Selasa, 06 November 2012

Membasuh Diri Sebelum Melayani Tuhan



Selasa, 6 November 2012
Bacaan Alkitab: Keluaran 30:17-21
Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN.” (Kel 30:20)


Membasuh Diri Sebelum Melayani Tuhan


Pertama-tama saya mencoba bertanya kepada kita semua yang membaca renungan ini, apabila kita masuk ke warung atau rumah makan, dan kemudian makan dengan tangan (tidak menggunakan sendok), apakah kita akan mencuci tangan kita terlebih dahulu? Atau kita akan langsung makan saja tanpa menghiraukan tadi kita habis memegang benda-benda yang mungkin dapat mengotori tangan kita? Jika untuk makan saja kita mau mencuci tangan, lalu apakah kita juga sudah melakukan hal yang sama ketika kita akan menghadap tahta Tuhan?

Pada zaman Musa, Tuhan sendiri berfirman kepada Musa (ay. 17) agar membuat bejana dari tembaga untuk pembasuhan (ay. 18a). Bejana tersebut (yang nantinya akan diisi dengan air) ditempatkan di antara kemah pertemuan dan mezbah (ay. 18b). Menarik melihat hal ini, karena dengan demikian, bejana ini sebenarnya bukan ditujukan bagi orang Israel biasa, karena orang Israel biasa hanya diperkenankan untuk datang sampai ke mezbah untuk mempersembahkan korban, tetapi orang-orang yang boleh masuk ke dalam kemah pertemuan hanyalah para imam, yaitu Harun dan keturunannya. Para imam ini harus membasuh tangan dan kaki mereka dengan air sebelum masuk ke dalam kemah pertemuan (ay. 19).

Saya berpikir, mengapa ya mereka harus membasuh diri sebelum masuk ke dalam hadirat Tuhan di dalam kemah pertemuan? Bukankah mereka juga sudah dikuduskan sebelumnya untuk menjadi imam? Bukankah ketika mereka dikuduskan, mereka juga sudah menjadi kudus? Dari hal ini saya pun belajar satu kebenaran Firman Tuhan, bahwa proses pengudusan bukan merupakan satu titik dalam kehidupan manusia, melainkan proses yang berkelanjutan dan terus-menerus. Kita dikuduskan bukan saja ketika karena kita percaya kepada Tuhan, tetapi setiap hari dan setiap saat kita juga harus senantiasa menguduskan diri dan menjaga kekudusan di hadapan Tuhan.

Sama seperti Harun dan anak-anaknya yang harus terus menerus menguduskan diri mereka sebelum mereka masuk ke kemah pertemuan (ay. 20-21), demikian juga umat Tuhan di masa kini (dan khususnya para pelayan Tuhan) harus tetap menguduskan diri sebelum datang ke hadirat Tuhan. Sayangnya, banyak orang Kristen yang saat ini meremehkan hal tersebut. Coba saja kita lihat, apakah kita sudah mempersiapkan diri kita dengan sungguh-sungguh ketika kita akan datang ke gereja? Bukankah kadang-kadang kita ke gereja dengan segala ketidakkudusan kita? Kita tidak berdoa terlebih dahulu sebelum kita datang ke gereja, meminta Tuhan menguduskan dan melayakkan kita agar dapat menghadap tahta Tuhan.

Demikian juga dengan para hamba Tuhan, berapa banyak waktu yang kita siapkan sebelum melayani? Apakah karena kita memiliki talenta yang luar biasa atau kita sudah sering melayani sehingga kita menganggap bahwa pelayanan adalah hal yang luar biasa, sehingga kita tidak pernah menyiapkan waktu khusus untuk menguduskan diri kita?

Jika kita hidup pada zaman Musa, mungkin kita akan langsung mati karena kita tidak menjaga kekudusan kita sebelum datang ke hadirat Tuhan. Tetapi hal tersebut juga tidak dapat dijadikan pembenaran untuk tidak menjaga membasuh diri kita. Membasuh diri kita dapat juga berarti menjaga diri agar tidak melakukan dosa atau hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, dan juga meminta Tuhan untuk menyucikan dan menguduskan diri kita, termasuk mempersiapkan diri secara khusus sebelum datang ke hadirat Tuhan. Mari mulai hari ini kita berkomitmen untuk membasuh diri sebelum datang kepada Tuhan, agar kita juga layak menghadap tahta Tuhan.



Bacaan Alkitab: Keluaran 30:17-21
30:17 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa:
30:18 "Haruslah engkau membuat bejana dan juga alasnya dari tembaga, untuk pembasuhan, dan kautempatkanlah itu antara Kemah Pertemuan dan mezbah, dan kautaruhlah air ke dalamnya.
30:19 Maka Harun dan anak-anaknya haruslah membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya.
30:20 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan, haruslah mereka membasuh tangan dan kaki dengan air, supaya mereka jangan mati. Demikian juga apabila mereka datang ke mezbah itu untuk menyelenggarakan kebaktian dan untuk membakar korban api-apian bagi TUHAN,
30:21 haruslah mereka membasuh tangan dan kaki mereka, supaya mereka jangan mati. Itulah yang harus menjadi ketetapan bagi mereka untuk selama-lamanya, bagi dia dan bagi keturunannya turun-temurun."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.