Sabtu, 10 November 2012

Tuhan Pahlawanku



Sabtu, 10 November 2012
Bacaan Alkitab: Keluaran 15:1-3
TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.” (Kel 15:3)


Tuhan Pahlawanku


Hari ini, setiap tanggal 10 November bangsa Indonesia merayakan hari pahlawan. Sebenarnya, apa sih pahlawan itu? Bagaimana setiap orang bisa disebut sebagai pahlawan? Apakah saya bisa disebut sebagai pahlawan? Seorang pahlawan pada dasarnya adalah seseorang yang telah berjasa melakukan sesuatu kepada orang lain. Itulah mengapa seodang guru disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, karena bagi murid-muridnya, guru tersebut sudah berjasa dengan cara mendidik mereka di sekolah. Di sisi lain, seseorang dapat dianggap sebagai pahlawan tetapi bisa juga dianggap sebagai pengkhianat, tergantung dari sudut pandang mana orang melihatnya. Pangeran Diponegoro misalnya, bagi pihak Indonesia dianggap pahlawan akan tetapi bagi pihak Belanda sebagai penjajah tentu dianggap sebagai pengkhianat.

Di balik semua itu, kita bersyukur memiliki seorang Pahlawan yang luar biasa. Siapa Dia? Ya, Sang Pahlawan itu adalah Tuhan Allah kita sendiri. Gambaran paling jelas adalah dalam bacaan Alkitab kita hari ini, yaitu ketika Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian bagi Tuhan (ay. 1a). Hal ini karena sebelumnya Tuhan sudah membuat mujizat dengan cara membelah Laut Teberau dan membiarkan bangsa Israel menyeberang melalui dasar laut, tetapi ketika bangsa Mesir mencoba mengejar, Tuhan justru menenggelamkan tentara Mesir beserta kereta kuda dan penunggangnya (ay. 1c).

Memang kita harus menjadikan Tuhan sebagai pahlawan kita. Tuhan bukan pahlawan yang sudah mati yang hanya dapat kita kenang setiap tanggal 10 November, tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup dari dahulu hingga saat ini dan hingga masa yang akan datang. Ada beberapa alasan mengapa kita harus menjadikan Tuhan sebagai pahlawan kita.

Pertama, karena Tuhan adalah Tuhan yang tinggi luhur (ay. 1b). Tinggi luhur dalam hal ini berarti bahwa Tuhan itu memang posisinya adalah Tuhan yang paling tinggi. Tidak ada hal di seluruh jagat raya ini yang melebihi Tuhan dalam hal kebesaran dan kekuasaan. Hanya Tuhanlah yang berkuasa di bumi dan di surga, bahkan berkuasa di dalam kehidupan kita. Kita harus menempatkan Tuhan pada posisi yang benar, yaitu posisi yang paling tinggi dalam kehidupan kita, bukan dikalahkan dengan hal-hal yang duniawi seperti uang, kekayaan, posisi, dan lain sebaginya.

Kedua, karena Tuhan adalah kekuatan dan mazmur kita (ay. 2b). Tuhan menjadi kekuatan bagi kita di saat-saat terkelam dalam kehidupan kita. Kita tidak akan takut akan apapun juga karena Tuhan menguatkan kita. Oleh karena itu kita pun harus menjadikan Tuhan sebagai pokok dari pujian dan mazmur kita. Ketika kita bernyanyi dan memuji Tuhan, itu berarti kita menempatkan Tuhan sebagai mazmur kita,  yaitu sebagai pusat dari segala pujian dan penyembahan kita.

Ketiga, karena Tuhan adalah keselamatan kita (ay. 2b). Seseorang akan menganggap  orang lain sebagai pahlawannya ketika orang tersebut mampu menyelamatkannya dari kondisi yang sulit, bahkan menyelamatkannya dari kematian. Bayangkan ketika kita sedang ditawan oleh teroris misalya, dan kita sebentar lagi akan dibunuh, tetapi muncullah seseorang tentara atau polisi yang datang menyelamatkan kita. Pasti kita akan menganggap orang tersebut sebagai pahlawan kita bukan? Lalu, bukankah kita harus menganggap Tuhan sebagai pahlawan kita karena Tuhan telah menyelamatkan kita dari kematian akibat dosa dan telah memberikan kehidupan kekal kepada kita ketika kita percaya kepadaNya?

Tuhan menjadi pahlawan bukan karena ada pemimpin negara yang memberikan gelar “pahlawan” kepada Tuhan. Tuhan menjadi pahlawan karena memang pada dasarnya Tuhan adalah pahlawan yang selalu siap sedia menolong anak-anakNya yang percaya dan berseru minta tolong kepadaNya. Tuhan adalah pahlawan perang kita (ay. 3). Tuhan selalu membantu kita dalam peperangan melawan si jahat. Ketika Tuhan ada di sisi kita, maka Tuhan pasti akan memberikan kemenangan bagi kita. Sudahkah kita menjadikan Tuhan sebagai pahlawan kita? Atau selama ini kita masih menjadikan apa yang kita miliki untuk menjadi pahlawan kita? Ingat, Tuhan adalah pahlawan perang kita. Tuhan, itulah namaNya, tidak ada nama lain di muka bumi ini yang dapat menjadi pahlawan seperti Tuhan.


Bacaan Alkitab: Keluaran 15:1-3
15:1 Pada waktu itu Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan nyanyian ini bagi TUHAN yang berbunyi: "Baiklah aku menyanyi bagi TUHAN, sebab Ia tinggi luhur, kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke dalam laut.
15:2 TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
15:3 TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.