Selasa, 05 Juni 2012

Perkataan Kita Merupakan Buah dari Hati Kita


Senin, 4 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 6:43-45
Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya.” (Luk 6:45)


Perkataan Kita Merupakan Buah dari Hati Kita


Pernahkah kita merenungkan, mengapa setiap kita melamar pekerjaan, pasti ada tes wawancara? Mengapa perusahaan tersebut tidak mengadakan tes tertulis saja kemudian yang memiliki nilai tertinggi adalah orang yang paling baik dan diterima bekerja di perusahaan tersebut? Salah satu jawabannya menurut saya adalah karena dalam wawancara, pihak perusahaan akan lebih mengerti karakter dan sifat si pelamar daripada sekedar membaca hasil tes. Melalui wawancara dan bercakap-cakap secara langsung, kita akan dapat mengetahui apa karakter seseorang melalui perkataan orang tersebut, walau memang juga masih ada kemungkinan kita tidak dapat mengetahui 100% karakter seseorang dari perkataannya.

Demikian juga halnya dengan masa pacaran, yang seharusnya digunakan sebagai kesempatan untuk saling mengenal karakter masing-masing, dan mellihat apakah hubungan tersebut dapat diteruskan ke pernikahan. Bayangkan jika ada dua orang yang belum pernah bertemu apalagi bercakap-cakap, lalu kemudian mereka harus menikah (misalkan karena dijodohkan), bagaimana mereka dapat mengetahui karakter pasangannya? Orang yang sudah berpacaran lama saja belum tentu sudah 100% mengenal karakter pasangannya ketika sudah menikah nantinya, banyak hal-hal yang baru diketahui setelah menikah.

Firman Tuhan mengatakan bahwa hati seseorang tercermin dari perkataannya. Apa yang diucapkan oleh mulut seseorang itu meluap dari hatinya (ay. 45b). Oleh karena itu melalui perkataan seseorang kita minimal akan mengetahui apakah perbendaharaan hatinya itu baik atau tidak, apakah hatinya penuh dengan tipu daya atau tidak. Orang yang baik akan mengucapkan kata-kata yang baik dan positif (ay. 45a), demikian juga sebaliknya. Firman Tuhan mengatakan bahwa pohon yang baik juga akan menghasilkan buah yang baik (ay. 43), dan pohon itu pun memiliki buah yang khas, yang membedakan satu pohon dengan pohon yang lain (ay. 44), sehingga tidak mungkin orang memetik buah durian dari pohon kelapa dan memetik buah kelapa dari pohon durian.

Demikian juga dengan orang percaya, orang lain akan mengenal kita sebagai orang percaya apabila buah kita mencerminkan buah-buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. (Gal 5:22-23). Jika hidup kita sudah dipimpin oleh Roh Kudus, maka orang lain pasti akan melihat karakter dari buah Roh ini di dalam kehidupan kita. Memang tidak mudah, karena kita juga manusia yang memiliki keinginan daging yang bertentangan dengan keinginan Roh. Tetapi ketika kita sadar bahwa tujuan hidup kita adalah untuk memuliakan Tuhan, tentunya kita akan berhati-hati ketika mengucapkan kata-kata yang keluar dari mulut kita, jangan sampai ada perkataan yang sia-sia keluar dari mulut kita. Ketika kita sadar bahwa tujuan hidup kita adalah untuk memuliakan Tuhan, tentu saja kita akan berusaha untuk hidup benar dan sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, supaya hidup kita juga memuliakan Tuhan, dan orang lain boleh diberkati melalui segenap kehidupan kita.

Marilah kita instropeksi diri kita. Dalam hari ini saja, sudahkah kita mengucapkan kata-kata berkat dan kata-kata positif? Ataukah justru kita lebih banyak menggosip, memfitnah, dan mengucapkan perkataan yang sia-sia? Sudahkah kita memperkatakan Firman Tuhan hari ini? Bagi kita yang sudah memiliki anak, sudahkah kita mendidik anak kita dengan kata-kata yang membangun? Atau justru ketika anak kita mendapatkan nilai jelek, kita justru memarahinya dengan kata-kata negatif? Ingat bahwa perkataan kita mencerminkan hati kita. Sudahkah kita menjaga perkataan kita dan hati kita?


Bacaan Alkitab: Lukas 6:43-45
6:43 "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.
6:44 Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.