Selasa, 12 Juni 2012

Doa Daniel bagi Yerusalem


Rabu, 13 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Daniel 9:16-19
Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.” (Dan 9:18)


Doa Daniel bagi Yerusalem


Jujur saja, berapa banyak kita sudah berdoa bagi lingkungan sekitar kita, entah bagi negara kita, bagi propinsi kita, bagi kota atau kabupaten kita, bagi kecamatan kita, bagi kelurahan kita, bagi RT dan RW kita, juga bagi tetangga-tetangga di sekitar rumah kita? Atau berapa banyak kita sudah beroda bagi perusahaan atau instansi tempat kita bekerja? Mengapa kita harus berdoa bagi mereka? Apa yang kita doakan? Kita harus berdoa bagi mereka karena kita hidup di tengah-tengah mereka dalam kehidupan sehari-hari. Kita menjadi bagian dari komunitas tersebut. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita memiliki peranan dalam lingkungan di sekitar kita. Kita pun harus tetap berdoa agar lingkungan kita tetap sejahtera, karena kesejahteraan lingkungan kita juga adalah kesejahteraan kita (Yer 29:7). Di sisi lalin, kita juga harus berdoa agar kita sebagai orang-orang percaya dapat menjadi berkat bagi lingkungan sekitar kita, karena kita adalah garam dan terang dunia, yang harus memberikan pengaruh positif dan menerangi lingkungan sekitar kita, agar mereka dapat memuliakan Tuhan dalam kehidupan kita (Mat 5:13-16).

Daniel, sebagai salah seorang buangan yang ikut ditawan ke Babel dari kerajaan Yehuda, memiliki doa yang luar biasa terhadap Yerusalem. Ia terbiasa berdoa tiga kali sehari menghadap ke arah Yerusalem (Dan 6:11). Memang kebanyakan orang Yehuda yang ditawan ke Babel memiliki kerinduan yang amat dalam kepada Yerusalem, karena Yerusalem merupakan kota kudus, tempat Allah Israel bersemayam di Bait Allah. Namun ketika bangsa Yehuda tidak taat kepada Allah, maka Allah pun tidak menyayangkan Yerusalem dan Bait Allah dihancurkan. Daniel pun sadar bahwa bencana yang dialami bangsanya adalah karena dosa-dosa serta kesalahan mereka serta seluruh nenek moyang mereka (ay. 16b). Walaupun Daniel di Babel telah memiliki posisi yang cukup tinggi, bahkan menjadi penguasa dan kepala semua orang bijaksana pada pemerintahan Nebukadnezar, raja Babel (Dan 2:48), bahkan pernah menjadi orang ketiga di zaman Belsyazar, raja Babel selanjutnya (Dan 5:29), serta menjadi salah satu dari tiga pejabat tinggi di zaman Darius, raja Persia (Dan 6:1-4), tetapi Daniel tidak ingin menjadi warganegara Babel maupun Persia. Bagi Daniel (dan juga orang-orang Yehuda lainnya), Yerusalem tetap menjadi tanah air mereka, kota yang mereka rindukan dan disebut dalam doa-doa mereka. Bahkan terdapat satu kitab khusus dalam Alkitab, yaitu kitab Ratapan, yang berisi ratapan serta doa-doa bangsa Yehuda di dalam pembuangan mereka.

Doa Daniel atas Yerusalem ini intinya sederhana saja, memohon belas kasihan Tuhan agar murka dan amarah Tuhan dilalukan dari antara mereka (ay. 16a) serta meminta Tuhan memulihkan kota Yerusalem serta bangsa mereka (ay. 17). Ada hal yang menarik dalam doa Daniel tersebut, yaitu Daniel sadar jika doa-doa tersebut dijawab sekalipun, bukan karena segala jasa-jasa Daniel dan orang-orang sebangsanya, tetapi semua karena anugerah Tuhan semata (ay. 18). Daniel sadar bahwa dosa-dosa bangsanya sudah terlalu banyak, sehingga jika Tuhan mau memulihkan Yerusalem dan bangsa Yehuda, maka semua itu hanya karena kasih Tuhan kepada bangsa Yehuda. Daniel menyatakan dalam doanya bahwa nama Tuhan ada di atas kota Yerusalem dan bangsa Yehuda. Oleh karena itu, Daniel sadar bahwa Tuhan mempertaruhkan namaNya atas pembuangan bangsa Yehuda, sehingga Daniel meminta Tuhan untuk segera memuilihkan Yerusalem.

Daniel bukan tipe orang yang pasrah dan pasif, tetapi ia tetap tekun berdoa kepada Tuhan untuk memulihkan Yerusalem. Memang pada akhirnya Tuhan pun mengembalikan bangsa Yehuda kembali ke Yerusalem, dan akhirnya Bait Allah pun dibangun kembali. Saya yakin bahwa selain karena kehendak Tuhan sendiri, kembalinya bangsa Yehuda ke Yerusalem adalah juga karena doa-doa yang dipanjatkan Daniel dan orang-orang Yehuda lainnya. Tuhan tentu saja tidak mungkin tidak mendengar doa-doa seruan kita yang sungguh-sungguh berasal dari hati. Ketika bangsa Yehuda dibuang, mereka tidak meminta hal lain kecuali kembali ke Yerusalem dan tanah perjanjian. Tuhan menghajar bangsa Yehuda sehingga mereka pun sadar akan segala dosa-dosa mereka dan merendahkan diri, memohon pengampunan dari Tuhan. Tuhan pun akhirnya menjawab doa-doa mereka.

Bagi kita yang hidup di zaman sekarang ini, kita perlu belajar dari doa Daniel ini. Bukan kata-katanya yang harus kita tiru secara persis, tetapi esensi doa tersebut, meminta kasih dan pengampunan Tuhan, serta meminta Tuhan memulihkan kita. Ketika dalam doa kita, permintaan kita didasarkan agar nama Tuhan dimuliakan. Saya yakin, ketika kita memiliki motivasi yang benar dalam doa-doa kita, yaitu agar nama Tuhan dimuliakan, saya rasa tidak ada alasan bagi Tuhan untuk tidak menjawab doa-doa kita, walaupun mungkin kita harus menunggu waktu Tuhan yang tepat.


Bacaan Alkitab: Daniel 9:16-19
9:16 Ya Tuhan, sesuai dengan belas kasihan-Mu, biarlah kiranya murka dan amarah-Mu berlalu dari Yerusalem, kota-Mu, gunung-Mu yang kudus; sebab oleh karena dosa kami dan oleh karena kesalahan nenek moyang kami maka Yerusalem dan umat-Mu telah menjadi cela bagi semua orang yang di sekeliling kami.
9:17 Oleh sebab itu, dengarkanlah, ya Allah kami, doa hamba-Mu ini dan permohonannya, dan sinarilah tempat kudus-Mu yang telah musnah ini dengan wajah-Mu, demi Tuhan sendiri.
9:18 Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.
9:19 Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.