Rabu, 24 April 2013

Tetap Taat dan Berani



Kamis, 25 April 2013
Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:17-21
Mereka [rasul-rasul] mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.” (Kis 5:21)


Tetap Taat dan Berani


Bayangkan jika kita tiba-tiba diadukan ke polisi dan dijebloskan ke penjara karena kita bertindak benar. Misal saja kita sudah bekerja dengan jujur dan ketika ada teman kita yang tidak jujur dan kita melaporkannya, justru kita yang disalahkan sehingga kita ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Walaupun setelah beberapa lama kita bisa keluar dari penjara tersebut, tetapi apakah kita akan tetap konsisten melakukan apa yang kita anggap benar setelah kita keluar dari penjara? Ataukah kita justru menjadi takut untuk berbuat benar karena takut dipenjara lagi?

Jawabannya bisa berbeda-beda tergantung karakter kita masing-masing. Tetapi hari ini kita akan belajar tentang apa yang dilakukan rasul-rasul di masa-masa awal jemaat mula-mula. Imam Besar, orang Saduki dan para pengikutnya yang pada waktu itu yang tidak suka dengan apa yang dilakukan oleh rasul-rasul, mulai bertindak keras kepada para rasul karena mereka iri hati (ay. 17). Tidak tanggung-tanggung, mereka menangkapi rasul-rasul tersebut lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota (ay. 18). Alkitab memang tidak mengatakan siapa saja rasul yang ditangkap, tetapi saya yakin minimal setengah dari para rasul tersebut ditangkap pada saat itu.

Para rasul tersebut memang sebenarnya sudah siap menderita karena iman mereka, bahkan mungkin sudah siap untuk mati demi mempertahankan iman mereka. Tetapi ternyata Tuhan masih berkehendak lain. Tuhan mengutus seorang malaikatNya untuk membuka pintu-pintu penjara tersebut dan membawa para rasul itu keluar dari penjara (ay. 19). Tidak hanya berhenti sampai di sana, ternyata ada pesan Tuhan kepada para rasul tersebut yaitu: “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak” (ay. 20).

Bayangkan, rasul-rasul itu baru saja dipenjara (mungkin sudah dipenjara selama beberapa hari). Dan ketika Tuhan membebaskan mereka, ternyata Tuhan memiliki maksud yang jauh lebih besar. Mereka tidak dibebaskan hanya untuk diam dan selanjutnya bersembunyi dari para imam dan orang Saduki yang membenci mereka. Mereka dibebaskan dari penjara karena Tuhan ingin agar mereka tetap menyampaikan Firman Tuhan kepada orang banyak. Tuhan tidak menyuruh para rasul untuk menyampaikan Firman dengan diam-diam, tetapi Tuhan ingin agar para rasul tetap berani menyampaikan Firman, bahkan Tuhan memerintahkan agar para rasul berdiri di Bait Allah dan menyampaikan Firman kepada orang banyak yang ada di situ.

Bayangkan bahwa rasul-rasul itu harus berdiri di Bait Allah, menyampaikan Firman kepada orang banyak yang ada di situ, padahal Bait Allah adalah tempat para imam, orang Farisi, orang Saduki, dan kelompok lain yang berusaha menangkap para rasul. Bukankah para rasul tersebut juga memiliki hak untuk menjadi takut dan gentar? Mereka sangat berisiko untuk kembali ditangkap karena mereka dengan jelas-jelas memberitakan Injil Kristus di Bait Allah.

Untungnya para rasul tersebut tetap taat. Bahkan Alkitab menuliskan bahwa ketika mereka baru saja dibebaskan dari penjara pada malam hari, menjelang pagi (yang artinya pada malam itu juga) para rasul masuk ke Bait Allah dan mulai mengajar di situ (ay. 21a). Di sisi lain, Imam Besar dan para pengikutnya justru tidak sadar bahwa rasul-rasul ini telah keluar dari penjara. Mereka baru ingin mengambil rasul-rasul itu dari penjara untuk menghadapkan mereka ke majelis tua-tua bangsa Israel (ay. 21b).

Kita pun harus belajar dari rasul-rasul tersebut. Mereka yang baru saja di bebaskan, tetap mau taat dan berani untuk melakukan Firman Tuhan. Mereka tetap berani memberitakan Injil Kristus di Bait Allah, di tengah-tengah orang yang membenci kita. Lalu bagaimana dengan kita? Adakah kita juga tetap berani melakukan Firman Tuhan, walaupun ada risiko kita akan mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan? Kuncinya ada dalam dua kata: taat dan berani. Tetap taat kepada Firman Tuhan yang meminta kita melakukan sesuatu hal, dan di sisi lain juga berani untuk melakukan Firman Tuhan tersebut, karena kita tahu bahwa kita sedang melakukan hal yang benar, minimal hal yang benar di hadapan Tuhan.


Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 5:17-21
5:17 Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati.
5:18 Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota.
5:19 Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya:
5:20 "Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak."
5:21 Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.