Jumat, 1
Juni 2012
Bacaan
Alkitab: Yehezkiel 42:15-20
“Keempat sisinya diukur.
Sekeliling lingkungan itu ada tembok: panjangnya lima ratus hasta dan lebarnya
lima ratus hasta, untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus.” (Yeh 42:20)
Memisahkan
yang Kudus dengan yang Tidak Kudus
Pernahkah kita melihat di suatu tempat, ketika
kita hendak membuang sampah ada dua tempat sampah, yang satu digunakan untuk
tempat sampah organik dan yang satu lagi merupakan tempat sampah non organik?
Kira-kira mengapa harus dibedakan antara kedua jenis sampah? Bukankah
kedua-duanya juga sama-sama sampah? Memang benar, tetapi kedua jenis sampah
tersebut, walaupun memang sama-sama merupakan sampah, memiliki karakteristik
yang berbeda sehingga perlu dipisahkan.
Demikian juga apa yang dialami Yehezkiel dalam
penglihatannya. Saat itu, Yehezkiel mendapatkan penglihatan tentang zaman yang
baru, tentang Yerusalem yang baru dan Bait Suci yang baru. Yehezkiel
diperlihatkan tentang Bait Suci, serta ukuran dari lingkungan Bait Suci
tersebut (ay. 15). Apa inti dari penglihatan Yehezkiel? Ia melihat bangunan
Bait Suci dan mengukur keempat sisi lingkungan Bait Suci tersebut, yaitu sisi
timur sepanjang 500 hasta (ay. 16), menurut tongkat pengukur yang diberikan
kepadanya, sisi utara sepanjang 500 hasta (ay. 17), sisi selatan sepanjang 500
hasta (ay. 18), serta sisi barat sepanjang 500 hasta (ay. 19).
Saya pun bertanya-tanya, apa maksud Tuhan
memberikan penglihatan seperti itu? Ukuran sepanjang 500 hasta sendiri
kira-kira adalah 500 x 45 cm atau 225 meter. Walaupun demikian, kita juga harus
ingat bahwa ukuran 500 hasta tersebut belum tentu sama dengan 225 meter karena
yang digunakan adalah tongkat pengukur yang berasal dari Tuhan sendiri (Yeh
40:3). Walaupun demikian, kita tahu bahwa pasti ada maksud Tuhan dalam
menunjukkan penglihatan tersebut yang mungkin di luar pemahaman kita.
Di balik angka-angka yang tidak kita mengerti tersebut, minimal kita
tahu dengan pasti bahwa dalam lingkungan Bait Suci tersebut, seluruh
sisi-sisinya dikelilingi oleh suatu tembok yang panjangnya 500 hasta dan lebar
500 hasta (ay. 20a), persis sama dengan ukuran lingkungan Bait Suci yang tadi
diukur oleh Yehezkiel. Dengan kata lain, tembok tersebut benar-benar
mengelilingi seluruh lingkungan Bait Suci. Mengapa harus ada tembok di
sekeliling Bait Suci?
Alkitab mengatakan bahwa tembok tersebut ada untuk
memisahkan antara yang kudus dengan yang tidak kudus (ay. 20b). Sesuai namanya,
Bait Suci berarti Bait yang suci dan kudus, sehingga hanya kekudusan saja yang
seharusnya ada di dalam Bait Suci tersebut. Hal-hal yang tidak kudus tidak
boleh dan tidak layak untuk berada di Bait Suci. Bukan berarti Tuhan tidak
berkuasa untuk mencegah orang-orang yang tidak kudus masuk ke dalam Bait Suci,
tetapi tembok tersebut merupakan tanda pemisah antara yang kudus dan yang tidak
kudus.
Apa implikasinya bagi kita saat ini? Kita yang
telah percaya kepada Tuhan adalah anak-anak Tuhan, dan kita sendiri juga adalah
Bait Allah. Ketika tubuh kita serta hidup kita adalah Bait Allah (1 Kor 6:19),
maka sudah seharusnya kita juga menjaga hidup kita agar hidup kita kudus dan
tidak bercela di hadapan Tuhan (Flp 2:15). Bagaimana dengan kehidupan kita saat
ini? Sudahkah kita hidup benar? Sudahkah semua perbuatan kita, perkataan kita,
dan seluruh hidup kita kudus dan tidak bercela di hadapan Tuhan?
Bacaan
Alkitab: Yehezkiel 42:15-20
42:15 Sesudah ia selesai dengan mengukur seluruh
bangunan dalam itu, ia mengiring aku menuju pintu gerbang yang menghadap ke
sebelah timur, lalu mengukur sekeliling lingkungan Bait Suci itu.
42:16 Ia mengukur sisi timur dengan tongkat
pengukur: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur. Lalu ia berputar
42:17 dan mengukur sisi utara: lima ratus hasta
menurut tongkat pengukur. Ia berputar lagi
42:18 ke sisi selatan dan mengukurnya: lima ratus
hasta menurut tongkat pengukur.
42:19 Kemudian ia berputar ke sisi barat dan
mengukurnya: lima ratus hasta menurut tongkat pengukur.
42:20 Keempat sisinya diukur. Sekeliling
lingkungan itu ada tembok: panjangnya lima ratus hasta dan lebarnya lima ratus
hasta, untuk memisahkan yang kudus dari yang tidak kudus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.