Sabtu, 2
Juni 2012
Bacaan
Alkitab: Mazmur 37:7-11
“Berdiam dirilah di
hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil
dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.”
(Mzm 37:7)
Jangan
Iri kepada Orang Fasik
Pernahkah kita merasa iri kepada orang lain yang
sepertinya gampang saja mendapatkan segala sesuatu walaupun kita tahu bahwa
hidupnya sebenarnya tidak lebih baik daripada kita? Pernahkah kita iri kepada
orang lain yang cepat naik pangkat hanya karena ia memiliki koneksi padahal
kinerjanya juga tidak lebih baik daripada kita? Pernahkah kita iri kepada para
koruptor yang tampaknya hidupnya tenang-tenang saja, uangnya banyak, bahkan
mungkin sampai dengan kita pensiun belum tentu kita memiliki uang sebanyak itu?
Memang tidak mudah memiliki sikap untuk tidak iri kepada orang fasik yang
sepertinya hidupnya lebih beruntung daripada kita.
Di kantor saya juga pernah merasakan hal yang
sama. Ada seorang pejabat yang saya tahu hidupnya tidak benar tetapi kok
sepertinya hidupnya tenang-tenang saja. Ia sering melakukan hal-hal yang
menurut saya tidak pantas dilakukan oleh seseorang dengan jabatan yang
dimilikinya. Saya tidak dapat merincinya di dalam tulisan saya ini, tetapi saya
pernah merasa kesal sama Tuhan, “Tuhan, kok hidupnya kayaknya baik-baik saja
sih? Duitnya banyak, hartanya banyak, padahal kan Tuhan juga tahu kalau
hidupnya itu seperti itu”, begitu protes saya kepada Tuhan.
Memang dalam hal tersebut, saya juga salah, karena
saya seakan-akan sedang menghakimi orang tersebut. Tetapi ternyata Firman Tuhan
juga tetap berlaku hingga hari ini. Firman Tuhan dalam bacaan Alkitab kita
berkata agar kita berdiam diri dan menantikan saatnya Tuhan bertindak (ay. 7a).
Bukan bagian kita untuk menghakimi orang lain dan bukan bagian kita juga untuk
marah dan iri kepada orang-orang fasik (ay. 7b). Memang betul, ketika kita
mulai iri dan marah, hal tersebut akan membawa kita ke dalam dosa, karena kita
akan menghakimi orang lain, dan juga kita seakan-akan menjadi lebih tahu
daripada Tuhan. Kita harus dapat mengendalikan diri kita, karena ketika kita
marah, kita akan mudah sekali jatuh ke dalam dosa (Ef 4:26).
Lalu apa yang seharusnya kita lakukan? Hal terbaik
yang kita lakukan adalah meyakini Firman Tuhan
bahwa orang-orang jahat dan orang fasik akan dilenyapkan (ay. 9). Bahkan
jika kita melihat dari sudut pandang Tuhan, kita akan mengerti bahwa di dalam
pandangan Tuhan, sebenarnya orang fasik tersebut sudah tidak ada lagi (ay. 10).
Posisi orang fasik itu sudah hilang, dan sudah tidak ada lagi (Mzm 9:6). Justru
orang-orang benar, orang-orang yang hidup kudus di hadapan Tuhan, orang-orang
yang tidak berlaku fasik akan mewarisi negeri yang ditinggalkan oleh
orang-orang fasik tersebut. Tuhan akan membuat orang-orang benar tampil dan
bercahaya, mereka akan mendapatkan kesejahteraan yang berlimpah-limpah (ay.
11).
Terkait dengan cerita saya tadi, saya baru
merasakan bahwa Firman Tuhan itu pun masih digenapi. Akhirnya justru karir
orang tersebut yang hancur dan orang tersebut akhirnya keluar dari kantor
tempat saya bekerja karena alasan tertentu. Ternyata Tuhan memang masih bekerja
hingga saat ini, dan saya sendiri menjadi saksinya. Firman Tuhan masih berlaku
hingga hari ini. Luar biasa bukan? Tuhan kita adalah Tuhan yang tetap berkuasa
dari dahulu, sekarang, dan hingga selama-lamanya. Apa yang dapat saya pelajari
hari ini adalah bahwa memang di satu sisi kita tidak boleh marah terhadap orang-orang
fasik yang berhasil, tetapi di sisi lain kita pun perlu menjaga diri kita agar
kita juga tidak berlaku sama seperti orang fasik tersebut, menjaga agar hidup
kita tetap benar di hadapanNya dan tidak menghakimi orang lain. Akan ada
waktuNya Tuhan ketika orang fasik tersebut akhirnya gugur dan digantikan oleh
orang-orang benar. Tugas kita adalah menyiapkan diri untuk menempati posisi
yang ditinggalkan oleh orang fasik tersebut.
Bacaan
Alkitab: Mazmur 37:7-11
37:7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan
nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena
orang yang melakukan tipu daya.
37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas
hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
37:9 Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan
dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi
negeri.
37:10 Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah
orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.
37:11 Tetapi orang-orang yang rendah hati akan
mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.