Selasa, 12 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Kolose 3:22-25
“Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di
dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk
menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.” (Kol 3:22)
Hamba yang Taat
Saya bertanya
kepada kita semua yang pernah menjadi bawahan (hamba), dan juga pernah menjadi
atasan (tuan), terutama dalam hal pekerjaan di kantor (karena jika kita adalah
wiraswasta, maka kita tidak akan pernah menjadi hamba, kecuali mungkin hamba
uang karena kita mencari uang sebanyak-banyaknya). Pernahkah ketika kita
menjadi hamba, kita merenungkan bagaimana sih karakter tuan yang disenangi oleh
hamba? Pernahkah juga kita merenung, ketika saya menjadi tuan, bagaimana
ciri-ciri hamba yang saya sukai? Saya yakin hampir seluruh tuan akan sepakat
bahwa mereka pasti menyukai hamba-hamba yang taat dan mau melakukan apa yang
mereka inginkan. Seorang atasan yang baik tentu saja juga akan menyukai bawahan
yang mau melakukan instruksinya, yang tidak ngeyel, walaupun mungkin beberapa
atasan juga akan menyukai bawahan yang kritis.
Alkitab
mengatakan bahwa tugas seorang hamba adalah menaati tuan mereka dalam segala
hal (ay. 22a). Tentu saja menaati di sini tidak berarti ketika tuan kita
menginstruksikan agar kita melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman
Tuhan, karena kita juga dituntut untuk lebih takut akan Tuhan daripada kepada
manusia (Kis 5:29). Akan tetapi perintah untuk taat sebagai hamba ini
dimaksudkan agar ketika kita bekerja di bawah pimpinan tuan kita, kita bekerja
dengan sungguh-sungguh, bukan hanya agar menyenangkan tuan kita, bukan hanya
ketika tuan kita ada di depan kita, bukan karena kita menjilat tuan kita,
tetapi karena kita memiliki sikap tulus dan takut akan Tuhan (ay. 22).
Paulus menambahkan
bahwa sikap kita dalam bekerja, dan juga dalam melakukan apapun, adalah
melakukan yanng terbaik yang kita bisa. Kita harus melakukannya dengan
sungguh-sungguh dan dengan segenap hati. Dalam bekerja sebagai hamba, kita
harus melakukan yang terbaik agar melalui kita nama Tuhan dipermuliakan. Ketika
kita memiliki motivasi seperti demikian, yaitu melakukan dengan segenap hati
seperti untuk Tuhan (ay. 23), maka tentu saja kualitas pekerjaan kita pasti
akan menghasilkan yang hasil yang terbaik.
Sebenarnya prinsip
tuan dan hamba ini hanya ada di dalam ajaran kekristenan. Karena Tuhan kita
adalah tuan dan kita adalah hamba-hambaNya (ay. 24). Tuhan kita adalah tuan
yang sempurna, berbeda dengan tuan kita di dunia. Itulah mengapa sebagai
orang-orang percaya digambarkan sebagai hamba, yang harus taat 100% kepada
perintah tuannya, karena tuan kita yang di surga adalah tuan yang sempurna.
Sebagai tuan yang sempurna itu, Tuhan juga bertindak dengan penuh kasih, namun
juga adil (fair). Tuhan akan meminta
orang yang melakukan kesalahan untuk menanggung kesalahannya itu (ay. 25).
Tuhan kita bukan Tuhan yang bisa disogok agar kita menjadi hamba-hamba yang
disukai Tuhan, karena semua orang sama di hadapan Tuhan. Satu-satunya hal yang
dapat membuat kita menjadi hamba-hamba yang disukai Tuhan adalah ketika kita
melakukan apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita.
Dalam kehidupan
ini, kita memiliki dua macam tuan, tuan di dunia dan tuan di surga. Kita pun
harus menyenangkan tuan-tuan kita, terlebih Tuhan sebagai tuan kita yang di
surga. Satu hal yang kita harus lakukan adalah mengerjakan bagian kita dengan
taat, dengan segenap hati kita, dengan sebaik-baiknya agar nama Tuhan
dipermuliakan. Jangan sampai kita lalai dengan pekerjaan kita sehingga justru
ada ucapan yang keluar dari tuan kita, “Kok orang-orang Kristen kerjanya tidak
bagus ya? Kualitas pekerjaannya rendah, malas-malasan, dan seterusnya”. Mari
kita melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan agar nama Tuhan kita
dipermuliakan lewat hidup kita, dan siapa tahu jika apa yang kita lakukan dapat
membuat orang lain memuliakan nama Tuhan dan juga percaya kepadaNya.
Bacaan Alkitab: Kolose 3:22-25
3:22 Hai
hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya
di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati
karena takut akan Tuhan.
3:23 Apa pun juga
yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia.
3:24 Kamu tahu,
bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai
upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.
3:25 Barangsiapa
berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak
memandang orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.