Kamis, 21 Juni 2012

Tetap Bertumbuh di dalam Tuhan


Jumat, 22 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Kolose 2:6-7
Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.” (Kol 2:6)


Tetap Bertumbuh di dalam Tuhan


Dalam Alkitab, khususnya di Perjanjian Baru, seringkali kehidupan orang percaya diibaratkan sebagai sebuah tanaman. Tuhan Yesus sendiri dalam perumpamaan-perumpamaan yang disampaikanNya, beberapa kali menggambarkan kehidupan orang percaya seperti benih tanaman yang ditabur orang (Mat 13:1-8), tanaman anggur (Yoh 15:1-8), tanaman sesawi (Mat 13:31-32), dan lain sebagainya. Terkadang saya berpikir, mengapa ya kok iman orang percaya sangat sering digambarkan dalam bentuk tanaman? Menurut saya, ada kesamaan antara kehidupan orang percaya dengan tanaman yang dapat diringkas dalam satu kata, yaitu pertumbuhan.

Tanaman atau tumbuhan apapun di dunia ini, berasal dari hal yang kecil seperti biji atau spora. Dari biji atau spora yang sangat kecil itulah, tanaman bertumbuh, semakin bertambah besar, dan pada akhirnya berkembang biak lagi dengan menghasilkan generasi selanjutnya. Inilah esensi pertumbuhan. Tanaman tidak hanya bertumbuh besar kemudian mati, tetapi juga memiliki tujuan yaitu berbuah dan menghasilkan generasi selanjutnya. Itulah juga esensi pertumbuhan bagi orang percaya. Ketika seseorang telah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya, kehidupan orang Kristen tidak hanya berhenti sampai di situ. Ada tanggung jawab yang besar bagi orang tersebut untuk hidup tetap di dalam Tuhan.

Apa maksudnya hidup tetap di dalam Tuhan? Jika kita ingat ucapan Tuhan Yesus bahwa Ia adalah pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya (Yoh 15:5), maka kita sebagai ranting agar bisa tetap hidup dan bertumbuh, kita perlu “menempel” pada pokok anggur yang benar, yaitu Tuhan sendiri, karena di luar Tuhan kita tidak akan dapat berbuat apa-apa. Hal yang sama akan juga terjadi ketika kita sebagai ranting “menempel” pada pokok yang salah, misalnya menempel pada kekayaan kita, pada koneksi yang kita miliki, dan melupakan Tuhan. Itulah pentingnya bertumbuh dengan benar, bukan asal bertumbuh tanpa memikirkan kepada siapa kita bertumbuh.

Itulah sebabnya ayat selanjutnya menekankan pentingnya kita berakar di dalam Dia (Tuhan) dan dibangun di atas Dia (ay. 7a). Perhatikan kata Dia yang menjadi pokok penekanan pada ayat ini. Kita perlu bertumbuh di atas dasar yang benar. Tanaman yang asal-asalan ditanam, misalnya kita menanam tanaman beringin di pot kecil, maka tanaman beringin itu tidak akan dapat bertumbuh dengan baik. Demikian juga orang percaya juga harus melihat, apakah selama ini kita sudah bertumbuh di atas dasar yang benar? Kita juga harus bertambah teguh dan bertumbuh di dalam iman yang benar (ay. 7b). Paulus menulis hal ini karena pada masa surat Kolose ini ditulis, ada banyak orang-orang yang menyampaikan “Firman” yang bukan berasal dari Tuhan tetapi sudah tercampur dengan ajaran-ajaran lainnya.

Terakhir tetapi juga adalah hal yang terpenting, kita harus bertumbuh dengan penuh sukacita (ay. 7c). Tanaman dan juga makhluk hidup lain termasuk manusia, memiliki naluri untuk bertumbuh, menjadi lebih besar setiap harinya hingga mencapai kedewasaan maksimal. Bedanya, tanaman dapat tumbuh terus menerus semakin besar dan semakin tinggi selama tidak ada hal yang membatasinya. Inilah mengapa tanaman dijadikan gambaran yang sangat tepat bagi kehidupan orang percaya. Tidak ada tanaman yang merasa terpaksa untuk tumbuh. Jika memungkinkan, tanaman akan sangat senang untuk tumbuh setiap harinya menjadi lebih besar dan lebih lebat.

Hal yang harus kita instropeksi hari ini, apakah kita sudah bertumbuh di dalam Tuhan? Apakah kita justru semakin hari semakin jauh dari Tuhan? Bertumbuh itu adalah proses yang terus menerus. Hasil dari pertumbuhan tidak dapat terlihat dalam waktu singkat, tetapi hasilnya mungkin baru terlihat dalam jangka waktu yang lama. Kita harus bertumbuh di atas dasar yang benar, ke arah pertumbuhan yang benar, sehingga pada waktunya nanti kita dapat menghasilkan buah yang benar. Bukankah itu yang diinginkan Tuhan? Jangan sampai kita tidak bertumbuh, atau bertumbuh dalam arah yang salah sehingga hidup kita tidak berbuah, karena pohon yang tidak berbuah akan ditebang Tuhan dan dilemparkan ke dalam api (Mat 7:19).


Bacaan Alkitab: Kolose 2:6-7
2:6 Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.
2:7 Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.