Jumat, 05 April 2013

Masa Depan Cerah



Jumat, 5 April 2013
Bacaan Alkitab: Mazmur 37:37-38
Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan.” (Mzm 37:37)


Masa Depan Cerah


Ketika saya masih SD, kira-kira tahun 1990-an, muncul istilah “Madesu” di kalangan pelajar pada waktu itu. Madesu adalah singkatan dari masa depan suram. Entah siapa yang memunculkan istilah tersebut sebagai tren pada saat itu, dan apa latar belakangnya, sampai saat ini saya tidak tahu. Tetapi seingat saya kata Madesu itu diungkapkan bagi orang-orang yang memang tidak punya harapan, misalnya yang nilai ujiannya jelek sehingga sepertinya tidak akan bisa menjadi orang yang sukses.

Dalam Alkitab, ada ayat-ayat yang menunjukkan kepada kita bagaimana agar masa depan kita tidak suram, tetapi cerah. Salah satunya adalah ayat dari bagian Kitab Suci yang kita baca hari ini. Walaupun hanya 2 ayat, tetapi 2 ayat tersebut dengan jelas menjelaskan apa yang harus kita lakukan agar bisa mendapatkan masa depan yang cerah.

Ciri-ciri orang yang memiiki masa depan adalah:

Pertama, orang yang tulus (ay. 37a). Tulus ini adalah tidak memiliki kepura-puraan di dalam hatinya. Apa yang ada di dalam hatinya, itulah yang terlihat di luarnya. Ia tidak memiliki kepalsuan dan tidak munafik. Orang seperti ini akan memiliki hidup yang lurus, tidak neko-neko, dan apa adanya.

Kedua, orang yang jujur (ay. 37b). Jujur berarti berani bertindak sesuai dengan yang seharusnya. Orang yang jujur tidak mungkin berbohong, karena berbohong itu dosa. Orang yang jujur tidak mungkin mengambil apa yang  bukan haknya, karena itu adalah suatu hal yang salah. Orang jujur berkata ya jika ya, dan berkata tidak jika tidak (Mat 5:37).

Ketiga, orang yang suka damai (ay. 37c). Suka damai berarti tidak mau mencari masalah dengan orang lain. Damai itu adalah ciri khas surga. Oleh karena itu salah Firman Tuhan dalam ayat lain pun berkata agar sedapat mungkin kita hidup dalam perdamaian dengan semua orang (Rm 12:18). Orang percaya harus dapat hidup dalam damai, dan membagikan damai itu kepada orang lain, karena Tuhan sudah terlebih dahulu mendamaikan kita.

Akan tetapi jika kita tidak mau masa depan kita cerah, dan justru mau memiliki Madesu alias masa depan suram, maka jadilah orang-orang yang durhaka dan fasik (ay. 38). Orang durhaka pada prinsipnya adalah orang yang tidak  tahu balas budi. Sudah ditolong tetapi malah tidak menghargai orang yang ditolong. Sudah diselamatkan tetapi malah tidak menghargai Tuhan yang telah menyelamatkannya. Sedangkan orang fasik secara sederhana dapat dikatakan sebagai orang yang tidak mau percaya dan tidak mau taat dengan Tuhan. Mereka lebih percaya kepada diri mereka sendiri daripada percaya kepada Tuhan. Orang-orang seperti ini tidak akan mendapatkan masa depan. Tidak hanya masa depan di dunia ini, tetapi juga mereka tidak mendapatkan masa depan di dalam kekekalan. Mereka akan dilenyapkan selama-lamanya, di dalam siksaan neraka yang kekal.

Pilihan ada di tangan kita. Mana yang kita pilih, masa depan yang cerah atau masa depan yang suram? Ingtat bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang empunya masa depan. Ia ingin agar anak-anakNya mendapatkan masa depan yang penuh harapan. Oleh karena itu, mari kita menjadi orang-orang yang tulus, jujur, dan suka damai. Masa depan cerah hanya ada di dalam Tuhan, jadi satu-satunya cara agar masa depan cerah adalah dengan hidup di dalam Tuhan, karena di luar Tuhan, yang ada hanyalah masa depan yang suram bahkan gelap.


Bacaan Alkitab: Mazmur 37:37-38
37:37 Perhatikanlah orang yang tulus dan lihatlah kepada orang yang jujur, sebab pada orang yang suka damai akan ada masa depan;
37:38 tetapi pendurhaka-pendurhaka akan dibinasakan bersama-sama, dan masa depan orang-orang fasik akan dilenyapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.