Sabtu, 20 April
2013
Bacaan Alkitab: Mazmur 71:5-7
“Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari
kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu
kupuji-puji.” (Mzm 71:6)
Sejak dalam Kandungan
Hari ini adalah merupakan hari ulang tahun
pertama anak saya. Saya teringat betul kejadian satu tahun yang lalu, ketika
saya menemani isteri saya melahirkan di ruang bersalin. Saat itu saya
benar-benar merasakan bagaimana Tuhan menolong isteri saya sehingga walaupun
telah sekitar 36 jam mengalami kontraksi, isteri saya dapat melahirkan anak
saya dengan selamat tanpa kurang suatu apapun, bahkan tidak perlu melalui
operasi caesar.
Mungkin itu yang dirasakan setiap orang tua yang
pernah memiliki anak. Walaupun masih dalam kandungan, Tuhan sudah menyertai
anak tersebut. Pemazmur mengatakan bahwa seorang bayi yang masih berupa janin
di dalam kandungan, sudah bertopang kepada Tuhan (ay. 6a). Bahkan ketika
seorang bayi lahir ke dunia setelah keluar dari perut ibunya, itu semuanya
hanya karena anugerah dan kasih karunia Tuhan semata (ay. 6b). Pemazmur pun
menyadari hal tersebut sehingga ia berkata bahwa Tuhan adalah satu-satunya
harapannya, bahkan Tuhan adalah kepercayaannya sejak masa mudanya (ay. 5).
Pemazmur menyadari bahwa kehadirannya di
dunia ini bukan kebetulan semata. Adalah suatu anugerah Tuhan ketika ia boleh
lahir, tumbuh dan berkembang hingga menjadi dewasa. Sama seperti kita yang
seharusnya juga bersyukur atas anugerah Tuhan kita boleh lahir di dunia ini,
tumbuh dan berkembang hingga kita menjadi diri kita saat ini. Bayangkan
bayi-bayi yang belum sempat merasakan dunia ini karena mereka sudah mati di
dalam kandungan. Bukankah Tuhan benar-benar menyertai kita sejak kita lahir
hingga saat ini? Bahkan jika kita mau benar-benar merenungkan, adalah suatu
keajaiban kita boleh ada di dunia ini (ay. 7a). Itulah sebabnya kita tidak
lahir di dunia ini tanpa tujuan, melainkan ada maksud dan tujuan Tuhan bagi
kita selama kita hidup di dunia ini.
Apa tujuan kita? Salah satu tujuan hidup kita
adalah untuk memuji dan memuliakan Tuhan (ay. 6c). Dengan segala anugerah dan
kasih karunia Tuhan, maka tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak menaikkan
pujian kita kepada Tuhan. Bagaimana mungkin kita yang telah diberi anugerah
untuk hidup tetapi hidup kita justru dipakai untuk menjelek-jelekkan nama Tuhan
kita? Bagaimana kita bisa mempertanggungjawabkan hidup kita di hadapan Tuhan
ketika hidup kita justru digunakan untuk berbuat dosa dan menyakiti hati Tuhan?
Mari kita senantiasa bertanggung jawab
terhadap hidup kita. Kita yang sudah
diberi kesempatan untuk hidup, sudahkah kita menggunakan hidup kita dengan
sungguh-sungguh di hadapan Tuhan? Sudahkah kita hidup benar di hadapan Tuhan? Sudahkah
hidup kita memuliakan nama Tuhan? Ingat bahwa sejak dalam kandungan, Tuhan
sudah menjadi tempat perlindungan kita (ay. 7b). Hal itu akan terus terjadi
selama kita hidup, yaitu Tuhan akan selalu menjadi tempat perlindungan kita. Oleh
karena itu, manfaatkan hidup kita sebaik-baiknya, agar kita boleh menyukakan
hati Tuhan dan memuliakan namaNya senantiasa, melalui apa yang kita lakukan
setiap harinya.
Bacaan Alkitab: Mazmur 71:5-7
71:5 Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan,
kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.
71:6 Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari
kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu
kupuji-puji.
71:7 Bagi banyak orang aku seperti tanda
ajaib, karena Engkaulah tempat perlindunganku yang kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.