Selasa, 02 April 2013

Sempurna Seperti Tuhan



Senin, 1 April 2013
Bacaan Alkitab: Matius 5:43-48
Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat 5:48)


Sempurna Seperti Tuhan


Jika kita perhatikan bagaimana Tuhan Yesus memberitakan Firman Tuhan semasa Ia hidup di dunia ini, kita akan melihat bagaimana Tuhan memberitakan Firman yang “berbeda” dengan Firman yang selama ini diajarkan oleh para imam, ahli Taurat, dan orang Farisi di zaman itu. Yesus membawa suatu paradigma baru yang bukan saja sangat luar biasa bagi ukuran manusia di masa itu, tetapi juga bagi kita yang hidup di masa sekarang.

Selama ini bangsa Yahudi memiliki Hukum Taurat yang menjadi dasar perilaku mereka sejak zaman nenek moyang mereka keluar dari tanah Mesir. Hukum Taurat itu begitu rinci mengatur tentang apa yang boleh dan yang tidak boleh mereka lakukan. Bahkan dalam hukum Taurat tersebut diatur tentang bagaimana hukum terhadap sesama. Mata ganti mata, gigi ganti gigi, dan seterusnya. Di mata manusia, mungkin ini adalah hukum yang paling adil. Tetapi Tuhan tahu bahwa jika demikian adanya, manusia tidak akan mungkin selamat, karena manusia sudah jatuh ke dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah (Rm 3:23).

Oleh karena itu, Tuhan harus menurunkan hukum baru, yaitu hukum kasih, melalui kehadiran Tuhan Yesus di dunia ini. Tuhan Yesus turun ke dunia, menderita, mati dan dibangitkan lalu naik ke surga, semuanya adalah karena kasih Allah kepada kita (Yoh 3:16), sehingga kemudian hukum kasih ini menjadi hukum baru yang menyempurnakan hukum Taurat. Ketika hukum Taurat berkata “Kasihilah sesamamu dan bencilah musuhmu” (ay. 43), hukum kasih justru berkata “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (ay. 44). Hukum kasih bukan bertolak belakang dengan hukum Taurat, tetapi hukum kasih menyempurnakan hukum Taurat. Jika hukum Taurat diberikan khusus bagi bangsa Israel, maka hukum kasih ini dapat dilakukan oleh semua orang dari semua suku bangsa manapun di dunia ini. Dengan melakukan huum kasih, maka kita pun menjadi anak-anak Bapa di surga, karena kita mau mengasihi orang lain tanpa melihat siapa mereka dan apa yang mereka lakukan bagi kita, sama seperti Allah Bapa yang juga memberikan matahari dan hujan kepada semua orang, termasuk orang benar dan juga orang yang tidak benar (ay. 45).

Lebih lanjut lagi, Tuhan mengatakan bahwa ketika kita hanya berbuat baik kepada orang yang juga berbuat baik kepada kita, di mata Tuhan itu bukan suatu perbuatan yang pantas untuk dipuji. Itu sama saja dengan berlaku impas. Kita baik karena mereka baik. Kita jahat karena mereka juga jahat. Lalu apa kelebihan kita dibanding mereka? Apa kita pantas untuk menganggap kita sebagai orang baik? Hal itu sih sama saja dengan orang-orang lain di luar Tuhan. Kita tidak pantas mengharapkan upah atas perbuatan kita seperti itu (ay. 46-47).

Tuhan menuntut kita untuk tampil beda dengan orang lain. Tuhan menuntut kita untuk memiliki cara hidup seperti cara hidup surgawi. Tuhan ingin agar kita yang mengaku sebagai anak-anakNya juga hidup seperti Tuhan. Bahkan Tuhan ingin agar kita hidup dengan sempurna, sama seperti Bapa kita di surga juga sempurna (ay. 48).

Banyak orang ketika mendengar atau membaca ayat 48 ini berkata, “Kesempurnaan hanya milik Allah”. Memang Allah itu sempurna, tetapi Allah juga tidak akan memberikan perintah kepada umatNya yang tidak dapat dilakukan umatNya. Tuhan kita bukan Tuhan yang kejam, yang memberikan perintah yang mustahil. Jika kita membaca Alkitab maka kita akan tahu bahwa semua Firman Tuhan selalu dapat dilakukan manusia. Nuh bisa hidup benar di tengah-tengah orang-orang yang tidak benar. Daniel bisa tetap hidup benar di tengah-tengah tekanan dari orang-orang yang membencinya. Mereka sudah membuktikan bahwa mereka sanggup berusaha untuk hidup sesempurna mungkin. Permasalahannya adalah bukan kita tidak bisa sempurna, tetapi kita tidak mau berusaha untuk hidup sempurna seperti Tuhan kita.


Bacaan Alkitab: Matius 5:43-48
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.