Selasa, 02 April 2013

Jangan Coba-Coba Mencobai Tuhan



Selasa, 2 April 2013
Bacaan Alkitab: Matius 4:5-7
Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"” (Mat 4:7)


Jangan Coba-Coba Mencobai Tuhan


Beberapa hari yang lalu, saya dikejutkan dengan sebuah kabar. Salah seorang sahabat wanita saya, yang pernah bersama-sama melayani Tuhan di gereja, yang juga adalah seorang lulusan Sekolah Tinggi Teologia (STT), tiba-tiba saya mendengar kabar bahwa ia melahirkan seorang bayi, padahal ia belum menikah. Intinya ia hamil di luar nikah, dan bukan hamil dari pacarnya yang selama ini saya kenal (yang juga adalah orang Kristen), tetapi ia hamil dari orang lain yang tidak seiman. Selama ini ia menyembunyikan kehamilannya begitu rupa, sehingga tidak ada seorangpun yang tahu, bahkan keluarganya, pendetanya, dan orang-orang lainnya tidak ada yang tahu.

Saya saja yang mendengar kabar tersebut lewat telepon langsung lemas dan benar-benar tidak menyangka, apalagi kedua orang tuanya dan pendetanya yang mengetahui hal itu secara langsung. Untungnya sahabat saya ini merupakan seorang wanita yang sangat kuat, sehingga ketika ia mengetahui bahwa dirinya hamil, ia pun bertekad untuk tidak menggugurkan kandungannya, dan berani mengambil risiko untuk memendam rahasia ini seorang diri selama 9 bulan lamanya. Bukan perkara mudah bagi seorang wanita untuk dapat bersikap seperti itu.

Pertanyaan yang masih mengganjal benak saya, “Kok bisa seorang pelayan Tuhan, seorang lulusan STT, kok bisa jatuh seperti itu?”. Itu pertanyaan juga yang saya ajukan kepada orang-orang yang sudah melayani Tuhan, tetapi juga jatuh ke dalam dosa-dosa yang terlihat sepele. Saya melihat kecenderungan bahwa para pelayan Tuhan dan para hamba Tuhan yang melakukan “pelayanan mimbar” (yaitu istilah saya untuk menggambarkan para pelayan-pelayan Tuhan yang “tampil” di depan jemaat, seperti pengkhotbah, worship leader, singer, choir, dan pemain musik), sangat rentan terhadap godaan dosa.

Hal ini dapat terlihat sekitar 2.000 tahun yang lalu, ketika Iblis datang untuk mencobai Yesus di padang gurun setelah Ia berpuasa 40 hari 40 malam lamanya. Setelah gagal mencobai Tuhan Yesus dengan pencobaan pertama, Iblis pun datang dengan pencobaan kedua. Menurut saya justru bobot pencobaan kedua ini yang paling besar, karena Iblis mencobai dengan cara membawa Yesus di bubungan Bait Allah (ay. 5) dan kemudian meminta Yesus untuk menjatuhkan diriNya ke bawah, karena dalam Firman Tuhan juga tertulis bahwa Allah akan memerintahkan malaikat-malaikatNya untuk menjaga agar Ia tidak jatuh (ay. 6).

Sepintas pencobaan Iblis yang kedua ini sangat Alkitabiah. Kalau kita dicobai seperti itu, mungkin kita juga akan terpancing dan tergoda untuk melakukannya bukan? Ini yang menjadi kelemahan orang Kristen, dan terutama para pelayan-pelayan Tuhan yang melayani di depan (para pelayan mimbar), karena mereka terbiasa memimpin orang lain dan kurang mau untuk mendengarkan orang lain. Akibatnya mereka merasa diri mereka benar dan tidak sadar bahwa di balik keegoisan mereka itu ada celah dimana Iblis bisa masuk perlahan-lahan untuk membuat kita jatuh ke dalam dosa.

Salah satu contoh paling gampang adalah bagaimana Iblis membuat kita menganggap enteng dosa. Misalnya kita adalah seorang pengkhotbah, tetapi kita hidup di dalam dosa percabulan. Kita tahu bahwa Firman Tuhan memang secara jelas mengatakan ini dosa, akan tetapi Iblis membisikkan bahwa kita adalah pelayan Tuhan, sehingga kita pun bisa tetap  hidup dalam kasih karunia walau kita berbuat dosa. Toh tidak ada orang lain yang tahu tentang dosa kita, toh orang lain melihat kita sebagai pelayan Tuhan, toh kita masih bisa melayani Tuhan, dan lain sebagainya. Iblis mempengaruhi pikiran dan hati kita dengan cara membuat kita menganggap enteng dosa yang kita lakukan, dan memperkecil arti pertobatan terhadap dosa. Hal ini sedikit demi sedikit akan membuat kita semakin dekat dengan jurang dosa, dan tanpa kita sadari tahu-tahu kita sudah melakukan dosa yang besar.

Tuhan mengajar kita agar kita jangan mencobai Tuhan (ay. 7). Jangan kita menganggap bahwa karena kita adalah pelayan Tuhan, kita sudah melayani Tuhan, maka kita boleh kompromi dengan dosa. Jangan sesat, Tuhan tidak akan pernah membiarkan diriNya dipermainkan. Apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai (Gal 6:7). Mungkin orang lain tidak tahu dosa apa yang kita sembunyikan saat ini, tetapi  Tuhan pasti tahu. Tuhan tahu setiap dosa dan perbuatan yang kita lakukan bahkan di tempat tersembunyi sekalipun.

Bagi kita yang adalah para pelayan dan hamba Tuhan, berjaga-jagalah senantiasa. Kita tahu bahwa Iblis itu sama seperti singa yang mencoba mencari waktu yang tepat untuk menyerang kita (1 Ptr 5:8). Oleh karena itu jangan kita lengah dan tergoda untuk mencobai Tuhan. Kita yang seharusnya lebih tahu tentang Firman Tuhan daripada jemaat biasa, seharusnya lebih dapat menjaga diri kita sendiri agar tidak jatuh. Tetapi kadang-kadang keegoisan kita membuat kita justru lebih rentan jatuh dalam dosa. Iblis itu adalah musuh yang pintar. Ia tidak akan menyerang jemaat-jemaat biasa, tetapi ia akan menyerang para pemimpin-pemimpin dan pelayan jemaat, sehingga ketika mereka tidak hati-hati dan akhirnya jatuh ke dalam dosa, hal tersebut juga akan berdampak ke jemaat Tuhan.

Berapa banyak gereja Tuhan yang pecah hanya karena hamba Tuhan tidak hidup benar di hadapan Tuhan? Berapa banyak jemaat yang mundur karena mereka melihat para hamba Tuhan juga jatuh ke dalam dosa yang memalukan? Ini menjadi perhatian bagi kita, agar kita boleh sungguh-sungguh hidup benar di hadapan Tuhan. Jangan sekali-kali kita mencobai Tuhan, tetapi layanilah Tuhan dengan sungguh-sungguh, agar kita boleh berkenan di hadapan Tuhan, dan kita boleh menyenangkan hatiNya. Pikirkan orang-orang yang kita layani, sehingga ketika godaan Iblis datang, kita bisa berani berkata “Tidak!” kepada godaan Iblis tersebut.



Bacaan Alkitab: Matius 4:5-7
4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.