Rabu, 17 April
2013
Bacaan Alkitab: Keluaran 17:8-16
“Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat
tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih
kuatlah Amalek.” (Kel 17:11)
Memberi Dukungan
dari Jauh
Ketika kita menonton suatu pertandingan
sepakbola, kita cenderung melihat bahwa ketika suatu kesebelasan memenangkan
pertandingan, maka orang yang paling berperan dalam memenangkan pertandingan
itu adalah para pemain sepakbola tersebut. Benarkah demikian? Sebenarnya, jika
kita mau melihat dari sudut pandang yang lebih luas, sangat banyak orang yang
memiliki peran dalam kemenangan kesebelasan tersebut. Ada pelatih, asisten
pelatih, staf, dokter, koki yang menyiapkan makanan yang bergizi, dan lain
sebagainya. Mereka memang tidak tampil di lapangan, tetapi mereka memberikan
dukungan dari jauh yang berperan penting dalam kemenangan kesebelasan tersebut.
Sayangnya banyak orang tidak melihat
sosok-sosok di balik layar tersebut. Sama halnya dengan kisah di dalam Alkitab,
seperti salah satu contohnya adalah kisah tentang peperangan bangsa Israel
melawan bangsa Amalek (ay. 8). Saat itu, bangsa Israel baru saja keluar dari tanah
Mesir dan belum memiliki pengalaman apapun dalam berperang. Ketika bangsa
Amalek datang, Musa menunjuk Yosua untuk memimpin pasukan Israel berperang
melawan bangsa Israel, sedangkan Musa berencana untuk berdiri di puncak bukit (ay.
9). Ketika keesokan harinya pertempuran terjadi, Yosua beserta segenap pasukan
Israel bertempur melawan bangsa Amalek, sedangkan Musa beserta Harun dan Hur
naik ke atas bukit (ay. 10).
Sepintas terlihat bagaimana Musa seakan-akan “lari”
dari pertempuran dan menyerahkan pertempuran tersebut kepada Yosua yang jauh
lebih muda. Tetapi benarkah demikian? Alkitab mengatakan bahwa tujuan Musa naik
ke atas bukit bukan karena Musa takut, tetapi Musa naik ke atas bukit untuk
memberikan dukungan yang mungkin tidak terlihat oleh Yosua dan bangsa Israel
lainnya. Musa ke atas untuk memberikan dukungan rohani, karena ketika Musa
mengangkat tangannya di hadapan Tuhan, maka bangsa Israel akan menjadi lebih
kuat, tetapi jika Musa menurunkan tangannya, maka bangsa Amaleklah yang akan menjadi
lebih kuat (ay. 11).
Untunglah saat itu Musa membawa Harun dan Hur
bersamanya, sehingga ketika Musa sudah lelah, maka Harun dan Hur mengambil
sebuah batu sebagai tempat Musa duduk. Bahkan mereka berdua menopang kedua
tangan Musa sehingga tangan Musa tetap terangkat dan tidak bergerak sampai
dengan matahari terbenam (ay. 12). Oleh karena itulah, bangsa Israel di bawah
pimpinan Yosua akhirnya dapat mengalahkan bangsa Amalek pada hari itu (ay. 13).
Bangsa Israel yang berperang mungkin tidak
tahu bahwa kemenangan mereka pada hari itu tidak hanya ditentukan oleh keahlian
mereka berperang dan keahlian Yosua memimpin bangsa Israel. Ada faktor lain
yang justru paling berpengaruh yaitu usaha Musa, Harun, dan Hur di atas bukit.
Merekalah orang-orang yang paling berperan dalam kemenangan bangsa Israel tersebut.
Tuhan sangat sadar dengan hal itu, sehingga meminta Musa untuk menulis kisah
kemenangan bangsa Israel ini dalam sebuah kitab (ay. 14). Musa pun taat dan juga
melakukan hal yang lain, yaitu mendirikan mezbah bagi Tuhan dan menamainya “TUHANlah
panji-panjiku” (ay. 15-16). Dalam bahasa Ibrani, kalimat ini lebih dikenal
dengan istilah “Yehovah Nissi”.
Hari ini kita belajar bagaimana Musa tetap
memberikan dukungan kepada Yosua, walaupun dengan cara yang tidak langsung. Saat
ini mari kita instropeksi diri kita masing-masing. Adakah orang-orang di
sekitar kita yang membutuhkan dukungan kita? Mungkin kita tidak perlu “tampil
di muka umum”, tetapi cukup memberi dukungan dari jauh. Justru mungkin itu yang
diperlukan oleh orang tersebut. Ketika kita dapat mendukung orang yang
membutuhkan, sudahkah kita melakukannya? Persoalannya terkadang bukan masalah
bisa atau tidak bisa, melainkan apakah kita mau atau tidak mau. Berilah
dukungan kepada orang-orang yang membutuhkan, terutama kepada saudara-saudara
seiman kita. Suatu saat nanti, kita akan menyadari bahwa dukungan kita tersebut
akan sangat berguna baik bagi orang tersebut maupun bagi kita nantinya.
Bacaan Alkitab: Keluaran 17:8-16
17:8 Lalu datanglah orang Amalek dan
berperang melawan orang Israel di Rafidim.
17:9 Musa berkata kepada Yosua:
"Pilihlah orang-orang bagi kita, lalu keluarlah berperang melawan orang
Amalek, besok aku akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat
Allah di tanganku."
17:10 Lalu Yosua melakukan seperti yang
dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun
dan Hur telah naik ke puncak bukit.
17:11 Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat
tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih
kuatlah Amalek.
17:12 Maka penatlah tangan Musa, sebab itu
mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di
atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang
satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai
matahari terbenam.
17:13 Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek
dan rakyatnya dengan mata pedang.
17:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada
Musa: "Tuliskanlah semuanya ini dalam sebuah kitab sebagai tanda peringatan,
dan ingatkanlah ke telinga Yosua, bahwa Aku akan menghapuskan sama sekali
ingatan kepada Amalek dari kolong langit."
17:15 Lalu Musa mendirikan sebuah mezbah dan
menamainya: "TUHANlah panji-panjiku!"
17:16 Ia berkata: "Tangan di atas
panji-panji TUHAN! TUHAN berperang melawan Amalek turun-temurun."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.