Kamis, 29 November 2012
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 13:10-12
“Karena sekarang kita melihat dalam cermin
suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan
muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan
mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.” (1 Kor 13:12)
Dari Samar-Samar Menjadi Sempurna
Beberapa waktu
yang lalu saya menderita sakit mata. Sakit mata itu memang tidak enak, mungkin
hampir mirip dengan sakit gigi. Akan tetapi sakit mata ini memiliki kekurangan
yaitu mudah menular. Sehingga selama beberapa hari, saya harus mengenakan
kacamata gelap agar tidak menular kepada orang lain. Obat paling ampuh untuk
segala sakit penyakit memang ada dua, yaitu hati yang gembiara (Ams 17:22) dan
beristirahat. Sayangnya saya tidak mungkin bisa beristirahat karena pekerjaan
saya tidak memungkinkan. Akibatnya walau saya menggunakan obat tetes mata, akan
tetapi karena saya kurang mengistirahatkan mata saya (karena saya bekerja dari
pagi hingga sore bahkan malam hari di depan laptop secara non stop), sehingga
proses kesembuhan dan pemulihan mata saya pun memakan waktu yang lama.
Saat ini, saya
sudah lumayan membaik, tetapi ada dampak negatifnya yaitu pandangan saya jadi
agak samar-samar. Saya jadi agak kesulitan untuk mengetik atau membaca sesuatu
tulisan yang hurufnya kecil, apalagi jika mata saya sudah lelah. Saya merasa
segala sesuatunya jadi samar, dan melihat sesuatu yang samar itu tidak
mengenakkan, karena kita menjadi ragu dengan apa yang kita lihat, dan juga kita
tidak bisa melihat dengan jelas sesuatu yang kita ingin lihat, apalagi jika
kita ingin melihat hal-hal yang detail.
Demikian juga
dengan apa yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Korintus. Saat ini Paulus,
jemaat di Korintus, bahkan seluruh jemaat di dunia ini termasuk kita sedang
melihat suatu hal yang samar-samar (ay. 12a). Hal apa yang dimaksudkan oleh
Paulus dengan hal yang samar ini? Jika kita membaca ayat-ayat sebelumnya, kita
akan mengerti bahwa yang dimaksudkan adalah kekekalan, dimana kasih tidak akan
pernah berakhir dalam kekekalan, sedangkan nubuat dan bahasa roh akan berakhir
ketika kita sudah berada bersama-sama dengan Tuhan Yesus di surga, karena kita
bisa langsung berbicara dengan Tuhan (1 Kor 13:8).
Saat itu adalah
saat ketika kita akan bertemu dengan Tuhan yang Maha Sempurna, sehingga segala
hal yang tidak sempurna akan lenyap (ay. 10). Saat ini karena kita masih belum
sempurna, maka kita pun hanya melihat dengan samar-samar tentang apa yang
sempurna itu, tetapi ketika Tuhan datang untuk yang kedua kali, maka kita akan
melihat dengan jelas, dengan tidak samar-samar lagi. Bahkan kita akan bertemu
muka dengan muka (ay. 12b).
Memang hal ini
sulit untuk dimengerti. Akan tetapi seiring dengan pertumbuhan rohani kita maka
kita pun akan semakin mengerti akan kebenaran Firman Tuhan ini. Paulus berkata
bahwa ketika ia masih kanak-kanak, ia berkata-kata, berpikir, dan bertindak
seperti kanak-kanak. Akan tetapi ketika ia menjadi dewasa maka ia meninggalkan
sifat kanak-kanak tersebut (ay. 11). Maksudnya adalah ketika kita masih
kanak-kanak secara rohani adalah kita masih belum dapat mengerti dengan jelas
seluruh hal rohani. Akan tetapi semakin kita dewasa, maka kita akan semakin
mengerti seluruhnya. Seorang mempelai pria akan mencari seorang mempelai wanita
yang sudah dewasa dan bukan yang masih kanak-kanak apalagi yang masi bayi.
Saat ini, ketika
kita membaca Firman Tuhan dan masih belum mengerti, atau ketika kita
mendengarkan khotbah di Gereja tapi kita belum paham 100%, maka itu bukan
berarti kita harus berhenti untuk membaca dan mendengar Firman Tuhan. Bagian
kita adalah tetap membaca Firman dan meminta Roh Kudus untuk menerangi pikiran
kita agar kita boleh mengerti kebenaran Firman Tuhan. Ketika kita belum
mengerti atau belum sepenuhnya mengerti, seharusnya kita semakin terdorong untuk
tetap membaca Firman Tuhan lebih banyak dan lebih sering lagi. Memang kita baru
melihat secara jelas ketika yang sempurna itu datangn, jadi kita baru akan
melihat secara sempurna dan mengerti secara sempurna ketika Sang Mempelai,
yaitu Yesus Kristus itu datang, karena Yesus Kristus adalah Yang Sempurna
tersebut. Saat ini bagian kita adalah mempersiapkan diri sehingga ketika Yesus
datang, kita pun sudah tidak menjadi kanak-kanak lagi dan siap untuk menjadi
mempelaiNya.
Bacaan Alkitab: 1 Korintus 13:10-12
13:10 Tetapi jika
yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
13:11 Ketika aku
kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti
kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi
dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
13:12 Karena
sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi
nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan
tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku
sendiri dikenal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.