Rabu, 10 April 2013
Bacaan Alkitab: 2 Raja-Raja
13:20-21
“Pada suatu kali orang sedang menguburkan
mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan merekalah mayat itu
ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena kepada tulang-tulang
Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.” (2 Raj 13:21)
Tulang Elisa yang
Menghidupkan
Sebenarnya Elisa tidak termasuk dalam daftar
tokoh-tokoh utama bangsa Israel. Nama Musa dan Elia jauh lebih “dihormati”
daripada nama Elisa. Ketika Tuhan Yesus dimuliakan di atas gunung pun, justru Musa
dan Elia yang hadir. Nama Elisa pun hanya disebutkan 1 kali dalam Perjanjian
Baru, yaitu ketika Yesus mengutip bahwa pada masa Elisa tidak ada orang Israel yang
disembuhkan dari penyakit kusta kecuali Naaman, orang Aram. Hal tersebut
menunjukkan bahwa bagi bangsa Israel, Elisa ini bukan seorang nabi Tuhan yang “spesial”.
Ia tidak menulis kitab sendiri seperti Yesaya atau Yeremia. Namun walaupun
demikian, saya melihat bahwa Elisa adalah salah satu nabi Tuhan yang luar
biasa, dan tidak kalah dengan nabi-nabi Tuhan lainnya.
Apa alasan saya berkata seperti itu? Hampir
semua nabi Tuhan entah di Perjanjian Lama maupun di Perjanjian Baru, melakukan mujizat
dan tanda-tanda selama mereka hidup. Banyak nabi Tuhan yang membuat tanda-tanda
heran, menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati selama nabi
itu hidup. Akan tetapi, sepanjang yang saya ketahui, hanya satu orang yaitu
Elisa, yang setelah mati masih dapat membangkitkan orang lain.
Bacaan Alkitab kita hari ini berbicara tentang
peristiwa ketika Elisa mati. Ia mati kemudian dikuburkan sesuai dengan adat
bangsa Israel (ay. 20a). Pada masa itu, kuburan umumnya terdapat di gua-gua,
berbeda dengan kuburan masa kini yang terletak di dalam tanah. Saat itu, Alkitab
menulis bahwa gerombolan Moab sering memasuki negeri pada pergantian tahun (ay
20b). Besar kemungkinan gerombolan Moab ini merampas hasil tanah dari bangsa
Israel. Mereka mungkin merampas dan menjarah dengan kejam, bahkan sampai
membunuh, sehingga bangsa Israel sangat takut terhadap gerombolan Moab ini.
Suatu saat ketika orang Israel sedang
menguburkan mayat, tiba-tiba mereka melihat gerombolan Moab datang. Orang
Israel langsung melarikan diri dan mayat yang tadinya hendak mereka kuburkan,
mereka lempar begitu saja dan kebetulan mengenai mayat (tulang-tulang) Elisa
(ay. 21). Saat itulah, mayat yang terkena tulang-tulang Elisa dapat hidup lagi
bahkan berdiri (ay. 22). Ini merupakan hal yang sangat luar biasa pada masa
itu, dan bahkan pada masa sekarang. Elisa tidak hanya membuat mujizat pada saat
ia masih hidup, tetapi bahkan tulang-tulangnya mampu menghidupkan mayat yang
tidak sengaja terkena kepadanya.
Mungkin kita tidak bisa seperti Elisa.
Boro-boro tulang kita bisa membuat orang lain hidup, lha saat kita hidup saja
belum tentu kita bisa menghidupkan orang. Tetapi saya tidak berbicara bahwa
kita harus melakukan sama seperti yang Elisa lakukan, tetapi kita dapat menarik
prinsip penting ini, yaitu Elisa masih dapat melakukan sesuatu bahkan setelah ia
mati. Kita pun juga dapat melakukan seperti itu. Saya menyadari hal itu,
sehingga saya memutuskan untuk menulis renungan ini dan mempublikasikannya di
internet secara gratis. Mengapa demikian? Walau saya merasa bahwa saat ini
orang yang membaca renungan ini sangat sedikit, tetapi siapa tahu di masa yang
akan datang, bahkan setelah saya mati, beberapa
tulisan saya bisa bermanfaat bagi orang-orang yang secara kebetulan membacanya
di internet. Tidak ada yang mustahil bukan? Bagian saya hanya melakukan apa
yang saya bisa lakukan, dan berdoa agar apa yang saya tulis juga suatu
saat nanti bisa menjadi berkat bagi
orang lain.
Kita semua bisa melakukan hal tersebut. Membuat
tulisan yang baik dan membangun iman, kemudian meng-upload-nya di internet, akan membuat tulisan kita abadi sepanjang
internet masih ada di dunia ini. Mulailah dari hal-hal kecil dan
sederhana. Mungkin saja suatu saat nanti
Tuhan bisa memakai kita untuk menjadi berkat atau solusi bagi orang lain,
bahkan setelah kita mati. Banyak hamba-hamba Tuhan yang telah dipanggil Tuhan
masih abadi karena buku yang telah mereka tulis, atau karena lagu yang telah
mereka ciptakan. Bagaimana dengan kita, maukah kita meninggalkan sesuatu yang
abadi bagi generasi selanjutnya, bahkan setelah kita mati?
Bacaan Alkitab: 2 Raja-Raja
13:20-21
13:20 Sesudah itu matilah Elisa, lalu ia
dikuburkan. Adapun gerombolan Moab sering memasuki negeri itu pada pergantian
tahun.
13:21 Pada suatu kali orang sedang
menguburkan mayat. Ketika mereka melihat gerombolan datang, dicampakkan
merekalah mayat itu ke dalam kubur Elisa, lalu pergi. Dan demi mayat itu kena
kepada tulang-tulang Elisa, maka hiduplah ia kembali dan bangun berdiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.