Senin, 1 April 2013
Bacaan Alkitab: Matius 5:43-48
“Karena itu haruslah kamu sempurna, sama
seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat 5:48)
Sempurna Seperti
Tuhan
Jika kita perhatikan bagaimana Tuhan Yesus
memberitakan Firman Tuhan semasa Ia hidup di dunia ini, kita akan melihat
bagaimana Tuhan memberitakan Firman yang “berbeda” dengan Firman yang selama
ini diajarkan oleh para imam, ahli Taurat, dan orang Farisi di zaman itu. Yesus
membawa suatu paradigma baru yang bukan saja sangat luar biasa bagi ukuran
manusia di masa itu, tetapi juga bagi kita yang hidup di masa sekarang.
Selama ini bangsa Yahudi memiliki Hukum
Taurat yang menjadi dasar perilaku mereka sejak zaman nenek moyang mereka
keluar dari tanah Mesir. Hukum Taurat itu begitu rinci mengatur tentang apa
yang boleh dan yang tidak boleh mereka lakukan. Bahkan dalam hukum Taurat
tersebut diatur tentang bagaimana hukum terhadap sesama. Mata ganti mata, gigi
ganti gigi, dan seterusnya. Di mata manusia, mungkin ini adalah hukum yang
paling adil. Tetapi Tuhan tahu bahwa jika demikian adanya, manusia tidak akan
mungkin selamat, karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan
kemuliaan Allah (Rm 3:23).
Oleh karena itu, Tuhan harus menurunkan hukum
baru, yaitu hukum kasih, melalui kehadiran Tuhan Yesus di dunia ini. Tuhan
Yesus turun ke dunia, menderita, mati dan dibangitkan lalu naik ke surga,
semuanya adalah karena kasih Allah kepada kita (Yoh 3:16), sehingga kemudian
hukum kasih ini menjadi hukum baru yang menyempurnakan hukum Taurat. Ketika
hukum Taurat berkata “Kasihilah sesamamu dan bencilah musuhmu” (ay. 43), hukum
kasih justru berkata “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu” (ay. 44). Hukum kasih bukan bertolak belakang dengan hukum
Taurat, tetapi hukum kasih menyempurnakan hukum Taurat. Jika hukum Taurat
diberikan khusus bagi bangsa Israel, maka hukum kasih ini dapat dilakukan oleh
semua orang dari semua suku bangsa manapun di dunia ini. Dengan melakukan huum
kasih, maka kita pun menjadi anak-anak Bapa di surga, karena kita mau mengasihi
orang lain tanpa melihat siapa mereka dan apa yang mereka lakukan bagi kita,
sama seperti Allah Bapa yang juga memberikan matahari dan hujan kepada semua
orang, termasuk orang benar dan juga orang yang tidak benar (ay. 45).
Lebih lanjut lagi, Tuhan mengatakan bahwa
ketika kita hanya berbuat baik kepada orang yang juga berbuat baik kepada kita,
di mata Tuhan itu bukan suatu perbuatan yang pantas untuk dipuji. Itu sama saja
dengan berlaku impas. Kita baik karena mereka baik. Kita jahat karena mereka
juga jahat. Lalu apa kelebihan kita dibanding mereka? Apa kita pantas untuk
menganggap kita sebagai orang baik? Hal itu sih sama saja dengan orang-orang
lain di luar Tuhan. Kita tidak pantas mengharapkan upah atas perbuatan kita
seperti itu (ay. 46-47).
Tuhan menuntut kita untuk tampil beda dengan
orang lain. Tuhan menuntut kita untuk memiliki cara hidup seperti cara hidup
surgawi. Tuhan ingin agar kita yang mengaku sebagai anak-anakNya juga hidup
seperti Tuhan. Bahkan Tuhan ingin agar kita hidup dengan sempurna, sama seperti
Bapa kita di surga juga sempurna (ay. 48).
Banyak orang ketika mendengar atau membaca
ayat 48 ini berkata, “Kesempurnaan hanya milik Allah”. Memang Allah itu
sempurna, tetapi Allah juga tidak akan memberikan perintah kepada umatNya yang
tidak dapat dilakukan umatNya. Tuhan kita bukan Tuhan yang kejam, yang
memberikan perintah yang mustahil. Jika kita membaca Alkitab maka kita akan
tahu bahwa semua Firman Tuhan selalu dapat dilakukan manusia. Nuh bisa hidup
benar di tengah-tengah orang-orang yang tidak benar. Daniel bisa tetap hidup
benar di tengah-tengah tekanan dari orang-orang yang membencinya. Mereka sudah
membuktikan bahwa mereka sanggup berusaha untuk hidup sesempurna mungkin. Permasalahannya
adalah bukan kita tidak bisa sempurna, tetapi kita tidak mau berusaha untuk
hidup sempurna seperti Tuhan kita.
Bacaan Alkitab: Matius 5:43-48
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah
sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah
musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi
anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat
dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang
tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang
mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam
kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain?
Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama
seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.