Kamis, 21 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 2:41-52
“Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu
mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah
Bapa-Ku?"” (Luk 2:49)
Menyukai Rumah Tuhan Sejak Kecil
Saya bersyukur
telah dikaruniakan Tuhan seorang anak yang sehat dan pintar. Saat tulisan ini
saya buat, usia anak saya adalah tepat dua bulan. Satu hal yang unik dari anak
saya, jika berada di rumah, walaupun ia sedang tidur, ketika ada suara yang
cukup keras, entah itu saya sedang batuk atau bersin, atau ada orang yang
menyalakan kran air, bahkan menyalakan kompor gas, biasanya anak saya kaget dan
terbangun. Akan tetapi berbeda halnya ketika saya mengajak anak saya ke gereja.
Sekeras apapun musik di gereja itu (gereja saya adalah gereja aliran karismatik
sehingga menggunakan musik full band
termasuk drum beserta sound system yang cukup keras tentunya), tetapi anak saya
ketika tidur sama sekali tidak terganggu. Paling-paling ia hanya membuka mata
sebentar dan menangis jika meminta susu, akan tetapi musik gereja yang cukup
keras dan khotbah pendeta sama sekali tidak mengganggunya.
Melihat hal
tersebut, saya bersyukur karena Tuhan telah menanamkan hati yang cinta akan
Rumah Tuhan kepada anak saya. Secara logika manusia, jika di rumah anak saya
pasti terbangun (dan biasanya menangis) jika saya batuk, tentunya anak saya
akan terbangun dengan suara musik yang cukup keras di gereja. Tetapi anak saya
tidak seperti itu, sehingga saya pun sungguh bersyukur dan berharap nantinya
anak saya juga akan menjadi orang yang mencintai Rumah Tuhan dan terlebih
mencintai Tuhan sendiri.
Demikian juga
yang terjadi pada Tuhan Yesus pada waktu ia masih kecil. Kedua orang tuanya
telah melakukan ibadah seperti biasa, yaitu pergi ke Yerusalem setiap hari raya
Paskah (ay. 41). Sesuai tradisi, ketika Yesus berumur 12 tahun, Yesus juga
turut serta dalam ibadah tersebut (ay. 42). Setelah melakukan semua tradisi dan
ibadah, maka mereka pun pulang ke kampung halamannya di Nazaret. Pada saat itu
ternyata Yesus tidak turut pulang melainkan tinggal di Yerusalem tanpa
diketahui siapapun (ay. 43). Ketika kedua orang tua Yesus menyadari bahwa Yesus
tidak ada bersama-sama mereka, maka mereka pun kembali ke Yerusalem (ay.
44-45), dan coba tebak di manakah Yesus ditemukan? Alkitab mengatakan bahwa
mereka menemukan Yesus di dalam Bait Allah, sedang duduk di tengah-tengah alim
ulama, berdiskusi dengan mereka (ay. 46).
Saya sangat yakin
bahwa sebelum Yesus berumur 12 tahun sekalipun, Yesus sudah menunjukkan
kecintaanNya pada Rumah BapaNya. Dan ketika Yesus sudah berumur 12 tahun
(ukuran seorang anak sudah dianggap dewasa untuk melaksanakan ibadah menurut
tradisi Yahudi), Yesus pun akhirnya berani untuk tinggal dan berdiskusi dengan
para alim ulama di sana. Semua orang yang berdiskusi pada saat itu memiliki
satu kesimpulan, yaitu Yesus sangat cerdas dalam hal Kitab Suci (ay. 47). Semua
orang yang melihatnya tercengang, termasuk orang tua Yesus (ay. 48).
Ketika kedua
orang tua Yesus meminta Yesus untuk pulang, Yesus sempat mengatakan suatu
kalimat yang menjadi pedoman kita hari ini, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah
kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (ay.49). Melalui
jawabanNya ini, Yesus ingin mengatakan bahwa Yesus memiliki kerinduan untuk
selalu ada di Rumah Bapa, bukan untuk bersenang-senang di sana, tetapi untuk
bersekutu dengan BapaNya yang di surga. Kedua orang tua Yesus pun akhirnya
pulang bersama-sama dengan Yesus, dan terutama Maria, ibu Yesus, menyimpan
segala hal tersebut di dalam hatiNya (ay. 50-51). Tentu Maria tahu bahwa Yesus
adalah Mesias, karena Malaikat Tuhan sendiri yang menyampaikan kepada Maria
(Luk 1:26-33). Akan tetapi menurut saya sepertinya Maria ingin menyimpan hal
ini karena ia tidak ingin Yesus tampil sebelum waktunya. Maria tetap merawat
dan mendidik Yesus agar pada saatnya nanti Ia dapat menjadi Mesias bagi bangsa
Israel. Memang Alkitab sendiri mengatakan bahwa Yesus makin bertambah besar dan
bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia
(ay. 52).
Apa yang dapat
kita pelajari dari bacaan Alkitab kita pada hari ini? Memang sepertinya ayat
ini lebih banyak berbicara tentang bagaimana kita menumbuhkan kecintaan
terhadap Tuhan kepada anak kita sejak kecil. Tetapi bagi kita yang belum
memiliki anak atau belum menikah sekalipun, hal ini menjadi penting untuk kita
persiapkan sejak saat ini, sehingga ketika nantinya kita memiliki anak, kita
sudah memiliki motivasi untuk mendidik anak kita agar nantinya menjadi orang
yang mengasihi Tuhan lebih dari apapun, dan terlebih kita sendiri juga harus
memiliki kecintaan akan Rumah Tuhan (Mzm 84:11), dan akan Tuhan itu sendiri
(Mat 22:37).
Bacaan Alkitab: Lukas 2:41-52
2:41 Tiap-tiap
tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus
telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim
pada hari raya itu.
2:43 Sehabis
hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di
Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena
mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka,
berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum
keluarga dan kenalan mereka.
2:45 Karena
mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari
Dia.
2:46 Sesudah tiga
hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah
alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada mereka.
2:47 Dan semua
orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang
diberikan-Nya.
2:48 Dan ketika
orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya:
"Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku
dengan cemas mencari Engkau."
2:49 Jawab-Nya
kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku
harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
2:50 Tetapi
mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
2:51 Lalu Ia
pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka.
Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52 Dan Yesus
makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin
dikasihi oleh Allah dan manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.