapat menemukan suami lagi, tetapi Rut adalah orang yang percaya kepada Tuhan dan juga mau bekerja keras. Ketika tiba di Israel, Rut tidak hanya berdiam diri saja, tetapi ia pergi untuk memungut jelai di ladang (Rut 2:3). Akibat dari iman dan kerja keras Rut, Tuhan pun memberkati Rut dan Naomi dengan melimpah. Rut pun menjadi isteri Boas, dan akhirnya melahirkan anak yang dinamainya Obed (Rut 4:13-17). Obed pun nantinya akan memperanakkan Isai, yang selanjutnya memperanakkan Daud. Dari keturunan Daud inilah nantinya Yesus Kristus, Juruselamat dunia akan dilahirkan.

Tuhan mau kita menjadi seperti Rut, yang tidak tanggung-tanggung dalam memutuskan untuk mengikut Tuhan. Maukah kita menjadi seperti Rut yang sekali mengikut Tuhan akan selalu mengikut Tuhan dan tidak mau kembali ke belakang? Ketika kita setia dalam mengiring Tuhan, maka Tuhan akan memberkati kita dengan melimpah, dan bahkan akan memakai kita dengan luar biasa. Kita akan menjadi kepala dan bukan ekor (Ul 28:13). Kita akan diberkati dan bahkan akan menjadi berkat bagi orang lain.


Bacaan Alkitab: Rut 1:7-17
1:7 Maka berangkatlah ia dari tempat tinggalnya itu, bersama-sama dengan kedua menantunya. Ketika mereka sedang di jalan untuk pulang ke tanah Yehuda,
1:8 berkatalah Naomi kepada kedua menantunya itu: "Pergilah, pulanglah masing-masing ke rumah ibunya; TUHAN kiranya menunjukkan kasih-Nya kepadamu, seperti yang kamu tunjukkan kepada orang-orang yang telah mati itu dan kepadaku;
1:9 kiranya atas karunia TUHAN kamu mendapat tempat perlindungan, masing-masing di rumah suaminya." Lalu diciumnyalah mereka, tetapi mereka menangis dengan suara keras
1:10 dan berkata kepadanya: "Tidak, kami ikut dengan engkau pulang kepada bangsamu."
1:11 Tetapi Naomi berkata: "Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku? Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti?
1:12 Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki,
1:13 masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?"
1:14 Menangis pula mereka dengan suara keras, lalu Orpa mencium mertuanya itu minta diri, tetapi Rut tetap berpaut padanya.
1:15 Berkatalah Naomi: "Telah pulang iparmu kepada bangsanya dan kepada para allahnya; pulanglah mengikuti iparmu itu."
1:16 Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku;
1:17 di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.