Minggu, 14 April 2013

Gereja yang Mirip Seminar MLM



Senin, 15 April 2013
Bacaan Alkitab: 2 Petrus 2:1-3
Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.” (2 Ptr 2:3)


Gereja yang Mirip Seminar MLM


Saya sendiri dilahirkan dari keluarga dengan latar belakang gereja aliran pentakosta. Kemudian saya tumbuh dan besar di gereja aliran karismatik. Bahkan saat ini pun saya masih melayani di salah satu gereja dengan aliran karismatik tersebut. Ciri khas aliran karismatik adalah menekankan pada pujian dan penyembahan (praise and worship) dan juga tanda-tanda dari Roh Kudus seperti bahasa Roh, nubuatan, serta mujizat seperti mujizat kesembuhan.

Saya sendiri tidak mempermasalahkan apakah para pembaca renungan ini berasal dari kategori gereja yang mana? Pentakosta atau non pentakosta? Karismatik atau non karismatik? Katolik atau non Katolik? Bahkan orang yang ateis dan beragama lain pun dipersilahkan untuk membaca renungan ini, karena ini terbuka untuk siapa saja yang ingin sama-sama belajar Firman Tuhan.

Akan tetapi belakangan saya melihat ada kecenderungan bahwa ibadah-ibadah gereja (khususnya yang beraliran karismatik) semakin menyerupai seminar multi level marketing (MLM). Apa contohnya? Saya pernah datang ke salah satu gereja karismatik (bukan gereja tempat biasa saya beribadah) dan disana sang pemimpin pujian seringkali meminta jemaat untuk memberikan tepuk tangan bagi Tuhan. Hal ini dilakukan berulang-ulang kali sepanjang kebaktian. Pendeta yang menyampaikan khotbah juga seringkali mengucapkan kata-kata seperti itu, bahkan seringkali meminta jemaat untuk berkata “Amin”, “Yes”, “Luar biasa”, atau mengulang apa yang diucapkan pendeta tersebut.

Sepintas hal ini mirip dengan seminar MLM dimana dalam seminar itu seringkali pembicara mengucapkan kata-kata positif seperti di atas. Lalu saya berpikir, ini sebenarnya gereja yang mengikuti pola seminar MLM atau seminar MLM yang justru mengikuti pola gereja? Atau mungkin jangan-jangan para pendeta dan para pelayan Tuhan di gereja itu juga adalah anggota MLM sehingga mereka menerapkan cara yang sama ketika mereka melayani Tuhan di gereja dengan ketika mereka ikut dalam MLM tersebut.

MLM itu tidak salah, itu adalah salah satu jenis usaha atau bisnis yang ada di dunia ini. Akan tetapi menjadi salah apabila gaya MLM itu diterapkan di dalam gereja. Ingat bahwa di seminar MLM kita memang memotivasi para peserta untuk sukses dengan cara mencapai target-target yang sudah ditetapkan perusahaan. Tetapi di gereja tidak bisa diterapkan begitu saja. Ibadah adalah cara bagi kita jemaat Tuhan untuk dapat menyembah Tuhan. Di gereja, kita harus mengikuti cara-cara Tuhan dalam beribadah. Mencampurkan cara dunia dengan cara Tuhan di dalam ibadah adalah suatu kekejian di hadapan Tuhan.

Mari kita baca bagian Alkitab kita hari ini. Rasul Petrus dalam tulisannya sekitar 2.000 tahun yang lalu sudah mengingatkan jemaat agar hati-hati karena banyak nabi-nabi palsu dan guru-guru palsu yang akan tampil di tengah-tengah umat Allah (ay. 1a). Apa yang mereka lakukan? Sekilas mungkin mereka dan ajaran mereka tidak tampak sebagai ajaran yang menyimpang, tetapi jika kita mau hati-hati dan membandingkan ajaran mereka dengan Firman Tuhan, maka sesungguhnya ajaran-ajaran mereka benar-benar tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Apa saja ciri dari ajaran-ajaran para nabi palsu dan guru palsu itu?

Pertama, mereka mengajarkan cara hidup yang dikuasai hawa nafsu (ay. 2). Ajaran yang dikuasai hawa nafsu dapat diartikan tentang bagaimana mereka mengajarkan bahwa kita harus “ngotot” untuk mendapatkan berkat Tuhan. Sayangnya berkat yang dimaksud oleh mereka lebih banyak diarktikan sebagai berkat secara materi daripada berkat rohani. Mereka berkata bahwa yang penting itu adalah harta. Anak-anak Tuhan harus berkelimpahan secara harta. Memang ada benarnya juga bahwa Tuhan memang sangat rindu memberkati kita, tetapi harta itu bukan tujuan utama dan tujuan akhir, melainkan hanya sarana untuk memuliakan Tuhan.

Kedua, mereka berusaha mencari untung dari jemaat (ay. 3a). Saya tidak tahu apakah ada pendeta yang mencoba mencari untung dari jemaatnya, misal dengan mengatakan bahwa jemaat harus memberikan persembahan yang lebih banyak untuk pelayanan Tuhan (baca: untuk pendeta tersebut) agar jemaat juga semakin diberkati. Ada benarnya juga bahwa kita harus belajar menabur bagi pekerjaan Tuhan, akan tetapi nabi palsu dan guru palsu akan mencoba “memutarbalikkan” hal ini sehingga uang dari jemaat dapat mereka gunakan untuk kepentingan mereka sendiri dan bukannya kepentingan pekerjaan Tuhan. Contohnya: ada pendeta yang “memaksa” jemaatnya menjadi downline MLM dengan mengutip Firman Tuhan. Ini sudah salah karena pendeta justru mengambil keuntungan dari jemaat, padahal Tuhan Yesus mengajarkan bahwa seorang hamba Tuhan justru tidak boleh minta dilayani, melainkan seharusnya melayani jemaat.

Ketiga, mereka menyangkal Yesus Kristus sebagai juruselamat mereka (ay. 1b). Untuk poin ketiga ini memang tidak akan terlalu terlihat secara kasat mata. Akan tetapi dalam jangka panjang, hal ini akan semakin terlihat. Para nabi palsu dan guru palsu ini semakin hari akan menyampaikan pengajaran yang menyimpang. Yesus Kristus bukan menjadi pusat dari pemberitaan mereka. Mereka mengganti Yesus dengan diri mereka sendiri, dengan pengalaman mereka sendiri, dan lain sebagainya, sehingga bukan nama Yesus yang ditinggikan tetapi justru nama mereka sendiri yang ditinggikan.

Saya tidak bilang bahwa gereja saat ini sudah menyimpang (khususnya gereja aliran karismatik), tetapi saya mengingatkan agar kita semua berhati-hati. Khususnya bagi para hamba Tuhan, jangan sampai mencampuradukkan cara dunia dengan cara rohani di gereja. Memang cara paling mudah untuk membuat jemaat termotivasi adalah dengan menggunakan cara-cara seperti dalam seminar MLM, tetapi alangkah baiknya jika hamba Tuhan juga benar-benar menyiapkan Firman Tuhan dengan sebaik-baiknya sehingga hamba Tuhan tersebut dapat menyampaikan Firman Tuhan yang bisa dimengerti oleh jemaat Tuhan.

Sekali lagi saya tidak anti MLM, tetapi saya anti jika cara-cara MLM digunakan di dalam  gereja. Ini menjadi peringatan bagi kita, khususnya pada hamba Tuhan yang melayani sebagai pengkhotbah, nabi, atau guru (termasuk guru sekolah minggu dan guru agama Kristen) agar benar-benar menyampaikan pengajaran yang sehat sesuai dengan Firman Tuhan. Jangan mencampuradukkan cara dunia sehingga ibadah terasa seperti seminar-seminar dunia atau seminar MLM. Jangan sampai karena kesalahan kita tersebut, kita yang menyampaikan Firman Tuhan justru ditolak Tuhan dan binasa di neraka (ay. 1c & 3b, bandingkan dengan Mat 7:21-23). Mari kita jadikan ibadah kita semakin berkenan di hadapan Tuhan, penuh dengan pujian dan penyembahan yang tulus keluar dari hati, serta Firman Tuhan yang kuat yang boleh menjadi benih yang tumbuh subur dalam hati kita serta berbuah banyak dan menjadi berkat bagi orang lain.


Bacaan Alkitab: 2 Petrus 2:1-3
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
2:2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
2:3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.