Selasa, 26 Juni 2012

Melakukan Kehendak Tuhan 100%


Selasa, 26 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Bilangan 20:7-12
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."” (Bil 20:12)


Melakukan Kehendak Tuhan 100%


Jika kita membaca Alkitab, khususnya kitab Keluaran hingga Ulangan, kita akan menemukan bahwa Musa adalah sosok yang sangat penting dan sentral dalam kehidupan bangsa Israel. Sejak peristiwa pemanggilan Musa oleh Tuhan (Kel 3:1-4:17), hingga ia mampu membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir (Kel 12:37-42), bahkan hingga Musa membawa bangsa Israel berperang melawan sejumlah bangsa-bangsa sepanjang perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Kanaan, semua menunjukkan bahwa Musa memang pemimpin yang hebat. Secara manusia, saya sendiri berpikir bahwa Musa sangat pantas menjadi pemimpin bangsa Israel setelah mereka masuk ke dalam tanah Kanaan.

Akan tetapi, dari sekian banyak keberhasilan Musa, ada satu titik noda saja yang membuat Musa tidak dapat memasuki tanah Kanaan, padahal tanah itulah tanah yang dijanjikan Tuhan sendiri kepada bangsa Israel. Apa sebenarnya kesalahan Musa sehingga ia tidak dapat menikmati tanah perjanjian tersebut?

Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya dari bacaan Alkitab kita pada hari ini, kita akan menemukan bahwa bangsa Israel bersungut-sungut karena tidak ada air bagi mereka (Bil 20:2-3). Saya tidak tahu mengapa bangsa Israel tetap bersungut-sungut karena masalah air dan makanan, padahal selama perjalanan di padang gurun, Tuhan selalu mencukupkan kebutuhan bangsa Israel khususnya makanan dan minuman. Pada saat itu, Tuhan memerintahkan Musa untuk mengumpulkan bangsa Israel dan berbicara kepada bukit  batu supaya keluar airnya dan memberi minum kepada seluruh bangsa Israel (ay. 7-8).

Akan tetapi Musa mungkin saat itu sudah sangat jengkel dan kesal kepada kelakuan bangsa Israel (ay. 9-10), sehingga bukannya berbicara kepada bukit batu tersebut, Musa justru memukul bukit  batu tersebut dengan tongkatnya sebanyak dua kali, sehingga keluarlah banyak air bagi bangsa Israel dan segala ternak mereka (ay. 11). Jika kita perhatikan, Musa sampai memukul bukit batu itu sebanyak dua kali. Apa maksudnya ini?

Ada yang berpendapat bahwa mungkin saja Musa ketika memukul bukit batu untuk yang pertama kali, ternyata airnya tidak keluar (karena Tuhan sebenarnya memerintahkan Musa untuk berbicara, bukan untuk memukul). Mungkin saat itu Musa panik dan memukul lagi bukit batu tersebut untuk yang kedua kali, dan walaupun apa yang dilakukan Musa itu salah, tetapi Tuhan memang tidak pernah mempermalukan hambaNya, sehingga akhirnya Tuhan membuat air keluar dari bukit batu tersebut. Tetapi ada juga pendapat lain (dan saya lebih cenderung setuju akan pendapat ini) yang mengatakan bahwa Musa memukul bukit tersebut hingga dua kali karena Musa terlalu jengkel dan kesal terhadap sikap bangsa Israel. Musa tidak dapat mengendalikan kekesalannya tersebut sehingga akhirnya ia tidak dapat mengendalikan diri dan tidak taat kepada suara Tuhan.

Ternyata, hanya karena Musa tidak melakukan perintah Tuhan itulah maka akhirnya Tuhan tidak mengijinkan Musa masuk ke dalam tanah Kanaan. Ada dua kesalahan yang diperbuat Musa pada kejadian tersebut, yaitu tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghormati kekudusan Tuhan (ay. 12), akibatnya Musa hanya dapat melihat tanah yang dijanjikan tersebut dari jauh, dari atas gunung (Ul 34:1-6). Tuhan ingin agar anak-anakNya, terlebih hamba-hambaNya, melakukan apa yang Tuhan perintahkan dengan sungguh-sungguh. Tuhan tidak ingin kita melakukan perintahNya setengah-setengah, tetapi Tuhan ingin kita benar-benar 100% melakukan apa yang Tuhan perintahkan.

Saya tidak tahu apa yang Tuhan sedang perintahkan kepada masing-masing dari kita pada saat ini. Apakah Tuhan sedang ingin kita untuk melayani Tuhan, atau Tuhan sedang ingin kita mengambil bagian dalam suatu pekerjaan Tuhan, atau mungkin sedang ada satu ayat Alkitab yang berbicara dengan sangat kuat kepada kita, sudahkah kita melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan? Ataukah masih ada banyak pertimbangan dalam hati kita? Ataukah justru kita masih hitung-hitungan dengan Tuhan? Atau mungkin masih ada ganjalan dan emosi dalam kehidupan kita sehingga  bukannya melakukan apa yang Tuhan ingin kita lakukan, tetapi kita justru lebih memilih melakukan yang lain? Ingatlah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang sempurna, jangan sampai ketidaktaatan kita melakukan perintah Tuhan tersebut menjadi batu sandungan bagi kita. Ijinkan saya mengutip apa yang dikatakan Tuhan Yesus, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Mat 7:21).


Bacaan Alkitab: Bilangan 20:7-12
20:7 TUHAN berfirman kepada Musa:
20:8 "Ambillah tongkatmu itu dan engkau dan Harun, kakakmu, harus menyuruh umat itu berkumpul; katakanlah di depan mata mereka kepada bukit batu itu supaya diberi airnya; demikianlah engkau mengeluarkan air dari bukit batu itu bagi mereka dan memberi minum umat itu serta ternaknya."
20:9 Lalu Musa mengambil tongkat itu dari hadapan TUHAN, seperti yang diperintahkan-Nya kepadanya.
20:10 Ketika Musa dan Harun telah mengumpulkan jemaah itu di depan bukit batu itu, berkatalah ia kepada mereka: "Dengarlah kepadaku, hai orang-orang durhaka, apakah kami harus mengeluarkan air bagimu dari bukit batu ini?"
20:11 Sesudah itu Musa mengangkat tangannya, lalu memukul bukit batu itu dengan tongkatnya dua kali, maka keluarlah banyak air, sehingga umat itu dan ternak mereka dapat minum.
20:12 Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun: "Karena kamu tidak percaya kepada-Ku dan tidak menghormati kekudusan-Ku di depan mata orang Israel, itulah sebabnya kamu tidak akan membawa jemaah ini masuk ke negeri yang akan Kuberikan kepada mereka."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.