Jumat, 29 Juni 2012
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 25:23-31
“Ketika Abigail melihat Daud, segeralah ia
turun dari atas keledainya, lalu sujud menyembah di depan Daud dengan mukanya
sampai ke tanah.” (1 Sam 25:23)
Abigail, Wanita yang Bijaksana
Dalam sinetron
dan juga dalam kehidupan nyata, kadang-kadnag kita menemukan adanya pasangan
suami isteri yang “njomplang”. Apa maksud saya dengan “njomplang”? Kadang-kadang
kita menemukan adanya suami yang kerjanya nggak jelas, muka juga nggak ganteng,
tetapi justru mendapatkan isteri yang cantik. Alkitab juga memberikan salah
satu contoh bagaimana ada seorang laki-laki yang bebal, yang tidak takut akan
Tuhan tetapi memiliki isteri yang cantik dan takut akan Tuhan. Orang tersebut
adalah Nabal yang memiliki isteri bernama Abigail (1 Sam 25:3). Alkitab
mengatakan bahwa Nabal adalah seseorang yang kaya, memiliki peternakan dengan
3.000 ekor domba dan 1.000 ekor kambing. Jika harga domba dan kambing
dirata-rata adalah Rp500 ribu per ekornya, maka kekayaan Nabal dari ternaknya
saja sudah mencapai Rp2 miliar.
Akan tetapi
karena kelakuannya yang bebal dan tidak takut akan Tuhan, ia justru melakukan
hal yang bodoh dan berbahaya. Ketika Daud meminta roti dan air kepada Nabal
karena selama ini Daud dan orang-orangnya juga tinggal bersama-sama dengan
gembala-gembala Nabal dan tidak pernah mengganggu mereka. Apalagi Nabal baru
saja mengadakan pengguntingan bulu domba, seharusnya Nabal membagi roti dan air
kepada orang-orang Daud. Oleh karena itu Daud marah dan ingin menyerang Nabal
dengan membawa 400 orang. Mendengar hal tersebut, pegawai-pegawai Nabal tentu
saja juga ketakutan, tetapi mereka tidak mungkin menyampaikan hal tersebut
kepada Nabal, sehingga salah seorang pegawai Nabal menyampaikan hal tersebut
kepada Abigail, isteri Nabal.
Mendengar hal
tersebut, Abigail segera bertindak untuk menemui Daud dengan membawa makanan bagi
Daud dan orang-orangnya. Ketika Abigail kemudian bertemu dengan Daud, Abigail
menunjukkan sikap sebagai isteri yang luar biasa dengan cara turun dari
keledainya dan sujud menyembah di hadapan Daud (ay. 23), lalu berkata kepada
Daud agar dirinyalah saja yang menanggung kesalahan suaminya (ay. 24). Memang
saat itu Abigail menyampaikan bahwa suaminya adalah orang yang dursila dan
bebal (ay. 25), tetapi Abigail mengatakan hal tersebut bukan untuk menghina
atau menjelek-jelekkan suaminya, tetapi justru untuk menyelamatkan nyawa
suaminya dan orang-orang bawahan yang ada di peternakan suaminya.
Dalam ayat 26-31,
Abigail pun mengucapkan kata-kata yang menenteramkan dan menyejukkan hati Daud,
yang antara lain mengatakan bahwa jika Daud membunuh Nabal dan orang-orangnya,
hal itu justru malah akan menambah hutang darah, namun jika Daud membiarkan
mereka hidup, justru Tuhan akan berkenan kepada Daud. Abigail pun membawa
beberapa persembahan makanan untuk menenangkan hati Daud dan orang-orangnya
(ay. 27). Memang benar bahwa jika ingin berbicara dengan laki-laki, usahakan
laki-laki itu dalam posisi kenyang, maka mood
laki-laki akan lebih baik. Abigail tahu hal itu sehingga ia pun membawa makanan
bagi Daud dan orang-orangnya.
Saya rasa hal ini
bukan hal yang hanya dilakukan Abigail pada saat itu, tetapi hal ini merupakan
hal yang memang menjadi karakter Abigail. Bayangkan hidup menjadi isteri
seseorang yang bebal dan dursila, padahal Abigail sendiri adalah seseorang yang
cantik, pastilah tidak mudah bukan? Akan tetapi Abigail mampu tetap menjadi
isteri yang baik bagi Nabal. Daud sendiri mengakui kebijaksanaan Abigail dan
berkata, jika Abigail tidak turun menemui Daud dan meredakan amarahnya, mungkin
Daud sudah membinasakan seisi rumah Nabal (1 Sam 25:34). Kisah ini pun berakhir
dengan indah, ketika Tuhan akhirnya menghukum Nabal dan membuat ia meninggal dunia,
lalu Daud pun mengambil Abigail menjadi isterinya.
Apa yang dapat
kita tarik dari bacaan Alkitab kita hari ini? Saya melihat bagaimana seorang
isteri yang hebat tidak cukup dilihat dari kecantikan luar (fisik) saja,
melainkan juga harus cantik secara hati (rohani). Banyak perempuan yang cantik
secara fisik, tetapi tidak memiliki hati yang cantik juga. Di sisi lain, ada
perempuan yang mungkin secara fisik biasa-biasa saja, tetapi memiliki hati yang
luar biasa. Saya sendiri bersyukur sudah diberikan Tuhan seorang isteri yang
luar biasa, yang mampu menjadi pendamping hidup saya dan penolong saya yang
sepadan. Satu pelajaran bagi kita yang adalah wanita, bagaimana kita menjadi
orang yang cantik di hadapan manusia dan di hadapan Tuhan, dengan
perkataan-perkataan yang lembut dan menyejukkan hati. Di sisi lain, bagi kita
yang pria juga mendapat pelajaran agar kita memperlakukan wanita dengan
bijaksana, agar kita tidak hidup bebal dan dursila. Bagi kita yang telah
menikah, tentunya kita juga mendapatkan pelajaran bagaimana agar suami dan
isteri dapat saling mengasihi dan mendukung. Saya rasa kunci kesuksesan Nabal
sebagai pengusaha ternak itu terletak pada Abigail, isterinya. Sayangnya Nabal
tidak sadar akan hal itu dan boleh dikatakan “menyia-nyiakan” Abigail. Oleh
karena itu Tuhan pun akhirnya memberkati Abigail dengan memberikan kesempatan
kepada Abigail untuk menjadi isteri Daud, yang nantinya akan menjadi raja atas
bangsa Israel. Tuhan tidak pernah meninggalkan anak-anakNya yang hidup benar di
hadapan Tuhan, Ia akan mengangkat anak-anakNya ke tempat yang lebih tinggi
lagi, ketika kita sudah berbuat yang benar dalam tingkat yang sedang kita lalui
saat ini.
Bacaan Alkitab: 1 Samuel 25:23-31
25:23 Ketika
Abigail melihat Daud, segeralah ia turun dari atas keledainya, lalu sujud
menyembah di depan Daud dengan mukanya sampai ke tanah.
25:24 Ia sujud
pada kaki Daud serta berkata: "Aku sajalah, ya tuanku, yang menanggung
kesalahan itu. Izinkanlah hambamu ini berbicara kepadamu, dan dengarkanlah
perkataan hambamu ini.
25:25 Janganlah
kiranya tuanku mengindahkan Nabal, orang yang dursila itu, sebab seperti
namanya demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal orangnya. Tetapi aku, hambamu
ini, tidak melihat orang-orang yang tuanku suruh.
25:26 Oleh sebab
itu, tuanku, demi TUHAN yang hidup dan demi hidupmu yang dicegah TUHAN dari
pada melakukan hutang darah dan dari pada bertindak sendiri dalam mencari
keadilan, biarlah menjadi sama seperti Nabal musuhmu dan orang yang bermaksud
jahat terhadap tuanku!
25:27 Oleh sebab
itu, pemberian yang dibawa kepada tuanku oleh budakmu ini, biarlah diberikan
kepada orang-orang yang mengikuti tuanku.
25:28 Ampunilah
kiranya kecerobohan hambamu ini, sebab pastilah TUHAN akan membangun bagi
tuanku keturunan yang teguh, karena tuanku ini melakukan perang TUHAN dan tidak
ada yang jahat terdapat padamu selama hidupmu.
25:29 Jika
sekiranya ada seorang bangkit mengejar engkau dan ingin mencabut nyawamu, maka
nyawa tuanku akan terbungkus dalam bungkusan tempat orang-orang hidup pada
TUHAN, Allahmu, tetapi nyawa para musuhmu akan diumbankan-Nya dari dalam salang
umban.
25:30 Apabila
TUHAN melakukan kepada tuanku sesuai dengan segala kebaikan yang
difirmankan-Nya kepadamu dan menunjuk engkau menjadi raja atas Israel,
25:31 maka tak
usahlah tuanku bersusah hati dan menyesal karena menumpahkan darah tanpa
alasan, dan karena tuanku bertindak sendiri dalam mencari keadilan. Dan apabila
TUHAN berbuat baik kepada tuanku, ingatlah kepada hambamu ini."