Selasa, 05 Juni 2012

Jangan Iri kepada Orang Fasik


Sabtu, 2 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Mazmur 37:7-11
Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.” (Mzm 37:7)


Jangan Iri kepada Orang Fasik


Pernahkah kita merasa iri kepada orang lain yang sepertinya gampang saja mendapatkan segala sesuatu walaupun kita tahu bahwa hidupnya sebenarnya tidak lebih baik daripada kita? Pernahkah kita iri kepada orang lain yang cepat naik pangkat hanya karena ia memiliki koneksi padahal kinerjanya juga tidak lebih baik daripada kita? Pernahkah kita iri kepada para koruptor yang tampaknya hidupnya tenang-tenang saja, uangnya banyak, bahkan mungkin sampai dengan kita pensiun belum tentu kita memiliki uang sebanyak itu? Memang tidak mudah memiliki sikap untuk tidak iri kepada orang fasik yang sepertinya hidupnya lebih beruntung daripada kita.

Di kantor saya juga pernah merasakan hal yang sama. Ada seorang pejabat yang saya tahu hidupnya tidak benar tetapi kok sepertinya hidupnya tenang-tenang saja. Ia sering melakukan hal-hal yang menurut saya tidak pantas dilakukan oleh seseorang dengan jabatan yang dimilikinya. Saya tidak dapat merincinya di dalam tulisan saya ini, tetapi saya pernah merasa kesal sama Tuhan, “Tuhan, kok hidupnya kayaknya baik-baik saja sih? Duitnya banyak, hartanya banyak, padahal kan Tuhan juga tahu kalau hidupnya itu seperti itu”, begitu protes saya kepada Tuhan.

Memang dalam hal tersebut, saya juga salah, karena saya seakan-akan sedang menghakimi orang tersebut. Tetapi ternyata Firman Tuhan juga tetap berlaku hingga hari ini. Firman Tuhan dalam bacaan Alkitab kita berkata agar kita berdiam diri dan menantikan saatnya Tuhan bertindak (ay. 7a). Bukan bagian kita untuk menghakimi orang lain dan bukan bagian kita juga untuk marah dan iri kepada orang-orang fasik (ay. 7b). Memang betul, ketika kita mulai iri dan marah, hal tersebut akan membawa kita ke dalam dosa, karena kita akan menghakimi orang lain, dan juga kita seakan-akan menjadi lebih tahu daripada Tuhan. Kita harus dapat mengendalikan diri kita, karena ketika kita marah, kita akan mudah sekali jatuh ke dalam dosa (Ef 4:26).

Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Hal terbaik yang kita lakukan adalah meyakini Firman Tuhan  bahwa orang-orang jahat dan orang fasik akan dilenyapkan (ay. 9). Bahkan jika kita melihat dari sudut pandang Tuhan, kita akan mengerti bahwa di dalam pandangan Tuhan, sebenarnya orang fasik tersebut sudah tidak ada lagi (ay. 10). Posisi orang fasik itu sudah hilang, dan sudah tidak ada lagi (Mzm 9:6). Justru orang-orang benar, orang-orang yang hidup kudus di hadapan Tuhan, orang-orang yang tidak berlaku fasik akan mewarisi negeri yang ditinggalkan oleh orang-orang fasik tersebut. Tuhan akan membuat orang-orang benar tampil dan bercahaya, mereka akan mendapatkan kesejahteraan yang berlimpah-limpah (ay. 11).

Terkait dengan cerita saya tadi, saya baru merasakan bahwa Firman Tuhan itu pun masih digenapi. Akhirnya justru karir orang tersebut yang hancur dan orang tersebut akhirnya keluar dari kantor tempat saya bekerja karena alasan tertentu. Ternyata Tuhan memang masih bekerja hingga saat ini, dan saya sendiri menjadi saksinya. Firman Tuhan masih berlaku hingga hari ini. Luar biasa bukan? Tuhan kita adalah Tuhan yang tetap berkuasa dari dahulu, sekarang, dan hingga selama-lamanya. Apa yang dapat saya pelajari hari ini adalah bahwa memang di satu sisi kita tidak boleh marah terhadap orang-orang fasik yang berhasil, tetapi di sisi lain kita pun perlu menjaga diri kita agar kita juga tidak berlaku sama seperti orang fasik tersebut, menjaga agar hidup kita tetap benar di hadapanNya dan tidak menghakimi orang lain. Akan ada waktuNya Tuhan ketika orang fasik tersebut akhirnya gugur dan digantikan oleh orang-orang benar. Tugas kita adalah menyiapkan diri untuk menempati posisi yang ditinggalkan oleh orang fasik tersebut.


Bacaan Alkitab: Mazmur 37:7-11
37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
37:9 Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.
37:10 Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.
37:11 Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.