Senin, 29 April
2013
Bacaan Alkitab: 1 Tesalonika 3:13-14
“Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara,
bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan
berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan.” (1 Tes
3:13)
Tidak Berdukacita
Beberapa hari yang lalu saya cukup terkejut
mendengar salah seorang pemimpin agama lain yang cukup terkenal, tiba-tiba
meninggal secara mendadak karena kecelakaan sepeda motor. Memang saya juga
tidak tahu kejadian persisnya, tetapi yang saya lihat di surat kabar dan yang
saya tonton di televisi, banyak orang berduka atas kematian orang tersebut.
Bahkan sangat banyak orang yang mendoakan almarhum bahkan mengantar hingga
almarhum dimakamkan. Hingga hari ini, yaitu beberapa hari setelah kematiannya,
masih cukup banyak pemberitaan positif tentang almarhum.
Saya pun seperti diingatkan oleh Tuhan bahwa
kehidupan di dunia ini hanya sementara. Suka atau tidak suka, cepat atau lambat
kita pun akan datang menghadap tahta Pencipta kita. Pertanyaannya, sudahkah
kita menyiapkan diri untuk hal itu? Pertanyaan kedua, apakah kita juga sudah
siap andaikata orang-orang terdekat kita (entah orang tua kita, anak kita, suami
atau isteri kita, pendeta kita, atau bahkan jemaat kita) ternyata dipanggil
lebih dahulu daripada kita?
Jika kita mau memperhatikan dengan lebih
seksama bagaimana kematian orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus dan
kematian orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita akan melihat
satu perbedaan besar. Orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, maka ketika
ia mati maka ia masih belum yakin tentang keselamatannya sendiri. Ia hanya
bersikap “mudah-mudahan”, yaitu mudah-mudahan ia bisa masuk surga. Orang yang
telah percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia memiliki kepastian penuh bahwa ia
akan diterima di dalam surga yang mulia, karena memang Yesus adalah
satu-satunya jalan keselamatan menuju surga.
Menariknya, kondisi tersebut juga dapat dilihat
dari orang-orang yang ditinggalkan almarhum atau almarhumah. Jika yang
meninggal adalah orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus, maka orang-orang
yang ditinggalkan akan berdoa supaya mudah-mudahan orang yang meninggal
tersebut diterima di sisi Tuhan. Pada umumnya, orang yang ditinggalkan
(terutama keluarga) akan menangis histeris karena kematian orang tersebut.
Bedanya, pada kematian orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, seharusnya
orang-orang yang ditinggalkan tidak harus berdukacita secara berlebihan. Sedih
mungkin boleh, tetapi kita tidak perlu menangis dan berteriak secara histeris,
walaupun mungkin itu adalah adat yang sudah ada sejak dahulu kala (ay. 13b).
Mengapa demikian? Karena kita sebenarnya
telah tahu bahwa orang yang meninggal dunia tersebut telah percaya kepada Tuhan
Yesus dan telah memiliki kepastian akan hidup yang kekal (ay. 13a). Orang yang
meninggal di dalam Tuhan Yesus bukan lagi adalah orang-orang yang tidak tahu tujuan
mereka. Orang yang meninggal di dalam Tuhan Yesus bukan lagi orang-orang yang
hanya mudah-mudahan masuk surga, tetapi mereka adalah orang-orang yang akan
dikumpulkan oleh Tuhan bersama-sama dengan Tuhan di surga (ay. 14b). Syaratnya
hanya satu: sebelum meninggal, orang tersebut telah percaya bahwa Tuhan Yesus
telah mati dan bangkit bagi mereka, dan hanya di dalam nama Yesus ada
keselamatan kekal (ay. 14a).
Jadi, ketika suatu saat ada salah seorang
anggota keluarga atau teman terdekat kita dipanggil Tuhan, ingatlah
sungguh-sungguh kebenaran Firman Tuhan ini. Bukan berarti kita tidak boleh
berdukacita, tetapi ungkapkanlah rasa sedih dan duka kita itu secukupnya,
karena kita tahu bahwa setiap orang yang telah percaya kepada Tuhan Yesus, maka
ia telah menerima keselamatan kekal. Oleh karena itu, seharusnya hati kita jauh
lebih bersukacita daripada berdukacita, karena kita tahu bahwa orang yang kita
kasihi tersebut sudah ada memiliki kepastian kekal di surga. Bukankah hal itu
adalah hal yang luar biasa? Dan yang lebih luar biasa lagi, suatu saat nanti,
kita juga akan bertemu kembali di surga yang
mulia? Jadi, untuk apa kita berdukacita?
Bacaan Alkitab: 1 Tesalonika 3:13-14
4:13 Selanjutnya kami tidak mau,
saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal,
supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai
pengharapan.
4:14 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus
telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah
meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.