Jumat, 26 April
2013
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 1:16-18
“Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya kepada
keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia tidak malu
menjumpai aku di dalam penjara.” (2 Tim 1:16)
Pelayanan
Kunjungan yang Menyegarkan Hati
Sebagai makhluk sosial, kita akan menjadi
gila apabila kita tidak dapat bersosialisasi dengan orang lain di sekitar kita.
Se-introvert apapun diri kita, tetap kita membutuhkan orang lain minimal untuk
diajak berbicara. Ketika kita sedang dalam keadaan yang bahagia, mungkin kita
tidak terlalu membutuhkan orang lain yang ada di sekitar kita. Kita cenderung tidak
menghargai orang-orang yang selama ini selalu mendukung kita dan berada di
samping kita. Tetapi ketika masalah datang dalam kehidupan kita, maka kita baru
akan merasakan betapa berharganya orang-orang yang selama ini mendukung kita.
Paulus tidak perlu menunggu masalah datang,
ia sudah terlebih dahulu menghargai orang-orang yang selama ini mendukung
pelayanannya. Bahkan Paulus adalah orang terbanyak yang menyebut nama
orang-orang lain yang ia kasihi dalam surat-suratNya di Perjanjian Baru. Salah satu
orang yang dipuji dan dihargai Paulus adalah Onesiforus dan keluarganya yang telah
berulang-ulang menyegarkan hati Paulus (ay. 16b). Keluarga Onesiforus tidak
segan-segan dan tidak malu untuk mengunjungi Paulus yang saat itu ada di dalam
penjara (ay. 16c). Saat itu Paulus sedang berada di Roma dan mungkin umurnya
tinggal sedikit lagi karena surat 2 Timotius ini adalah surat terakhir yang
ditulis oleh Paulus. Roma adalah suatu kota yang besar seperti Jakarta, dan
tidak mudah bagi seseorang untuk bisa mencari orang lain, terlebih pada masa di
mana belum ada telepon dan internet. Akan tetapi Onesiforus tetap berusaha
mencari Paulus di dalam penjara hingga akhirnya ia dapat bertemu dengan Paulus
(ay. 17).
Mengingat besarnya arti pelayanan kunjungan
oleh keluarga Onesiforus bagi dirinya, Paulus pun berdoa agar Tuhan senantiasa
mengaruniakan dan menunjukkan rahmatNya kepada keluarga Onesiforus (ay. 16a
& 18a). Tidak kepada setiap orang Paulus mengucapkan kata-kata berkat
tersebut. Onesiforus menjadi salah satu dari beberapa orang yang dipuji dan
dihargai oleh Paulus. Paulus sangat menghargai pelayanan Onesiforus kepadanya.
Bahkan sebelum Paulus ditahan di Roma, Onesiforus telah lebih dulu mengambil
bagian dalam pelayanan. Bahkan pelayanan yang dilakukan oleh Onesiforus
tersebut juga sangat nyata dan dilihat sendiri juga oleh Timotius ketika mereka
berada di Efesus (ay. 18b).
Apa yang dilakukan oleh Onesiforus mungkin
sederhana. Tetapi bagi Paulus, itu adalah pelayanan yang luar biasa. Tidak
mudah bagi seseorang untuk melakukan pelayanan kunjungan jika ia tidak memiliki
hati yang suka melayani. Onesiforus sudah terlebih dahulu memiliki kebiasaan
untuk melayani pekerjaan Tuhan. Dengan demikian, tidak menjadi masalah jika ia
harus mengunjungi Paulus di Roma, karena itu pun adalah pelayanan yang harum di
mata Tuhan.
Kita pun dapat belajar dari Onesiforus. Mungkin Tuhan tidak
memberikan kita talenta khusus dalam bidang-bidang pelayanan yang “besar-besar”
seperti dalam hal musik, berkhotbah, atau bidang pelayanan lainnya. Tetapi
pelayanan kunjungan ini tidak membutuhkan “skill” khusus. Hanya dibutuhkan
kerendahan hati untuk mau melangkah ke tempat yang kita tuju serta dibutuhkan
telinga yang mau untuk mendengar keluh kesah orang yang kita kunjungi. Kita mungkin
membutuhkan beberapa Firman Tuhan untuk menguatkan mereka, tetapi sesungguhnya
orang yang mempunyai masalah mungkin hanya membutuhkan ada orang yang datang
dan mau mendengarkan keluh kesah mereka.
Pelayanan kunjungan ini bahkan tidak memerlukan
struktur resmi dalam pelayanan gereja. Siapa saja yang terbeban dapat melakukan
pelayanan ini. Tetapi kita pun perlu hati-hati agar kita tidak salah melakukan
pelayanan kunjungan tetapi ujung-ujungnya kita malah menggosipkan orang lain.
Pelayanan kunjungan ini mungkin terlihat sederhana. Memang semua orang sebetulnya
bisa melakukannya, tetapi agar menghasilkan dampak yang maksimal, kita pun
perlu mempersiapkan segala sesuatunya agar kita dapat memberikan yang terbaik
dalam pelayanan ini. Pelayanan kunjungan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
akan memberi dampak besar bagi setiap orang yang kita layani.
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 1:16-18
1:16 Tuhan kiranya mengaruniakan rahmat-Nya
kepada keluarga Onesiforus yang telah berulang-ulang menyegarkan hatiku. Ia
tidak malu menjumpai aku di dalam penjara.
1:17 Ketika di Roma, ia berusaha mencari aku
dan sudah juga menemui aku.
1:18 Kiranya Tuhan menunjukkan rahmat-Nya
kepadanya pada hari-Nya. Betapa banyaknya pelayanan yang ia lakukan di Efesus
engkau lebih mengetahuinya dari padaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.