Jumat, 8 Juni 2012
Bacaan Alkitab: Hakim-hakim 8:22-27
“Kemudian Gideon membuat efod dari semuanya
itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra. Di sanalah orang Israel berlaku
serong dengan menyembah efod itu; inilah yang menjadi jerat bagi Gideon dan
seisi rumahnya.” (Hak 8:27)
Jangan Membuat Jerat
Gideon adalah
salah satu hakim yang cukup terkenal pada zamannya. Ia dipilih Tuhan sebagai
hakim atas bangsa Israel dengan cara yang ajaib, yaitu dengan mengutus malaikat
Tuhan untuk menyampaikannya langsung kepada Gideon (Hak 6:11-12). Selain itu,
Tuhan juga memberikan tanda hingga dua kali untuk meneguhkan panggilanNya
kepada Gideon tersebut (Hak 6:36-40). Puncaknya adalah ketika Gideon mampu
mengusir musih orang Midian hanya dengan 300 orang pasukannya, yang
bersenjatakan sangkakala, buyung kosong dan suluh yang ditempatkan di dalam
buyung itu (Hak 7:16). Alkitab mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Gideon
sebagai hakim, bangsa Israel mengalami masa aman selama 40 tahun lamanya (Hak
8:28).
Walaupun
demikian, ada satu peristiwa menarik yang dicatat dalam Alkitab, yaitu ketika
Gideon telah berhasil mengalahkan orang Midian. Ketika itu, melihat kemenangan
yang luar biasa di bawah pimpinan Gideon, bangsa Israel meminta Gideon untuk
memerintah mereka (ay. 22). Pada waktu itu posisi hakim bukanlah sebagai orang
yang memerintah, tetapi tugas utama seorang hakim adalah memutuskan
perkara-perkara yang terjadi di antara bangsa Israel serta memimpin bangsa
Israel ketika terjadi suatu masalah, terutama ketika mereka ditindas oleh
bangsa-bangsa lain. Akan tetapi Gideon menolak permintaan bangsa Israel
tersebut karena ia tahu bahwa Tuhan tidak menunjuknya sebagai pemimpin atau
raja. Kalimat Gideon terdengar sangat rohani yaitu “Aku tidak akan memerintah
kamu dan juga anakku tidak akan memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah
kamu” (ay. 23).
Sampai di sini
sepertinya cerita akan berakhir dengan happy
ending. Tetapi ternyata kemudian Gideon meminta satu hal kepada bangsa
Israel agar masing-masing dari mereka memberikan anting-anting dari jarahan
mereka (ay. 24). Tentu saja, bukan masalah yang besar bagi bangsa Israel karena
mereka kemungkinan juga mendapatkan banyak harta dari hasil jarahan orang
Midian tersebut, dan seluruh bangsa Israel memberikan anting-anting kepada
Gideon dengan suka hati (ay. 25). Alkitab menulis bahwa berat anting-anting
emas tersebut adalah 1.700 syikal emas. Jika kita melihat dalam kamus Alkitab,
maka satu syikal adalah setara dengan 11,4 gram. Oleh karena itu 1.700 syikal
emas sama dengan 19.380 gram emas, belum termasuk perhiasan lainnya (ay. 26).
Jika kita anggap harga emas adalah Rp500 ribu per gramnya, maka nilai perhiasan
yang diberikan oleh bangsa Israel kepada Gideon adalah Rp9,69 miliar, belum
termasuk perhiasan lainnya yang tidak terhitung beratnya.
Apa yang hendak
Gideon lakukan atas emas-emas tersebut? Gideon ternyata membuat efod (baju
imam) dari emas tersebut dan menempatkannya di kotanya, Ofra (ay. 27a).
Bayangkan saja suatu baju imam yang terbuat dari emas murni seberat 19 kilogram, pastilah hal tersebut menjadi suatu
monumen kebanggaan bagi Gideon dan bagi bangsa Israel. Mungkin efod emas
tersebut menjadi semacam monumen dan obyek wisata pada zaman itu. Saya rasa
maksud Gideon sebenarnya baik, yaitu menggunakan sebagian emas jarahan untuk
membuat monumen yang mengenang kemenangan bangsa Israel atas orang Midian.
Gideon pun tidak membentuk patung berhala dari emas tersebut, melainkan
membentuk efod yang merupakan gambaran baju imam untuk mengingatkan bangsa
Israel bahwa Tuhanlah yang menolong mereka menang melawan orang Midian.
Tetapi Alkitab
mengatakan bahwa justru efod tersebut telah menjadi jerat bagi Gideon dan seisi
rumahnya (ay. 27c). Dalam hal lain mungkin Gideon tidak bercela, tetapi justru
monumen efod emas yang ia buat telah mengakibatkan orang Israel berlaku serong
dengan menyembah efod tersebut (ay. 27b). Gideon mungkin tidak berpikir bahwa
orang Israel akan semudah itu menyembah efod yang ia buat, tetapi seharusnya
ketika ia mendengar ada orang Israel yang menyembah efod yang ia buat, Gideon
sebagai hakim seharusnya mampu melakukan sesuatu. Yang paling ekstrim (tetapi
juga yang paling baik) adalah dengan menghancurkan efod tersebut. Tetapi
sepertinya ego Gideon masih terlalu tinggi untuk menghancurkan efod yang ia
buat sehingga justru Gideon seolah-olah membiarkan saja penyembahan kepada efod
itu. Hal inilah yang menjadi jerat bagi Gideon, sehingga ada setitik noda dalam
kisah hidupnya yang ditulis dalam Alkitab.
Hal ini menjadi
pelajaran bagi kita, untuk berhati-hati agar tidak membuat jerat yang membuat
rangkaian kisah hidup kita menjadi tidak sempurna. Mungkin ada di antara kita
yang menjadi pendeta yang hebat dan mampu membangun gedung gereja yang besar.
Tetapi jika kita tidak hati-hati, gedung gereja yang besar itu dapat menjadi
batu sandungan dan jerat bagi kita, ketika kita mulai sombong dan berkata bahwa
semua ini salah satunya adalah karena usaha kita. Mungkin ada di antara kita
yang menjadi pelayan Tuhan, tetapi karena sibuknya melayani Tuhan sampai-sampai
kita lupa memperhatikan anak-anak kita sehingga ada anak-anak kita yang
terlibat narkoba. Hal tersebut pun dapat menjadi batu sandungan dan jerat bagi
kehidupan kita. Satu hal yang harus kita waspadai, agar kita tetap berhati-hati
dan meminta tuntunan Tuhan dalam kehidupan kita. Jangan ada yang menganggap
diri kita kuat, karena orang yang mengganggap dirinya kuat justru akan lebih
mudah jatuh.
Bacaan Alkitab: Hakim-hakim
8:22-27
8:22 Kemudian
berkatalah orang Israel kepada Gideon: "Biarlah engkau memerintah kami,
baik engkau baik anakmu maupun cucumu, sebab engkaulah yang telah menyelamatkan
kami dari tangan orang Midian."
8:23 Jawab Gideon
kepada mereka: "Aku tidak akan memerintah kamu dan juga anakku tidak akan
memerintah kamu tetapi TUHAN yang memerintah kamu."
8:24 Selanjutnya
kata Gideon kepada mereka: "Satu hal saja yang kuminta kepadamu: Baiklah
kamu masing-masing memberikan anting-anting dari jarahannya." -- Karena
musuh itu beranting-anting mas, sebab mereka orang Ismael.
8:25 Jawab
mereka: "Kami mau memberikannya dengan suka hati." Dan setelah
dihamparkan sehelai kain, maka masing-masing melemparkan anting-anting dari
jarahannya ke atas kain itu.
8:26 Adapun berat
anting-anting emas yang dimintanya itu ada seribu tujuh ratus syikal emas,
belum terhitung bulan-bulanan, perhiasan telinga dan pakaian kain ungu muda
yang dipakai oleh raja-raja Midian, dan belum terhitung kalung rantai yang ada
pada leher unta mereka.
8:27 Kemudian
Gideon membuat efod dari semuanya itu dan menempatkannya di kotanya, di Ofra.
Di sanalah orang Israel berlaku serong dengan menyembah efod itu; inilah yang
menjadi jerat bagi Gideon dan seisi rumahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.