Sabtu, 9 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Yeremia 21:8-10
“Tetapi kepada bangsa ini haruslah kaukatakan:
Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menghadapkan kepada kamu jalan
kehidupan dan jalan kematian.” (Yer 21:8)
Menyampaikan Firman Tuhan yang Tidak Populer
Pernahkah kita
merenung sejenak, mengapa kita memilih untuk beribadah di gereja tempat kita
biasa beribadah setiap minggunya? Apakah karena gedung gerejanya dekat dengan
rumah? Apakah karena kursinya empuk? Apakah karena pendetanya terkenal? Tapi
semoga tidak ada yang pergi ke gereja
karena alasan bahwa di gereja tersebut perpuluhannya hanya 1%, dibandingkan
dengan gereja-gereja lain yang perpuluhannya 10%. Di daerah tempat saya tinggal
adalah daerah yang sangat banyak gerejanya, mulai dari gereja yang memang
memiliki gedung sendiri, sampai gereja yang buka di area pertokoan, di mal-mal,
bahkan di bioskop. Di rumah susun tempat saya tinggal saja begitu banyak
spanduk-spanduk berisi “iklan” dari gereja-gereja tersebut dengan menampilkan
foto hamba Tuhan maupun visi, misi, serta motto dari gereja tersebut.
Namun saya
merenung, apakah ada di antara kita yang memilih untuk bergereja di suatu
gereja tertentu karena Firman yang disampaikan oleh hamba Tuhan itu sangat
keras dan tajam, bahkan setiap kali kita datang seakan-akan kehidupan kita itu
penuh dengan dosa dan setiap kali kita datang kita pun menyadari bahwa hidup
kita memang masih jauh dari standar yang Tuhan tetapkan? Atau justru kita
datang ke gereja yang pendetanya menyampaikan khotbah-khotbah yang “menyenangkan”,
menjanjikan berkat-berkat Tuhan kepada jemaatnya, menjanjikan bahwa jika jemaat
mau memberi untuk Tuhan (dalam hal ini memberi persembahan di gereja tersebut),
maka Tuhan akan membalasnya berlipat-lipat ganda? Saya tidak mengatakan bahwa
khotbah semacam ini tidak alkitabiah, karena memang prinsip hukum tabur tuai
pun ada di Alkitab (Gal 6:7). Tetapi pertanyaan saya, berapa banyak hamba Tuhan
yang berani menyampaikan kebenaran Firman Tuhan yang tidak menyenangkan jemaat,
ketimbang menyampaikan Firman Tuhan tentang janji-janji Tuhan?
Yeremia adalah
salah satunya. Sebagai nabi Tuhan yang menyampaikan Firman Tuhan kepada bangsa
Yehuda, ia mau tidak mau harus menyampaikan Firman Tuhan yang keras, karena
memang bangsa Yehuda sudah jauh menyimpang dari jalan Tuhan. Firman yang
disampaikan menggambarkan hukuman Tuhan bagi bangsa Yehuda karena mereka sudah
tidak taat lagi kepada Tuhan. Itu adalah Firman Tuhan yang tidak populer. Siapa
yang mau mendengarkan Firman Tuhan yang sepertinya penuh dengan kata-kata negatif
tersebut? Tetapi memang itulah yang harus disampaikan oleh Yeremia kepada
bangsa Yehuda. Inti dari Firman Tuhan tersebut ada di bacaan Alkitab kita hari
ini, yang menyatakan bahwa Tuhan menghadapkan dua pilihan kepada bangsa Yehuda:
jalan kehidupan atau jalan kematian (ay. 8).
Bangsa Yehuda
sudah sangat berdosa sehingga Tuhan pun sudah memutuskan bahwa Yerusalem
(ibukota kerajaan Yehuda) akan diserang dan dimusnahkan oleh bangsa Kasdim atau
bangsa Babel (ay. 10). Orang-orang yang memilih untuk tetap tinggal di dalam
kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan, dan karena penyakit sampar
(ay. 9a). Inilah jalan kematian. Sedangkan orang-orang yang keluar dari
Yerusalem dan menyerahkan diri kepada orang Kasdim akan tetap hidup, inilah
jalan kehidupan (ay. 9b). Jika dilihat
sekilas, sepertinya Firman Tuhan yang disampaikan oleh Yeremia sangat tidak
nasionalis. Tentu saja bangsa Yehuda juga akan berpikir, “Masa iya kita disuruh
menyerah kepada bangsa lain yang menyerang kita? Bukankah kita ini adalah
bangsa pilihan Tuhan? Kita memiliki Bait Allah, kita memiliki tabut perjanjian
Tuhan”. Tetapi mereka lupa bahwa sebenarnya Tuhan sudah meninggalkan mereka
karena segala dosa-dosa mereka. Saat itu juga muncul banyak nabi-nabi palsu
yang menyatakan bahwa bangsa Yehuda akan menang karena Tuhan beserta dengan
mereka. Tetapi jika kita baca akhir dari kerajaan Yehuda, kita akan tahu bahwa
Yeremialah yang benar-benar merupakan nabi Tuhan, karena semua yang dinubuatkan
olehnya benar-benar terjadi.
Seringkali kita
cenderung lebih suka dengan Firman Tuhan yang enak didengar, yang berisi
janji-janji Tuhan tentang berkat dan lain sebagainya, yang cenderung
meninabobokan kita. Tetapi ketika kita mendengar Firman Tuhan yang berkata
bahwa kita harus membayar harga, kita harus mau menyisihkan waktu kita untuk
berdoa puasa, kita harus mengabarkan Injil ke orang lain, kita harus
meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama kita yang kompromi dengan dosa, dan lain
sebagainya, kita akan berkata, “Eit, nanti dulu. Kok Firmannya keras banget ya?
Kita kan ingin mendengar Firman Tuhan yang enak, bukan yang tajam menyindir dan
menempelak kita”. Akan tetapi menurut saya, di akhir zaman ini kita juga harus
siap menerima Firman Tuhan yang keras, karena di akhir zaman ini akan terjadi
penampian, yang kudus akan menjadi bertambah kudus, dan yang cemar akan menjadi
bertambah cemar (Why 22:11), dan tidak ada lagi jalan agar kita semakin
bertambah kudus kecuali dengan melatih diri kita untuk hidup sesuai dengan Firman Tuhan.
Seorang atlet akan menjadi kuat jika ia berlatih dengan beban dan hal-hal yang
sulit, sementara seorang atlet yang berlatih dengan santai tidak akan menjadi
kuat. Ingat, bahwa kita adalah anak-anak Allah, bukan anak-anak gampang (Ibr
12:8), sehingga ketika Tuhan sebagai Bapa kita menyampaikan Firman Tuhan yang
keras dan tajam, kita tidak boleh mengeluh melainkan juga harus taat
melakukannya, walaupun berat dan sulit bagi kita, karena kita tahu bahwa justru
Firman Tuhan yang seperti itulah yang akan membuat kita lebih bertumbuh lagi di
dalam Tuhan.
Bacaan Alkitab: Yeremia 21:8-10
21:8 Tetapi
kepada bangsa ini haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya,
Aku menghadapkan kepada kamu jalan kehidupan dan jalan kematian.
21:9 Siapa yang
tinggal di kota ini akan mati karena pedang, karena kelaparan dan karena
penyakit sampar; tetapi siapa yang keluar dari sini dan menyerahkan diri kepada
orang-orang Kasdim yang mengepung kamu, ia akan tetap hidup; nyawanya akan
menjadi jarahan baginya.
21:10 Sebab Aku
telah menentang kota ini untuk mendatangkan kecelakaan dan bukan untuk
mendatangkan keberuntungannya, demikianlah firman TUHAN. Kota ini akan
diserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan membakarnya habis dengan
api."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.