Sabtu, 6 April 2013
Bacaan Alkitab: Matius 16:13-16
“Lalu Yesus bertanya kepada mereka:
"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"” (Mat 16:15)
Menurut Kita,
bukan Menurut Kata Orang Lain
Ketika saya berusaha mencari definisi atau
teori tentang suatu hal untuk menyelesaikan tugas kuliah saya, seringkali saya
menemukan buku yang bukan pemikiran
orisinil. Ada buku yang ditulis oleh orang dengan gelar S2, S3, bahkan
Profesor, tetapi isi di dalamnya hanya mengutip pendapat-pendapat dan
teori-teori orang lain. Orang itu tidak menulis buku yang adalah hasil
pemikiran dan pendapatnya sendiri, tetapi orang itu hanya mengumpulkan
teori-teori orang lain dan menyajikannya di dalam buku. Kadang-kadang saya
heran, mengapa orang yang mengumpulkan teori-teori orang lain itu justru
menjadi terkenal di Indonesia ini, padahal di luar negeri, justru orang-orang
yang memiliki teori orisinil yang lebih terkenal.
Buku-buku seperti yang saya sebutkan di atas
itu sebenarnya adalah buku-buku “kata orang” saja. Ia hanya mengutip teori A
dari si A, teori B dari si B, dan begitu seterusnya. Demikian juga Yesus ketika
menanyakan kepada murid-muridNya, “Kata orang, siapakah Aku ini?” (ay. 13). Ketika
murid-muridNya berkata “Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes
Pembaptis, Elia, Yeremia, atau yang lainnya” (ay. 14), sebenarnya murid-murid
Yesus tidak salah. Itu adalah kata orang terhadap Yesus.
Tetapi Yesus kemudian memberi pertanyaan yang
serius kepada mereka, “Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?” (ay. 15). Ini
adalah salah satu ujian yang terberat bagi murid-muridNya. Jika murid-muridNya
hanya mengutip kata orang lain, berarti mereka belum sungguh-sungguh mengenal
Tuhan. Tetapi jika mereka menjawab dengan sembarangan, maka mereka juga akan ketahuan
apakah sudah benar-benar mengenal Yesus
atau belum. Walaupun Yesus sudah tahu jawaban mereka, tetapi Yesus ingin
agar ada kata-kata yang keluar dari mulut murid-muridNya.
Petrus, salah satu murid Yesus yang paling
berani, langsung menjawab “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (ay.
16). Ini adalah jawaban yang luar biasa, apalagi setelah sebelumnya Yesus
meminta murid-muridNya mengatakan jawaban orang lain tentang siapakah Yesus
menurut mereka. Untung saja Petrus menjawab dengan benar, dan oleh karena
imannya itulah Tuhan pun menjadikan Petrus sebagai salah satu murid
kesayanganNya, dan mempercayakan banyak pelayanan kepadanya.
Kita selaku murid-muridNya juga harus
memiliki sikap seperti ini. Kita tidak boleh hanya mengandalkan informasi dari
orang lain, atau hanya mendengar kabar dari orang lain. Kita harus benar-benar
mengalami Tuhan dalam kehidupan kita, sehingga kita sungguh-sungguh mengenal
Dia, dan hidup bersamaNya. Jangan sampai ketika Tuhan bertanya hal yang sama,
kita justru menjawab, “Tidak tahu Tuhan. Saya hanya mendengar dari kata orang
saja”. Tetapi saya rindu ketika Tuhan bertanya seperti itu, kita pun bisa
menjawab seperti Petrus menjawab. Saya rindu kita dapat mengenal Tuhan dan
Tuhan pun dapat mengenal kita. Percuma jika kita mengaku mengenal Tuhan tetapi
ternyata Tuhan tidak pernah mengenal kita.
Oleh karena itu, mari kita belajar untuk
hidup dalam pengenalan yang benar kepada Tuhan. Hidup bersama Tuhan setiap
hari, hidup berjalan dengan Tuhan setiap saat, sehingga apapun yang kita alami
semakin membuat kita dekat dengan Tuhan. Jangan menyia-nyiakan waktu kita
dengan mengenal yang lain yang tidak dapat menyelamatkan kita. Tetapi kenalilah Tuhan, sehingga kita tahu
apa yang benar menurut Firman Tuhan, dan kita tahu siapa Tuhan yang kita
sembah.
Bacaan Alkitab: Matius 16:13-16
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea
Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia
itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang
mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang
mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka:
"Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.