Senin, 8 April 2013
Bacaan Alkitab: Mazmur 49:17-21
“Janganlah takut, apabila seseorang menjadi
kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah, sebab pada waktu matinya
semuanya itu tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun
mengikuti dia.” (Mzm 49:17-18)
Kekayaan Tidak
Dibawa Mati
Sebagai manusia, wajar bagi kita jika kita
kadang-kadang tergoda melihat ada orang lain yang kaya dari hasil yang tidak
benar. Saya sendiri juga sempat beberapa kali “mengeluh” kepada Tuhan, “Tuh
Tuhan, kok orang lain yang korupsi, yang mengambil apa yang bukan menjadi
haknya, tetap aman-aman saja? Mereka malah memiliki uang banyak, mereka bisa
membeli rumah, mobil, tanpa susah-susah”. Saya yakin kita mungkin pernah juga
mengalami hal seperti itu. Akan tetapi hari ini kita akan belajar dari Alkitab,
bagaimana untuk tidak iri dengan kekayaan orang fasik.
Bacaan Kitab Suci kita hari ini dimulai
dengan kalimat yang luar biasa: “Jangan takut apabila seseorang menjadi kaya
dan keluarganya semakin mulia (ay. 17). Tentu seseorang yang dmaksud dalam ayat
ini tidak menggambarkan orang benar, melainkan orang fasik. Artinya adalah
bahwa jika orang benar menjadi kaya karena kerja kerasnya dan karena berkat
Tuhan, itu tidak menjadi masalah. Akan tetapi jika orang fasik menjadi kaya
karena kefasikannya, Alkitab mengatakan bahwa kita tidak perlu takut dan iri.
Mengapa demikian? Alkitab mengatakan bahwa
segala kekayaan itu hanya terbatas hingga di bumi ini. Segala kekayaan dan
kemuliaan di bumi ini, tidak akan dibawa ke dunia orang mati (ay. 18). Saat
kita mati dan menghadap tahta pengadilan Allah, kekayaan kita tidak akan mampu
“menyogok” atau “menyuap” Tuhan agar kita bisa diijinkan masuk surga. Semua
tergantung kepada iman percaya kita di hadapan Tuhan.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita tidak
perlu iri ketika ada orang fasik yang menjadi kaya, dengan cara yang tidak
benar. Kekayaannya tidak akan dapat membuatnya berbahagia. Walaupun misalnya ia
dapat berbahagia dengan segala kekayaannya pun, semuanya itu tidak akan berarti
ketika ia mati (ay.19). Ketika ia mati dan dikumpulkan kepada angkatan nenek
moyangnya, mereka tidak akan melihat terang, tetapi hanya melihat kegelapan
yang kekal di neraka (ay. 20). Oleh karena itu Alkitab menggambarkan orang
fasik ini dengan bahasa yang tegas: yaitu mereka sama seperti dengan hewan yang
akan dibinasakan (ay. 21).
Mereka sama seperti hewan dalam artian mereka
tidak dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hati nurani mereka
sudah tumpul dan mati. Mereka hanya mengejar uang dan kekayaan, dan tidak
pernah memikirkan tentang kehidupan yang kekal. Bukankah itu sama saja dengan
binatang yang makan dan makan saja, tanpa memikirkan apa yang akan terjadi
setelah mereka mati? Mereka tidak sadar bahwa apa yang mereka kumpulkan di
dunia ini hanya akan membawa mereka kepada kebinasaan.
Lalu apa yang harus kita perbuat? Memang kita
tidak boleh iri terhadap kekayaan orang fasik. Tetapi juga jangan kita menjadi
malas bekerja dan berharap Tuhan akan memberkati kita dengan cara yang ajaib.
Lakukan bagian kita sebaik mungkin, dengan bekerja dan mencari nafkah. Tetapi
kita harus ingat bahwa uang, kekayaan, kehormatan, dan lain sebagainya bukan
tujuan utama kita hidup. Itu haruslah hanya menjadi sarana bagi kita untuk
memuliakan Tuhan. Tidak salah bagi orang benar untuk kaya dan hidup berkelimpahan,
tetapi setelah kita kaya, jangan menjadi serupa dengan orang fasik, yang
menganggap kekayaan dan kemuliaan duniawi jauh lebih penting daripada segala
hal yang rohani.
Bacaan Alkitab: Mazmur 49:17-21
49:17 Janganlah takut, apabila seseorang
menjadi kaya, apabila kemuliaan keluarganya bertambah,
49:18 sebab pada waktu matinya semuanya itu
tidak akan dibawanya serta, kemuliaannya tidak akan turun mengikuti dia.
49:19 Sekalipun ia menganggap dirinya
berbahagia pada masa hidupnya, sekalipun orang menyanjungnya, karena ia berbuat
baik terhadap dirinya sendiri,
49:20 namun ia akan sampai kepada angkatan
nenek moyangnya, yang tidak akan melihat terang untuk seterusnya.
49:21 Manusia, yang dengan segala
kegemilangannya tidak mempunyai pengertian, boleh disamakan dengan hewan yang
dibinasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.