Minggu, 11 November 2012
Bacaan Alkitab: Matius 24:45-47
“Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya
melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” (Mat 24:46)
Siap Sedia 24 Jam
Pada saat saya
menulis renungan ini, saya sedang mengalami keadaan dimana anak saya yang baru
berusia enam bulan sudah beberapa hari ini matanya mengalami iritasi. Dan
tiba-tiba pada malam hari, mata anak saya mengeluarkan darah. Tentu saja saya
sebagai orang tuanya menjadi takut dan agak panik, akhirnya malam-malam itu
(sekitar jam 22.00 WIB) kami pergi mencari dokter spesialis mata yang dapat
memeriksa anak kami. Kami berkeliling ke dokter spesialis mata (yang buka
praktek di rumah) dengan harapan masih ada dokter yang buka. Akan tetapi ternyata
pada jam tersebut rata-rata dokter sudah tutup. Bahkan kami sempat mengetuk
pagar pintu rumah seorang dokter tetapi yang empunya rumah tidak mau membukakan
pintu (mungkin mereka takut bahwa kami adalah orang jahat).
Akhirnya karena
putus asa dalam menemukan dokter spesialis mata yang masih buka, kami pun pergi
ke sebuah rumah sakit yang cukup bagus, walau harus menempuh satu jam
perjalanan. Tiba di sana, kami disambut oleh bagian Unit Gawat Darurat (UGD) yang
buka 24 jam dan mereka pun langsung menangani anak saya, tanpa lebih dahulu
meminta saya membayar uang muka, atau hal-hal tidak penting lainnya. Saya salut
dengan rumah sakit ini. Dan akhirnya puji Tuhan anak saya dapat ditangani
bahkan tidak perlu sampai di-opname di rumah sakit tersebut.
Ketika saya dalam
perjalanan pulang kembali ke rumah, saya merasa Tuhan menunjukkan sejumlah
prinsip Firman Tuhan melalui kejadian itu. Saya teringat akan dokter yang tidak
membukakan pintu ketika kami datang, serta berpikir dalam hati, bagaimana jika
waktu itu yang mengetuk rumah dokter itu adalah Tuhan sendiri? Apakah dokter
tersebut akan menyesal seumur hidup? Memang setiap dokter juga punya hak untuk
beristirahat apalagi sudah malam, akan tetapi profesi-profesi yang berhubungan
dengan nyawa manusia (misal: dokter, bidan, bahkan pendeta) harus bisa siap
sedia 24 jam, andaikata ada kejadian penting dan emergency misalnya.
Saya diingatkan
Tuhan bahwa kita pun yang bukan berprofesi sebagai dokter, juga harus selalu
siap sedia. Bukan siap sedia dalam pekerjaan kita di dunia ini, melainkan siap
sedia melakukan pekerjaan Bapa dan siap sedia menanti kedatanganNya yang kedua
kali. Dalam bacaan kita hari ini, Tuhan menyatakan diriNya sebagai seorang Tuhan,
yang memiliki banyak hamba, yaitu kita semua yang percaya kepadaNya (ay. 45b).
Tuhan telah mengangkat kita menjadi hamba untuk melakukan pekerjaan Tuhan dalam
hidup kita. Masalahnya, masihkah kita melakukan pekerjaan yang merupakan bagian
kita ketika Tuan kita belum datang-datang juga?
Jika kita tetap
melakukan bagian kita dalam kondisi apapun, bahkan ketika Tuhan tidak ada di
dekat kita, berarti kita adalah hamba-hamba yang setia dan bijaksana (ay. 45a).
Setia karena kita tetap melakukan pekerjaan kita dalam kondisi apapun,
bijaksana karena kita tahu bahwa Tuhan kita adalah Tuan yang adil, yang pasti
akan memberikan upah kepada para hamba yang setia tersebut (ay. 47).
Lalu apa
hubungannya dengan siap sedia 24 jam? Saya ibaratkan seperti ini. Andaikata
Tuhan Yesus datang lagi yang kedua kali pada saat ini, apakah kita sudah
mempersiapkan hidup kita sehingga kita bisa menyambut Tuhan Yesus dengan penuh
sukacita, ataukah kita justru akan takut menghadapi kedatangan Yesus yang kedua
kali? Andaikata saat ini juga kita mati, apakah kita sudah siap sedia, atau
justru takut dengan kematian tersebut? Siap sedia 24 jam memang tak hanya berlaku bagi hamba Tuhan (dalam konteks
siap melayani jemaatnya yang membutuhkan, bahkan ketika sudah larut malam
sekalipun), tetapi juga bagi kita sebagai orang percaya, yang harus menjadi
hamba yang setia setiap saat, sehingga ketika Tuan kita datang, Ia akan
mendapati kita setia melakukan tugasnya (ay. 46).
Bacaan Alkitab: Matius 24:45-47
24:45
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas
orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46
Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika
tuannya itu datang.
24:47 Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala
miliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.