Senin, 12 November 2012
Bacaan Alkitab: Ulangan 32:9-10
“... Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya,
dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya.” (Ul 32:10)
Biji Mata Allah
Masih terkait
dengan kondisi anak saya yang sempat dibawa ke dokter karena matanya berdarah,
saya diingatkan Tuhan dengan satu kebenaran Firman Tuhan mengenai pentingnya
mata dalam kehidupan manusia. Jika saat itu yang sakit dan berdarah adalah
tangan atan kaki anak saya, tentu saya tidak akan sepanik itu. Saya mungkin
hanya mengobati dengan obat merah dan menutup dengan plester. Tetapi karena
yang terluka adalah mata anak saya, tentu saja penanganannya berbeda karena
mata adalah indera penglihatan yang sangat penting bagi manusia.
Mata, walaupun
kecil dan lembek (jika dibandingkan dengan tulang atau bagian tubuh manusia
lainnya), memiliki peran yang sangat penting. Bahkan Tuhan menempatkan biji mata
di bagian yang sangat terlindung. Dilindungi oleh kelopak mata, bulu mata, dan
juga alis, bahkan terletak di bagian kepala yang agak menjorok ke dalam. Semua
itu didesain sedemikian rupa agar mata terlindungi dengan sempurna.
Jika dalam
kaitannya dengan tubuh jasmani, kita begitu memperhatikan biji mata kita dan
menjaganya sedemikian rupa, tentu saja Tuhan juga akan memperhatikan dan
mengasih biji mataNya. Siapakah yang menjadi biji mata Allah? Biji mata Allah adalah
orang-orang yang dipilih Allah dan dikasihi Allah. Dalam Perjanjian Lama, biji
mata Allah adalah bangsa pilihan Allah, yaitu bangsa Israel, keturunan Yakub
yang telah Tuhan tetapkan (ay. 9).
Bangsa Israel
bukanlah bangsa yang besar, jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain seperti
bangsa Mesir, bangsa Kanaan, bahkan bangsa Asyur, Babilonia dan bangsa Romawi.
Akan tetapi Tuhan memilih bangsa Israel yang kecil dan lemah tersebut sebagai
biji mataNya. Saya pun tidak tahu alasan Tuhan tetap memilih bangsa Israel padahal
mereka benar-benar bangsa yang “bandel”nya luar biasa. Ya, itulah hak
prerogatif Tuhan atas bangsa Israel yang tidak dapat diganggu gugat oleh
siapapun juga.
Bangsa Israel
mendapatkan hak istimewa sebagai biji mata Allah, yaitu ditempatkan di tanah di
tengah-tengah padang gurun dan padang belantara dengan segala ketandusannya (ay.
10a). Akan tetapi, walau bangsa Israel berada di sekeliling padang gurun yang
tandus, Tuhan telah menempatkan bangsa Israel di tanah yang subur, yang berlimpah
dengan susu dan madu (Ul 26:9). Semua itu karena Tuhan telah mengangkat bangsa
Israel menjadi biji mataNya.
Dalam Perjanjian
Baru, jemaat Tuhan adalah biji mata Allah, yaitu orang percaya yang dikasihi
dan dilindungi oleh Tuhan sebagai milik kesayanganNya. Dalam Alkitab, terdapat tiga
kali Tuhan menggunakan istilah biji mata, dan semuanya merujuk pada penyertaan
Tuhan bagi umatNya sebagai biji mata Allah. Tuhan akan mengelilingi, mengawasi,
dan menjaga kehidupan kita (ay. 10b), Tuhan akan memelihara (Mzm 17:8), dan
Tuhan pun tidak akan membiarkan siapapun menjamah kita tanpa seijin Tuhan (Za
2:8).
Ini adalah janji
Tuhan bagi kita semua yang sudah menjadi biji mata Allah. Ini adalah hak yang
kita terima ketika kita memutuskan percaya kepada Tuhan. Pertanyaannya,
sudahkah kita bersikap sebagai biji mata Allah dalam kehidupan kita? Sudahkah
kita memiliki pandangan yang benar dalam kehidupan kita? Mata memang adalah
salah satu organ tubuh yang sangat berharga, tetapi ketika mata itu sudah
membuat kita jatuh dalam dosa dan menyesatkan kita, Firman Tuhan berkata bahwa
lebih baik kita mencungkil mata kita agar kita bisa masuk ke dalam surga dengan
satu mata daripada masuk ke dalam neraka dengan bermata dua (Mat 18:9). Hal ini
berart bahwa kita pun harus memiliki sikap yang benar sebagai biji mata Allah,
yaitu untuk memuliakan Tuhan dalam kehidupan kita. Jika sudah demikian, maka
segala janji Tuhan pasti akan digenapi dalam kehidupan kita. Sudahkah kita
menjadi biji mata Allah?
Bacaan Alkitab: Ulangan 32:9-10
32:9 Tetapi
bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.
32:10
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan
dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya
sebagai biji mata-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.