Selasa, 20 November 2012

Jangan Memakan Apa yang Menjadi Milik Tuhan



Senin, 19 November 2012
Bacaan Alkitab: Imamat 3:12-17
... Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.  Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah.” (Im 3:16b-17)


Jangan Memakan Apa yang Menjadi Milik Tuhan


Saya kadang-kadang suka membaca bagian Firman Tuhan di kelima kitab Taurat (Kejadian s.d. Ulangan). Saya merasa kagum ketika melihat bagaimana Tuhan memberikan perintah khusus mengenai bagaimana bangsa Israel harus melakukan ibadah mereka, termasuk dengan begitu banyak korban dan juga pengaturan mengenai apa yang boleh dimakan dan apa yang tidak boleh dimakan.

Dalam bacaan Kitab Suci kita hari ini, kita akan membaca tentang bagaimana Tuhan mengatur tentang persembahan korban keselamatan. Orang yang membawa korban keselamatan berupa seekor kambing, harus meletakkan tangan di atas kepala kambing itu dan menyembelihnya (ay. 12-13a). Anak-anak Harun (yaitu para imam) kemudian menyiramkan darah di sekeliling mezbah (ay. 13b). Menurut hukum Taurat, semua lemak yang ada dalam korban tersebut, termasuk lemak di sekitar isi perut, buah pinggang dan umbai hati harus dipisahkan dan dibakar di atas mezbah sebagai korban api-apian (ay. 14-16a).

Kadang-kadang kita sering membuat hipotesa sendiri mengapa Tuhan ingin lemak itu dibakar dan tidak dimakan oleh bangsa Israel. Jawabannya memang mungkin  tidak memuaskan, akan tetapi menurut saya salah satu jawabannya ada di ayat 16b, yaitu karena segala lemak adalah kepunyaan Tuhan. Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, Tuhan ingin agar semua lemak dibakar menjadi korban api-apian yang harum di hadapan Tuhan. Jika semua lemak adalah milik Tuhan, maka bangsa Israel harus taat dan tidak memakan lemak yang merupakan milik Tuhan. Terlepas dari alasan kesehatan atau apapun, ini adalah perintah Tuhan, dan nyatanya memang ilmu kedokteran dan kesehatan telah membuktikan bahwa lemak memang tidak baik bagi manusia sehingga seharusnya manusia memang tidak memakan daging yang berlemak.

Hal ini pun diperkuat dengan ayat selanjutnya yang menekankan tentang suatu ketetapan turun temurun yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel, yaitu agar bangsa Israel tidak makan lemak dan darah (ay. 17). Ini adalah peraturan yang tegas dan jelas, yang memang bertujuan agar bangsa Israel “menguduskan” lemak sebagai milik Tuhan yang harus dibakar sebagai korban di hadapan Tuhan.

Aplikasi dari Firman Tuhan ini bagi kita di masa kini adalah sudahkah kita melakukan bagian kita dengan melakukan perintah Tuhan dan tidak mengambil apa yang menjadi bagian Tuhan? Firman Tuhan dalam Perjanjian Baru pun menekankan tentang hal ini yaitu bagaimana kita harus memberikan kepada Tuhan apa yang harus kita berikan kepada Tuhan (Mat 22:21b). Memberi apa yang harus  kita berikan kepada Tuhan juga sama pentingnya dengan tidak mengambil apa yang menjadi bagian Tuhan.

Contoh paling mudah adalah dalam hal persembahan persepuluhan. Persembahan persepuluhan, yaitu sepersepuluh dari penghasilan kita adalah milik Tuhan. Mau berapa banyak atau berapa sedikit penghasilan kita, kita wajib untuk memberikan persembahan persepuluhan tersebut kepada Tuhan. Jika kita tidak mau melakukannya, berarti kita sudah mengambil apa yang menjadi bagian Tuhan. Mari kita pun melakukan bagian kita, dan tidak mengambil apa yang bukan menjadi bagian kita. Jika apa yang menjadi bagian Tuhan saja kita ambil, bagaimana Tuhan mau memberikan apa yang kita minta? Tuhan meminta kita untuk taat, itu saja sudah cukup menyenangkan hati Tuhan. Maukah kita taat dan melakukan apa yang Tuhan minta, termasuk memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi bagianNya?


Bacaan Alkitab: Imamat 3:12-17
3:12 Jikalau persembahannya seekor kambing, ia harus membawanya ke hadapan TUHAN.
3:13 Lalu ia harus meletakkan tangannya di atas kepala kambing itu dan menyembelihnya di depan Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun harus menyiramkan darahnya pada mezbah sekelilingnya.
3:14 Kemudian dari kambing itu ia harus mempersembahkan lemak yang menyelubungi isi perut, dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu sebagai persembahannya berupa korban api-apian bagi TUHAN,
3:15 dan lagi kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang dan umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu.
3:16 Imam harus membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
3:17 Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.