Jumat, 05 April 2013

Menurut Kita, bukan Menurut Kata Orang Lain



Sabtu, 6 April 2013
Bacaan Alkitab: Matius 16:13-16
Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"” (Mat 16:15)


Menurut Kita, bukan Menurut Kata Orang Lain


Ketika saya berusaha mencari definisi atau teori tentang suatu hal untuk menyelesaikan tugas kuliah saya, seringkali saya menemukan buku yang  bukan pemikiran orisinil. Ada buku yang ditulis oleh orang dengan gelar S2, S3, bahkan Profesor, tetapi isi di dalamnya hanya mengutip pendapat-pendapat dan teori-teori orang lain. Orang itu tidak menulis buku yang adalah hasil pemikiran dan pendapatnya sendiri, tetapi orang itu hanya mengumpulkan teori-teori orang lain dan menyajikannya di dalam buku. Kadang-kadang saya heran, mengapa orang yang mengumpulkan teori-teori orang lain itu justru menjadi terkenal di Indonesia ini, padahal di luar negeri, justru orang-orang yang memiliki teori orisinil yang lebih terkenal.

Buku-buku seperti yang saya sebutkan di atas itu sebenarnya adalah buku-buku “kata orang” saja. Ia hanya mengutip teori A dari si A, teori B dari si B, dan begitu seterusnya. Demikian juga Yesus ketika menanyakan kepada murid-muridNya, “Kata orang, siapakah Aku ini?” (ay. 13). Ketika murid-muridNya berkata “Ada yang mengatakan bahwa Yesus adalah Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, atau yang lainnya” (ay. 14), sebenarnya murid-murid Yesus tidak salah. Itu adalah kata orang terhadap Yesus.

Tetapi Yesus kemudian memberi pertanyaan yang serius kepada mereka, “Tetapi menurut kamu, siapakah Aku ini?” (ay. 15). Ini adalah salah satu ujian yang terberat bagi murid-muridNya. Jika murid-muridNya hanya mengutip kata orang lain, berarti mereka belum sungguh-sungguh mengenal Tuhan. Tetapi jika mereka menjawab dengan sembarangan, maka mereka juga akan ketahuan apakah sudah benar-benar mengenal Yesus  atau belum. Walaupun Yesus sudah tahu jawaban mereka, tetapi Yesus ingin agar ada kata-kata yang keluar dari mulut murid-muridNya.

Petrus, salah satu murid Yesus yang paling berani, langsung menjawab “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup” (ay. 16). Ini adalah jawaban yang luar biasa, apalagi setelah sebelumnya Yesus meminta murid-muridNya mengatakan jawaban orang lain tentang siapakah Yesus menurut mereka. Untung saja Petrus menjawab dengan benar, dan oleh karena imannya itulah Tuhan pun menjadikan Petrus sebagai salah satu murid kesayanganNya, dan mempercayakan banyak pelayanan kepadanya.

Kita selaku murid-muridNya juga harus memiliki sikap seperti ini. Kita tidak boleh hanya mengandalkan informasi dari orang lain, atau hanya mendengar kabar dari orang lain. Kita harus benar-benar mengalami Tuhan dalam kehidupan kita, sehingga kita sungguh-sungguh mengenal Dia, dan hidup bersamaNya. Jangan sampai ketika Tuhan bertanya hal yang sama, kita justru menjawab, “Tidak tahu Tuhan. Saya hanya mendengar dari kata orang saja”. Tetapi saya rindu ketika Tuhan bertanya seperti itu, kita pun bisa menjawab seperti Petrus menjawab. Saya rindu kita dapat mengenal Tuhan dan Tuhan pun dapat mengenal kita. Percuma jika kita mengaku mengenal Tuhan tetapi ternyata Tuhan tidak pernah mengenal kita.

Oleh karena itu, mari kita belajar untuk hidup dalam pengenalan yang benar kepada Tuhan. Hidup bersama Tuhan setiap hari, hidup berjalan dengan Tuhan setiap saat, sehingga apapun yang kita alami semakin membuat kita dekat dengan Tuhan. Jangan menyia-nyiakan waktu kita dengan mengenal yang lain yang tidak dapat menyelamatkan kita.  Tetapi kenalilah Tuhan, sehingga kita tahu apa yang benar menurut Firman Tuhan, dan kita tahu siapa Tuhan yang kita sembah.


Bacaan Alkitab: Matius 16:13-16
16:13 Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?"
16:14 Jawab mereka: "Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi."
16:15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?"
16:16 Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.