Rabu, 20 Juni 2012

Menyukai Rumah Tuhan Sejak Kecil


Kamis, 21 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 2:41-52
Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"” (Luk 2:49)


Menyukai Rumah Tuhan Sejak Kecil


Saya bersyukur telah dikaruniakan Tuhan seorang anak yang sehat dan pintar. Saat tulisan ini saya buat, usia anak saya adalah tepat dua bulan. Satu hal yang unik dari anak saya, jika berada di rumah, walaupun ia sedang tidur, ketika ada suara yang cukup keras, entah itu saya sedang batuk atau bersin, atau ada orang yang menyalakan kran air, bahkan menyalakan kompor gas, biasanya anak saya kaget dan terbangun. Akan tetapi berbeda halnya ketika saya mengajak anak saya ke gereja. Sekeras apapun musik di gereja itu (gereja saya adalah gereja aliran karismatik sehingga menggunakan musik full band termasuk drum beserta sound system yang cukup keras tentunya), tetapi anak saya ketika tidur sama sekali tidak terganggu. Paling-paling ia hanya membuka mata sebentar dan menangis jika meminta susu, akan tetapi musik gereja yang cukup keras dan khotbah pendeta sama sekali tidak mengganggunya.

Melihat hal tersebut, saya bersyukur karena Tuhan telah menanamkan hati yang cinta akan Rumah Tuhan kepada anak saya. Secara logika manusia, jika di rumah anak saya pasti terbangun (dan biasanya menangis) jika saya batuk, tentunya anak saya akan terbangun dengan suara musik yang cukup keras di gereja. Tetapi anak saya tidak seperti itu, sehingga saya pun sungguh bersyukur dan berharap nantinya anak saya juga akan menjadi orang yang mencintai Rumah Tuhan dan terlebih mencintai Tuhan sendiri.

Demikian juga yang terjadi pada Tuhan Yesus pada waktu ia masih kecil. Kedua orang tuanya telah melakukan ibadah seperti biasa, yaitu pergi ke Yerusalem setiap hari raya Paskah (ay. 41). Sesuai tradisi, ketika Yesus berumur 12 tahun, Yesus juga turut serta dalam ibadah tersebut (ay. 42). Setelah melakukan semua tradisi dan ibadah, maka mereka pun pulang ke kampung halamannya di Nazaret. Pada saat itu ternyata Yesus tidak turut pulang melainkan tinggal di Yerusalem tanpa diketahui siapapun (ay. 43). Ketika kedua orang tua Yesus menyadari bahwa Yesus tidak ada bersama-sama mereka, maka mereka pun kembali ke Yerusalem (ay. 44-45), dan coba tebak di manakah Yesus ditemukan? Alkitab mengatakan bahwa mereka menemukan Yesus di dalam Bait Allah, sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, berdiskusi dengan mereka (ay. 46).

Saya sangat yakin bahwa sebelum Yesus berumur 12 tahun sekalipun, Yesus sudah menunjukkan kecintaanNya pada Rumah BapaNya. Dan ketika Yesus sudah berumur 12 tahun (ukuran seorang anak sudah dianggap dewasa untuk melaksanakan ibadah menurut tradisi Yahudi), Yesus pun akhirnya berani untuk tinggal dan berdiskusi dengan para alim ulama di sana. Semua orang yang berdiskusi pada saat itu memiliki satu kesimpulan, yaitu Yesus sangat cerdas dalam hal Kitab Suci (ay. 47). Semua orang yang melihatnya tercengang, termasuk orang tua Yesus (ay. 48).

Ketika kedua orang tua Yesus meminta Yesus untuk pulang, Yesus sempat mengatakan suatu kalimat yang menjadi pedoman kita hari ini, “Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?” (ay.49). Melalui jawabanNya ini, Yesus ingin mengatakan bahwa Yesus memiliki kerinduan untuk selalu ada di Rumah Bapa, bukan untuk bersenang-senang di sana, tetapi untuk bersekutu dengan BapaNya yang di surga. Kedua orang tua Yesus pun akhirnya pulang bersama-sama dengan Yesus, dan terutama Maria, ibu Yesus, menyimpan segala hal tersebut di dalam hatiNya (ay. 50-51). Tentu Maria tahu bahwa Yesus adalah Mesias, karena Malaikat Tuhan sendiri yang menyampaikan kepada Maria (Luk 1:26-33). Akan tetapi menurut saya sepertinya Maria ingin menyimpan hal ini karena ia tidak ingin Yesus tampil sebelum waktunya. Maria tetap merawat dan mendidik Yesus agar pada saatnya nanti Ia dapat menjadi Mesias bagi bangsa Israel. Memang Alkitab sendiri mengatakan bahwa Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia (ay. 52).

Apa yang dapat kita pelajari dari bacaan Alkitab kita pada hari ini? Memang sepertinya ayat ini lebih banyak berbicara tentang bagaimana kita menumbuhkan kecintaan terhadap Tuhan kepada anak kita sejak kecil. Tetapi bagi kita yang belum memiliki anak atau belum menikah sekalipun, hal ini menjadi penting untuk kita persiapkan sejak saat ini, sehingga ketika nantinya kita memiliki anak, kita sudah memiliki motivasi untuk mendidik anak kita agar nantinya menjadi orang yang mengasihi Tuhan lebih dari apapun, dan terlebih kita sendiri juga harus memiliki kecintaan akan Rumah Tuhan (Mzm 84:11), dan akan Tuhan itu sendiri (Mat 22:37).


Bacaan Alkitab: Lukas 2:41-52
2:41 Tiap-tiap tahun orang tua Yesus pergi ke Yerusalem pada hari raya Paskah.
2:42 Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu.
2:43 Sehabis hari-hari perayaan itu, ketika mereka berjalan pulang, tinggallah Yesus di Yerusalem tanpa diketahui orang tua-Nya.
2:44 Karena mereka menyangka bahwa Ia ada di antara orang-orang seperjalanan mereka, berjalanlah mereka sehari perjalanan jauhnya, lalu mencari Dia di antara kaum keluarga dan kenalan mereka.
2:45 Karena mereka tidak menemukan Dia, kembalilah mereka ke Yerusalem sambil terus mencari Dia.
2:46 Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.
2:47 Dan semua orang yang mendengar Dia sangat heran akan kecerdasan-Nya dan segala jawab yang diberikan-Nya.
2:48 Dan ketika orang tua-Nya melihat Dia, tercenganglah mereka, lalu kata ibu-Nya kepada-Nya: "Nak, mengapakah Engkau berbuat demikian terhadap kami? Bapa-Mu dan aku dengan cemas mencari Engkau."
2:49 Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
2:50 Tetapi mereka tidak mengerti apa yang dikatakan-Nya kepada mereka.
2:51 Lalu Ia pulang bersama-sama mereka ke Nazaret; dan Ia tetap hidup dalam asuhan mereka. Dan ibu-Nya menyimpan semua perkara itu di dalam hatinya.
2:52 Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.