Selasa, 16 April 2013

Saat Daud Membunuh Goliat



Kamis, 18 April 2013
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 17:48-51 
Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.” (1 Sam 17:51)


Saat Daud Membunuh Goliat


Kita semua pasti tahu cerita tentang bagaimana Daud mengalahkan Goliat, raksasa dari bangsa Filistin. Banyak guru sekolah minggu paling suka menceritakan kisah ini di sekolah minggu, karena kisah ini menggambarkan Daud yang masih kecil (sebagai gambaran dari anak-anak sekolah minggu yang masih kecil) yang mengalahkan Goliat yang berbadan jauh lebih besar daripada Daud. Tapi coba tanyakan kepada para guru sekolah minggu tersebut, apakah mereka menceritakan kisah Daud dan Goliat ini dengan lengkap? Ataukah mereka menceritakan kisah ini hanya sebagian saja?

Maksud saya menceritakan kisah ini dengan lengkap adalah apakah guru-guru sekolah minggu tersebut menceritakan bagaimana Daud memenggal kepala Goliat? Jika pertanyaan itu kita tanyakan kepada para guru sekolah minggu, mungkin ada sebagian guru yang sengaja “menyembunyikan” bagian tersebut agar tidak terlalu vulgar atau terlalu sadis. Padahal justru di dalam akhir cerita Daud versus Goliat tersebut terkandung sejumlah kebenaran Firman Tuhan yang dapat kita pelajari.

Saat itu, ketika Goliat bergerak maju untuk menemui Daud, maka Daud pun segera berlari ke barisan musuh untuk menemui Goliat (ay. 48). Daud merupakan gambaran kita, anak-anak Tuhan yang sedang melakukan peperangan rohani, sedangkan Goliat merupakan gambaran Iblis yang mencoba menyerang kita. Perhatikan ayat 48 ini. Alkitab mengatakan bahwa Goliatlah yang pertama kali maju untuk menyerang Daud. Sama halnya dengan Iblis, Iblis akan berusaha lebih dulu menyerang kita. Pada saat iblis maju, jangan kita lari dan bersembunyi, tetapi berlakulah seperti Daud yang juga maju dan berlari ke barisan musuh untuk menemui Goliat. Ini adalah kebenaran pertama dalam bagian Alkitab kita hari ini, yaitu kita tidak boleh lari dan mundur dari Iblis, tetapi harus maju dan melawan Iblis. Saat kita mundur, maka Iblis akan menjadi pemenang, tetapi ketika kita berani maju dan melawan Iblis, maka kita akan mampu mengalahkan Iblis (Yak 4:7).

Kedua, Daud melakukan serangan terlebih dahulu (ay. 49-50). Ia tidak menunggu Goliat menyerangnya terlebih dahulu, tetapi Daud mengumban batu yang telah dipersiapkannya, sehingga tepat kena di dahi Goliat lalu Goliat jatuh dan mati saat itu juga. Daud tidak membiarkan Goliat menyerangnya terlebih dahulu, karena jika demikian sangat mungkin Daud kalah mengingat persenjataan Goliat jauh lebih hebat daripada Daud. Akan tetapi karena Daud menyerang lebih dahulu, dengan 1 serangan mematikan, maka Goliat langsung kalah.

Ini adalah kebenaran kedua dalam bagian Alkitab kita hari ini, yaitu bahwa kita tidak boleh memberikan kesempatan kepada Iblis (Ef 4:27). Kita tidak boleh membiarkan Iblis menyerang kita terlebih dahulu. Jika memungkinkan kita harus menyerang Iblis lebih dahulu. Bagaimana cara kita menyerang Iblis? Jika kita pernah membaca tentang perlengkapan senjata Allah dalam Efesus 6:13-17, maka kita akan melihat ada begitu banyak senjata Allah yang dapat kita gunakan. Ada ikat pinggang kebenaran, baju zirah keadilan, kasut kerelaan memberitakan Injil dengan damai sejahtera, perisai iman, ketopong keselamatan, dan pedang roh. Namun jika kita mau perhatikan benar-benar, satu-satunya senjata yang dapat kita gunakan untuk menyerang adalah pedang roh, yaitu Firman Allah. Sisanya adalah senjata untuk bertahan. Jadi, satu-satunya cara untuk dapat mengalahkan Iblis adalah dengan cara kita membaca Firman Allah, menyimpannya di dalam hati kita dan melakukannya. Ingat bahwa ketika Yesus dicobai oleh Iblis, Yesus melawan Iblis dengan mengutip Firman Allah (Mat 4:1-11). 

Ketiga, walaupun Goliat telah jatuh dan mati, tetapi Daud tetap mengambil pedang Goliat dan memancung kepala Goliat (ay. 51). Awalnya saya juga bingung mengapa sih Daud sampai harus memancung kepala Goliat, bukankah Goliat juga sudah mati? Tetapi jika kita mau membayangkan apa yang terjadi pada saat itu, pihak yang bertempur dari bangsa Israel dan bangsa Filistin hanyalah 2 orang: Daud dan Goliat. Bangsa-bangsa lain hanya melihat dari kejauhan. Walaupun Goliat telah jatuh dan mati, tetapi saya yakin banyak orang tidak tahu bahwa Goliat telah mati. Apa yang dilakukan Daud (walaupun terlihat sadis) mengandung makna yang dalam, yaitu Daud mendeklarasikan dan memastikan kemenangannya dengan cara memancung kepala Goliat. Saat kepala Goliat sudah terpancung, maka seluruh orang Israel dan Filistin tahu bahwa Goliat telah mati. Maka jika kita baca ayat-ayat selanjutnya, dikatakan bahwa bangsa Israel mengejar bangsa Filistin dan menjarahi mereka karena mereka tahu bahwa pahlawan bangsa Filistin telah mati di tangan Daud.

Demikian juga apa yang harus kita lakukan. Mungkin kita sudah menang terhadap Iblis, tetapi penting bagi kita untuk memastikan kemenangan kita dan mendeklarasikan kemenangan kita. Alangkah baiknya jika kita bersaksi tentang kemenangan kita terhadap Iblis, dengan demikian maka orang lain yang mendengar juga akan tahu dan dapat memiliki semangat untuk juga menang terhadap Iblis. Mereka akan berpikir, “Wah, dia saja bisa menang, saya juga pasti bisa menang”. Ayat lain dalam Alkitab juga mengatakan bahwa Iblis dikalahkan dengan kesaksian kita (Why 12:11). 

Selain itu kita pun perlu memastikan bahwa kita mengalahkan Iblis dengan tuntas. Jangan sampai kita merasa sudah menang, tetapi tiba-tiba Iblis menyerang balik ketika kita tidak siap dan justru kita yang nantinya akan kalah. Hal ini penting karena Iblis adalah pihak yang selalu mencari kesempatan yang baik untuk menyerang kita. Saat Yesus dicobai dan Iblis kalah, Alkitab mengatakan bahwa Iblis mundur, tetapi ia mencari waktu yang tepat untuk kembali menyerang (Luk 4:13). Ayat lain mengatakan bahwa Iblis itu seumpama singa yang mengaum-aum, dan mencari kesempatan menangkap buruannya (1 Ptr 5:8). Singa adalah tipe hewan yang tidak menyerang membabi buta, tetapi ia akan mengamat-amati hewan yang diincarnya, mencari hewan yang paling lemah, dan menyerangnya saat hewan tersebut lengah.

Hari ini kita belajar dari kisah Daud dan Goliat. Dari bagian akhir yang sering terlupakan oleh para pendeta dan guru sekolah minggu, kita dapat belajar sejumlah hal yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita biasakan untuk membaca suatu bagian Alkitab secara lengkap, tidak setengah-setengah, karena bisa jadi ada Firman Tuhan yang luar biasa yang ada di bagian Alkitab yang tidak kita baca. Demikian juga kita yang adalah para hamba Tuhan dan guru sekolah minggu, biasakan menyampaikan Firman Tuhan secara lengkap sehingga jemaat maupun anak sekolah minggu dapat mengerti kebenaran Firman Tuhan dengan utuh dan tidak setengah-setengah. Jangan sampai karena kita tidak menyampaikan bagian terakhir dari kisah Daud dan Goliat ini, maka kita kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kebenaran Firman Tuhan yang begitu indah, seperti yang kita pelajari hari ini.



Bacaan Alkitab: 1 Samuel 17:48-51
17:48 Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin itu;
17:49 lalu Daud memasukkan tangannya dalam kantungnya, diambilnyalah sebuah batu dari dalamnya, diumbannya, maka kenalah dahi orang Filistin itu, sehingga batu itu terbenam ke dalam dahinya, dan terjerumuslah ia dengan mukanya ke tanah.
17:50 Demikianlah Daud mengalahkan orang Filistin itu dengan umban dan batu; ia mengalahkan orang Filistin itu dan membunuhnya, tanpa pedang di tangan.
17:51 Daud berlari mendapatkan orang Filistin itu, lalu berdiri di sebelahnya; diambilnyalah pedangnya, dihunusnya dari sarungnya, lalu menghabisi dia. Dipancungnyalah kepalanya dengan pedang itu. Ketika orang-orang Filistin melihat, bahwa pahlawan mereka telah mati, maka larilah mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.