Senin, 25 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Nehemia 12:44-47
“Pada masa itu beberapa orang diangkat untuk
mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, bilik-bilik untuk persembahan khusus,
untuk hasil pertama dan untuk persembahan persepuluhan, supaya sumbangan yang
menurut hukum menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi dikumpulkan di
bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap kota. Sebab Yehuda bersukacita
karena para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas.” (Neh 12:44)
Mengelola Persembahan dari Jemaat
Ada sebuah
lelucon menarik tentang tiga orang yang sedang memberi persembahan kepada
Tuhan. Orang pertama membuat garis di tanah, kemudian melemparkan uangnya ke
atas. Ketika uang itu jatuh ke tanah, orang tersebut berkata, “Uang yang di
sebelah kanan garis tersebut akan saya persembahkan kepada Tuhan, sedangkan
uang yang di sebelah kiri garis tersebut adalah milik saya”. Orang kedua
membuat lingkaran di atas tanah, kemudian melemparkan uangnya ke atas. Orang
tersebut mengatakan bahwa uang yang ada di dalam lingkaran aakan dipersembahkan
untuk Tuhan dan yang di luar lingkaran akan menjadi miliknya. Orang ketiga
tidak menggambar apa-apa di tanah tetapi langsung melemparkan uangnya ke atas,
dan akhirnya uang tersebut berhamburan ke tanah dan langsung dipungut kembali
oleh orang ketiga. Orang pertama dan kedua bingung, lalu bertanya kepada orang
ketiga, “Kok begitu? Bagaimana caranya kamu menentukan berapa yang
dipersembahkan?”. Dengan entengnya orang ketiga menjawab, “Saya melemparkan
uang ke atas, biar Tuhan mengambil yang diperlukan, yang tidak diperlukan dan
jatuh ke bumi menjadi milik saya”.
Memang hanya
lelucon, tetapi kadang-kadang kita juga bersikap sama seperti orang-orang di
atas. Apa dasar kita untuk menentukan berapa besar persembahan yang kita berikan?
Minimal, apakah ketika kita memberikan persembahan, kita sudah memberikannya
dengan penuh sukacita? Bagaimana jika suatu saat pendeta kita berkata, “Kita
akan membangun gereja kita menjadi empat lantai, ada ruang-ruang khusus untuk
pemuda dan sekolah minggu, bahkan ada ruangan khusus untuk jemaat yang ingin
mengadakan pernikahan di gereja? Maukah kita mengambil bagian dalam hal
tersebut?
Bangsa Yehuda pada
zaman Nehemia (setelah kembali dari pembuangan), menemukan bahwa kondisi negara
mereka, khususnya kota Yerusalem, sangat membutuhkan dana untuk membangunnya
kembali, khususnya membangun Bait Allah. Saat itu kondisi bangsa Yehuda sendiri
pun saya yakin tidak lebih makmur dari sebelum pembuangan. Mereka yang kembali
dari pembuangan mungkin hanya memiliki harta seadanya. Akan tetapi bangsa
Yehuda tetap memberikan persembahan kepada Tuhan. Untuk mengelola persembahan
tersebut, Nehemia mengatur agar ada orang-orang tertentu yang diangkat untuk
mengawasi persembahan yang diterima dari segenap bangsa Yehuda tersebut (ay.
44a). Apa tujuannya? Agar persembahan yang diberikan rakyat dapat disampaikan
kepada para imam dan orang-orang Lewi sesuai dengan hukum Taurat (ay. 44b).
Saat itu, Nehemia
mengatur agar hamba-hamba Tuhan dan pelayan-pelayan Tuhan yang melayani Tuhan,
entah sebagai penyanyi, penunggu gerbang, dan lain sebagainya (ay. 45-46),
mendapatkan penghasilan yang layak baginya. Sedangkan persembahan kudus dari
rakyat diberikan kepada orang Lewi dan orang Lewi pun memberikan persembahan
juga kepada anak-anak Harun (ay. 47). Apa inti dari ini semua?
Saya melihat
bahwa di gereja, perlu ada suatu mekanisme yang jelas mengenai persembahan yang
dikumpulkan dari jemaat Tuhan. Saya sendiri masih belum pernah masuk dan
mengelola keuangan gereja, tetapi saya melihat perlu adanya aturan yang jelas
dan fair mengenai keuangan gereja.
Sebagai contoh, persembahan mana saja yang masuk ke kas gereja dan mana yang
masuk ke kas gembala sidang? Selanjutnya, bagaimana mekanisme dari para pendeta
dan hamba-hamba Tuhan yang melayani di gereja tersebut? Apakah semua persembahan
diberikan kepada gembala sidang lalu gembala sidang memberikan “honorarium”
kepada pendeta dan pelayan yang lain, ataukah dilakukan sistem proporsional,
misal gembala sidang memiliki hak 50% dari persembahan yang masuk, wakil
gembala 20%, dan seterusnya? Masing-masing gereja tentu memiliki karakteristik
tersendiri, tetapi saya melihat, perlu adanya aturan yang jelas mengenai
keuangan gereja. Jangan sampai terjadi hal-hal yang justru membuat jemaat tidak
kondusif.
Nehemia sendiri
mengatur bagaimana persembahan itu harus dikelola, walaupun tidak ditulis
secara detail di Alkitab. Tetapi kita tahu bahwa ada pembagian antara pelayan
Tuhan, orang Lewi, serta imam (anak-anak Harun). Saya yakin Tuhan sendiri juga
suka dengan keteraturan bukan? Jika gereja mampu mengelola berkat-berkat Tuhan
dengan profesional namun tetap sesuai koridor Firman Tuhan, saya yakin Tuhan
pasti akan senang dan tidak segan-segan lagi memberikan berkatNya kepada gereja
tersebut. Tetapi gereja (dan hamba
Tuhan) yang tidak rapi, yang sering teledor mengelola keuangan gereja, bahkan
jika sampai ada korupsi atau mark up
di dalam gereja, apakah gereja (dan hamba Tuhan) tersebut akan disukai Tuhan?
Bacaan Alkitab: Nehemia 12:44-47
12:44 Pada masa
itu beberapa orang diangkat untuk mengawasi bilik-bilik perbendaharaan,
bilik-bilik untuk persembahan khusus, untuk hasil pertama dan untuk persembahan
persepuluhan, supaya sumbangan yang menurut hukum menjadi bagian para imam dan
orang-orang Lewi dikumpulkan di bilik-bilik itu sesuai dengan ladang setiap
kota. Sebab Yehuda bersukacita karena para imam dan orang-orang Lewi yang
bertugas.
12:45 Karena
merekalah yang melakukan tugas pelayanan bagi Allah mereka dan tugas
pentahiran, demikian juga para penyanyi dan para penunggu pintu gerbang, sesuai
dengan perintah Daud dan Salomo, anaknya.
12:46 Karena
sudah sejak dahulu, pada zaman Daud dan Asaf, ada pemimpin-pemimpin penyanyi,
ada nyanyian pujian dan nyanyian syukur bagi Allah.
12:47 Pada zaman
Zerubabel dan Nehemia semua orang Israel memberikan sumbangan bagi para
penyanyi dan para penunggu pintu gerbang sekadar yang perlu tiap-tiap hari dan
mempersembahkan persembahan kudus kepada orang-orang Lewi. Dan orang-orang Lewi
mempersembahkan persembahan kudus kepada anak-anak Harun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.