Kamis, 25 April
2013
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:17-21
“Mereka [rasul-rasul] mentaati pesan itu, dan
menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di
situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama
berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh
mengambil rasul-rasul itu dari penjara.” (Kis 5:21)
Tetap Taat dan Berani
Bayangkan jika kita tiba-tiba diadukan ke
polisi dan dijebloskan ke penjara karena kita bertindak benar. Misal saja kita
sudah bekerja dengan jujur dan ketika ada teman kita yang tidak jujur dan kita
melaporkannya, justru kita yang disalahkan sehingga kita ditangkap dan
dijebloskan ke dalam penjara. Walaupun setelah beberapa lama kita bisa keluar
dari penjara tersebut, tetapi apakah kita akan tetap konsisten melakukan apa
yang kita anggap benar setelah kita keluar dari penjara? Ataukah kita justru
menjadi takut untuk berbuat benar karena takut dipenjara lagi?
Jawabannya bisa berbeda-beda tergantung
karakter kita masing-masing. Tetapi hari ini kita akan belajar tentang apa yang
dilakukan rasul-rasul di masa-masa awal jemaat mula-mula. Imam Besar, orang
Saduki dan para pengikutnya yang pada waktu itu yang tidak suka dengan apa yang
dilakukan oleh rasul-rasul, mulai bertindak keras kepada para rasul karena
mereka iri hati (ay. 17). Tidak tanggung-tanggung, mereka menangkapi
rasul-rasul tersebut lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota (ay. 18).
Alkitab memang tidak mengatakan siapa saja rasul yang ditangkap, tetapi saya
yakin minimal setengah dari para rasul tersebut ditangkap pada saat itu.
Para rasul tersebut memang sebenarnya sudah
siap menderita karena iman mereka, bahkan mungkin sudah siap untuk mati demi
mempertahankan iman mereka. Tetapi ternyata Tuhan masih berkehendak lain. Tuhan
mengutus seorang malaikatNya untuk membuka pintu-pintu penjara tersebut dan
membawa para rasul itu keluar dari penjara (ay. 19). Tidak hanya berhenti
sampai di sana, ternyata ada pesan Tuhan kepada para rasul tersebut yaitu: “Pergilah,
berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang
banyak” (ay. 20).
Bayangkan, rasul-rasul itu baru saja
dipenjara (mungkin sudah dipenjara selama beberapa hari). Dan ketika Tuhan
membebaskan mereka, ternyata Tuhan memiliki maksud yang jauh lebih besar. Mereka
tidak dibebaskan hanya untuk diam dan selanjutnya bersembunyi dari para imam
dan orang Saduki yang membenci mereka. Mereka dibebaskan dari penjara karena
Tuhan ingin agar mereka tetap menyampaikan Firman Tuhan kepada orang banyak. Tuhan
tidak menyuruh para rasul untuk menyampaikan Firman dengan diam-diam, tetapi
Tuhan ingin agar para rasul tetap berani menyampaikan Firman, bahkan Tuhan
memerintahkan agar para rasul berdiri di Bait Allah dan menyampaikan Firman
kepada orang banyak yang ada di situ.
Bayangkan bahwa rasul-rasul itu harus berdiri
di Bait Allah, menyampaikan Firman kepada orang banyak yang ada di situ,
padahal Bait Allah adalah tempat para imam, orang Farisi, orang Saduki, dan kelompok
lain yang berusaha menangkap para rasul. Bukankah para rasul tersebut juga
memiliki hak untuk menjadi takut dan gentar? Mereka sangat berisiko untuk
kembali ditangkap karena mereka dengan jelas-jelas memberitakan Injil Kristus di
Bait Allah.
Untungnya para rasul tersebut tetap taat. Bahkan
Alkitab menuliskan bahwa ketika mereka baru saja dibebaskan dari penjara pada
malam hari, menjelang pagi (yang artinya pada malam itu juga) para rasul masuk
ke Bait Allah dan mulai mengajar di situ (ay. 21a). Di sisi lain, Imam Besar
dan para pengikutnya justru tidak sadar bahwa rasul-rasul ini telah keluar dari
penjara. Mereka baru ingin mengambil rasul-rasul itu dari penjara untuk
menghadapkan mereka ke majelis tua-tua bangsa Israel (ay. 21b).
Kita pun harus belajar dari rasul-rasul
tersebut. Mereka yang baru saja di bebaskan, tetap mau taat dan berani untuk
melakukan Firman Tuhan. Mereka tetap berani memberitakan Injil Kristus di Bait
Allah, di tengah-tengah orang yang membenci kita. Lalu bagaimana dengan kita?
Adakah kita juga tetap berani melakukan Firman Tuhan, walaupun ada risiko kita
akan mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan? Kuncinya ada dalam dua kata:
taat dan berani. Tetap taat kepada Firman Tuhan yang meminta kita melakukan
sesuatu hal, dan di sisi lain juga berani untuk melakukan Firman Tuhan
tersebut, karena kita tahu bahwa kita sedang melakukan hal yang benar, minimal
hal yang benar di hadapan Tuhan.
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:17-21
5:17 Akhirnya mulailah Imam Besar dan
pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab
mereka sangat iri hati.
5:18 Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu
memasukkan mereka ke dalam penjara kota.
5:19 Tetapi waktu malam seorang malaikat
Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya:
5:20 "Pergilah, berdirilah di Bait Allah
dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak."
5:21 Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang
pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ.
Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama
berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh
mengambil rasul-rasul itu dari penjara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.