Rabu, 7 November 2012
Bacaan Alkitab: Yesaya 54:4-8
“Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau,
tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali.” (Yes 54:7)
Hanya Sesaat Saja
Pernahkah kita bertengkar dengan
sahabat, pacar, pasangan, atau keluarga kita? Jika ya, berapa lama kita
biasanya bertengkar dan tidak mau saling menyapa? Puji Tuhan jika dalam
bertengkar kita tidak lama-lama, bahkan sebelum matahari terbenam kita sudah
berbaikan kembali (Ef 4:26). Akan tetapi pernahkah kita membayangkan bagaimana
jika Tuhan marah kepada kita? Berapa lama Tuhan akan marah kepada kita ketika
kita jatuh ke dalam dosa misalnya?
Memang harus kita akui, setiap dosa
pasti mendatangkan konsekuensi bagi kita. Salah satu konsekuensinya adalah
ketika Tuhan marah akibat pelanggaran kita. Demikian juga apa yang dialami
bangsa Israel. Mereka adalah umat pilihan Allah. Mereka adalah bangsa yang
dipilih secara khusus oleh Allah sendiri. Bahkan jika diibaratkan Tuhan sebagai
seorang suami, maka bangsa Israel adalah isteriNya sendiri (ay. 5). Sayangnya,
bangsa Israel merupakan isteri yang “kurang ajar”, yaitu karena telah
“berselingkuh” dengan dewa-dewa dan allah-allah lain selain Tuhan Allah.
Akibat dari dosa bangsa Israel tersebut, Tuhan Allah pun meninggalkan bangsa
Israel. Tentunya ini merupakan konsekuensi yang harus diterima oleh bangsa
Israel akibat kesalahannya. Akan tetapi menarik melihat apa yang ditulis oleh
nabi Yesaya ini, adalah bahwa Tuhan, walaupun menghukum bangsa Israel, tetapi
bisa dikatakan hanya sesaat lamanya Tuhan meninggalkan bangsa Israel (ay. 7a).
Akibat dosa bangsa Israel, Tuhan pun sampai menyembunyikan wajahNya dari bangsa
Israel (ay. 8a).
Akan tetapi menarik melihat Firman
Tuhan bahwa Tuhan ternyata hanya sekejap saja meninggalkan umatNya. Ia terlalu
memiliki kasih sayang yang luar biasa besar (ay. 7b), serta kasih setia yang
abadi (ay. 8b) kepada umatNya sehingga Ia pun segera kembali untuk mendapatkan
umatNya kembali. Ada suatu kebenaran Firman Tuhan di sini, yaitu bahwa Tuhan
menganggap umatNya sebagai isteri dari masa mudanya, sehingga Tuhan pun tidak
akan meninggalkan isteriNya, karena pasti akan merasa bersusah hati (ay. 6).
Tuhan adalah Allah yang setia dan adil.
Ketika kita salah, kita pasti mendapatkan hukuman. Akan tetapi Tuhan juga tidak
akan menghukum kita lebih dari besarnya kesalahan kita. Justru kasih Tuhan itu
jauh lebih besar daripada apapun juga, sehingga hanya sesaat saja Tuhan
meninggalkan dan memalingkan wajahNya dari kita. Tetapi seharusnya itu bukan
menjadi alasan bagi kita untuk kita tetap berbuat dosa. Salah satu alasan
mengapa Tuhan selalu ingin mengasihi kita karena Tuhan tidak ingin kita
mendapat malu karena kesalahan kita (ay. 4).
Kalau Tuhan saja tidak lama-lama
memalingkan muka dari kita ketika kita bersalah di hadapanNya, apakah kita juga
bisa bersikap demikian ketika ada orang
lain yang bersalah kepada kita? Apakah kita juga sudah mengampuni orang lain
seperti Tuhan mengampuni kita (Mat 6:12)? Jika kita melihat betapa besar kasih
Tuhan kepada kita, bagaimana cara kita membalas kasihNya? Apakah cukup hanya
dengan hidup seperti kehidupan kita dahulu? Atau cukup hanya dengan hidup
biasa-biasa saja? Atau kita harus semakin bersyukur kepada Tuhan, menjauhi dosa
dan pelanggaran kita, serta juga mengabarkan Injil kepada orang lain?
Bacaan Alkitab: Yesaya 54:4-8
54:4 Janganlah
takut, sebab engkau tidak akan mendapat malu, dan janganlah merasa malu, sebab
engkau tidak akan tersipu-sipu. Sebab engkau akan melupakan malu keremajaanmu,
dan tidak akan mengingat lagi aib kejandaanmu.
54:5 Sebab yang
menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya;
yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah
seluruh bumi.
54:6 Sebab
seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati TUHAN memanggil engkau
kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu.
54:7 Hanya sesaat
lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku
mengambil engkau kembali.
54:8 Dalam murka
yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya,
tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN,
Penebusmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.