Jumat, 22 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Kolose 2:6-7
“Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan
kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia.” (Kol 2:6)
Tetap Bertumbuh di dalam Tuhan
Dalam Alkitab,
khususnya di Perjanjian Baru, seringkali kehidupan orang percaya diibaratkan
sebagai sebuah tanaman. Tuhan Yesus sendiri dalam perumpamaan-perumpamaan yang
disampaikanNya, beberapa kali menggambarkan kehidupan orang percaya seperti benih
tanaman yang ditabur orang (Mat 13:1-8), tanaman anggur (Yoh 15:1-8), tanaman
sesawi (Mat 13:31-32), dan lain sebagainya. Terkadang saya berpikir, mengapa ya
kok iman orang percaya sangat sering digambarkan dalam bentuk tanaman? Menurut
saya, ada kesamaan antara kehidupan orang percaya dengan tanaman yang dapat
diringkas dalam satu kata, yaitu pertumbuhan.
Tanaman atau
tumbuhan apapun di dunia ini, berasal dari hal yang kecil seperti biji atau
spora. Dari biji atau spora yang sangat kecil itulah, tanaman bertumbuh,
semakin bertambah besar, dan pada akhirnya berkembang biak lagi dengan
menghasilkan generasi selanjutnya. Inilah esensi pertumbuhan. Tanaman tidak
hanya bertumbuh besar kemudian mati, tetapi juga memiliki tujuan yaitu berbuah
dan menghasilkan generasi selanjutnya. Itulah juga esensi pertumbuhan bagi
orang percaya. Ketika seseorang telah menerima Kristus sebagai Juruselamatnya,
kehidupan orang Kristen tidak hanya berhenti sampai di situ. Ada tanggung jawab
yang besar bagi orang tersebut untuk hidup tetap di dalam Tuhan.
Apa maksudnya
hidup tetap di dalam Tuhan? Jika kita ingat ucapan Tuhan Yesus bahwa Ia adalah
pokok anggur dan kita adalah ranting-rantingnya (Yoh 15:5), maka kita sebagai
ranting agar bisa tetap hidup dan bertumbuh, kita perlu “menempel” pada pokok
anggur yang benar, yaitu Tuhan sendiri, karena di luar Tuhan kita tidak akan
dapat berbuat apa-apa. Hal yang sama akan juga terjadi ketika kita sebagai
ranting “menempel” pada pokok yang salah, misalnya menempel pada kekayaan kita,
pada koneksi yang kita miliki, dan melupakan Tuhan. Itulah pentingnya bertumbuh
dengan benar, bukan asal bertumbuh tanpa memikirkan kepada siapa kita
bertumbuh.
Itulah sebabnya
ayat selanjutnya menekankan pentingnya kita berakar di dalam Dia (Tuhan) dan
dibangun di atas Dia (ay. 7a). Perhatikan kata Dia yang menjadi pokok penekanan
pada ayat ini. Kita perlu bertumbuh di atas dasar yang benar. Tanaman yang
asal-asalan ditanam, misalnya kita menanam tanaman beringin di pot kecil, maka
tanaman beringin itu tidak akan dapat bertumbuh dengan baik. Demikian juga
orang percaya juga harus melihat, apakah selama ini kita sudah bertumbuh di
atas dasar yang benar? Kita juga harus bertambah teguh dan bertumbuh di dalam
iman yang benar (ay. 7b). Paulus menulis hal ini karena pada masa surat Kolose
ini ditulis, ada banyak orang-orang yang menyampaikan “Firman” yang bukan
berasal dari Tuhan tetapi sudah tercampur dengan ajaran-ajaran lainnya.
Terakhir tetapi
juga adalah hal yang terpenting, kita harus bertumbuh dengan penuh sukacita
(ay. 7c). Tanaman dan juga makhluk hidup lain termasuk manusia, memiliki naluri
untuk bertumbuh, menjadi lebih besar setiap harinya hingga mencapai kedewasaan
maksimal. Bedanya, tanaman dapat tumbuh terus menerus semakin besar dan semakin
tinggi selama tidak ada hal yang membatasinya. Inilah mengapa tanaman dijadikan
gambaran yang sangat tepat bagi kehidupan orang percaya. Tidak ada tanaman yang
merasa terpaksa untuk tumbuh. Jika memungkinkan, tanaman akan sangat senang
untuk tumbuh setiap harinya menjadi lebih besar dan lebih lebat.
Hal yang harus
kita instropeksi hari ini, apakah kita sudah bertumbuh di dalam Tuhan? Apakah
kita justru semakin hari semakin jauh dari Tuhan? Bertumbuh itu adalah proses
yang terus menerus. Hasil dari pertumbuhan tidak dapat terlihat dalam waktu
singkat, tetapi hasilnya mungkin baru terlihat dalam jangka waktu yang lama. Kita
harus bertumbuh di atas dasar yang benar, ke arah pertumbuhan yang benar,
sehingga pada waktunya nanti kita dapat menghasilkan buah yang benar. Bukankah
itu yang diinginkan Tuhan? Jangan sampai kita tidak bertumbuh, atau bertumbuh
dalam arah yang salah sehingga hidup kita tidak berbuah, karena pohon yang
tidak berbuah akan ditebang Tuhan dan dilemparkan ke dalam api (Mat 7:19).
Bacaan Alkitab: Kolose 2:6-7
2:6 Kamu telah
menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam
Dia.
2:7 Hendaklah
kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah
teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah
dengan syukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.