Selasa, 12 Juni 2012

Menabur dengan Sukacita


Kamis, 14 Juni 2012
Bacaan Alkitab: 2 Korintus 9:6-8
Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.” (2 Kor 9:7)


Menabur dengan Sukacita


Ketika saya naik angkutan umum, saya sering menemukan berbagai cara orang meminta-minta sedekah. Ada yang hanya mengemis dengan menunjukkan bagian tubuhnya yang cacat, seperti buta dan timpang, ada yang mengemis dengan menunjukkan wajah rentanya, ada yang mengemis sambil membawa bayi, ada yang mengemis dengan cara mengamen, ada juga yang mengemis setengah memaksa sambil bernada mengancam. Bermacam-macam cara yang mereka lakukan agar mendapatkan uang dari penumpang angkutan umum tersebut. Tetapi jika ditanya kepada para penumpang, saya yakin sebagian besar mereka tidak suka kepada para pengemis yang meminta dengan nada memaksa. Kalaupun para penumpang memberi uang kepada golongan pengemis ini, pasti mereka tidak memberi dengan sukacita, tetapi memberi dengan terpaksa dan dengan “ngedumel”.

Alkitab penuh dengan janji-janji Tuhan bagi umatNya, tetapi memang ada harga yang harus dibayar oleh umatNya untuk mendapatkan janji-janji Tuhan tersebut. Ketika kita mau bayar harga, memberi waktu kita untuk Tuhan, memberi pikiran kita untuk Tuhan, memberi hati untuk Tuhan dan juga memberi harta untuk Tuhan, tentu Tuhan pasti akan mengembalikan kepada kita berlipat-lipat ganda. Inti hukum Tuhan tentang hukum tabur tuai ini tertuang dalam ayat berikut ini: “Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga” (ay. 6). Ketika kita berani menabur banyak di dalam ladang Tuhan, tentu saja kita akan menuai banyak pula dari ladang Tuhan tersebut. Saya yakin dan teramat yakin bahwa para pendeta yang memiliki gereja dan jemaat yang besar tentu mengawali pelayanannya dari gereja dan jemaat yang kecil, dengan penuh kesetiaan melayani dan membayar harga pelayanan mereka, sehingga Tuhan mempercayakan jemaat yang lebih besar dan lebih besar lagi hingga sekarang ini.

Walaupun memang Alkitab mengatakan bahwa siapa menabur banyak akan menuai banyak, dan sebaliknya, ada satu kunci lagi dalam hukum tabur tuai yaitu menabur dengan sukacita (ay. 7b). Apa artinya menabur atau memberi dengan sukacita? Sederhana saja, memberi dengan sukacita berarti memberi dengan rela hati, tidak memberi dengan sedih hati ataupun memberi dengan terpaksa (ay. 7a). Memberi dengan sukacita tidak hanya berbicara tentang memberi harta, tetapi juga memberi hidup kita sebagai persembahan yang hidup di hadapan Allah (Rm 12:1). Ketika kita memberi kepada Allah, adakah kita memberi dengan sedih atau memberi karena terpaksa, atau karena tidak enak kepada pendeta kita. Kita harus sadar bahwa pemberian yang terbaik adalah pemberian yang tulus, dan prinsip itu juga yang harus kita terapkan dalam memberi kepada Allah.

Ketika kita memberi dengan prinsip yang benar, maka Firman Tuhan pasti akan digenapi dalam kehidupan kita. Tuhan akan mencukupkan kita dalam segala sesuatunya, bahkan akan membuat kita berkelebihan (ay. 8). Tentu saja, ketika kita berkecukupan dan berkelebihan, itu semua bukan hanya untuk diri kita sendiri tetapi juga untuk orang lain. Kita diberkati agar kita menjadi berkat bagi orang lain. Ketika kita menuai hasil dari apa yang kita tabur sebelumnya, kita harus ingat bahwa hasil yang kita tuai tersebut harus kita tabur kembali agar kita tetap menuai di kemudian hari. Ketika kita menabur dalam sukacita, maka kita pun akan menuai dalam sukacita, sebaliknya ketika kita menabur dalam paksaan, maka kita pun akan menuai dengan terpaksa. Sudahkah kita menabur dengan sukacita?


Bacaan Alkitab: 2 Korintus 9:6-8
9:6 Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga.
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.