Senin, 19 November 2012
Bacaan Alkitab: Imamat 3:12-17
“... Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN. Inilah suatu ketetapan untuk selamanya bagi
kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu: janganlah sekali-kali kamu
makan lemak dan darah.” (Im 3:16b-17)
Jangan Memakan Apa yang Menjadi Milik Tuhan
Saya kadang-kadang
suka membaca bagian Firman Tuhan di kelima kitab Taurat (Kejadian s.d. Ulangan).
Saya merasa kagum ketika melihat bagaimana Tuhan memberikan perintah khusus
mengenai bagaimana bangsa Israel harus melakukan ibadah mereka, termasuk dengan
begitu banyak korban dan juga pengaturan mengenai apa yang boleh dimakan dan
apa yang tidak boleh dimakan.
Dalam bacaan
Kitab Suci kita hari ini, kita akan membaca tentang bagaimana Tuhan mengatur
tentang persembahan korban keselamatan. Orang yang membawa korban keselamatan
berupa seekor kambing, harus meletakkan tangan di atas kepala kambing itu dan
menyembelihnya (ay. 12-13a). Anak-anak Harun (yaitu para imam) kemudian
menyiramkan darah di sekeliling mezbah (ay. 13b). Menurut hukum Taurat, semua
lemak yang ada dalam korban tersebut, termasuk lemak di sekitar isi perut, buah
pinggang dan umbai hati harus dipisahkan dan dibakar di atas mezbah sebagai
korban api-apian (ay. 14-16a).
Kadang-kadang
kita sering membuat hipotesa sendiri mengapa Tuhan ingin lemak itu dibakar dan
tidak dimakan oleh bangsa Israel. Jawabannya memang mungkin tidak memuaskan, akan tetapi menurut saya salah
satu jawabannya ada di ayat 16b, yaitu karena segala lemak adalah kepunyaan Tuhan.
Suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju, Tuhan ingin agar semua lemak
dibakar menjadi korban api-apian yang harum di hadapan Tuhan. Jika semua lemak
adalah milik Tuhan, maka bangsa Israel harus taat dan tidak memakan lemak yang
merupakan milik Tuhan. Terlepas dari alasan kesehatan atau apapun, ini adalah
perintah Tuhan, dan nyatanya memang ilmu kedokteran dan kesehatan telah
membuktikan bahwa lemak memang tidak baik bagi manusia sehingga seharusnya
manusia memang tidak memakan daging yang berlemak.
Hal ini pun
diperkuat dengan ayat selanjutnya yang menekankan tentang suatu ketetapan turun
temurun yang diberikan Tuhan kepada bangsa Israel, yaitu agar bangsa Israel tidak
makan lemak dan darah (ay. 17). Ini adalah peraturan yang tegas dan jelas, yang
memang bertujuan agar bangsa Israel “menguduskan” lemak sebagai milik Tuhan
yang harus dibakar sebagai korban di hadapan Tuhan.
Aplikasi dari
Firman Tuhan ini bagi kita di masa kini adalah sudahkah kita melakukan bagian
kita dengan melakukan perintah Tuhan dan tidak mengambil apa yang menjadi
bagian Tuhan? Firman Tuhan dalam Perjanjian Baru pun menekankan tentang hal ini
yaitu bagaimana kita harus memberikan kepada Tuhan apa yang harus kita berikan
kepada Tuhan (Mat 22:21b). Memberi apa yang harus kita berikan kepada Tuhan juga sama pentingnya
dengan tidak mengambil apa yang menjadi bagian Tuhan.
Contoh paling
mudah adalah dalam hal persembahan persepuluhan. Persembahan persepuluhan,
yaitu sepersepuluh dari penghasilan kita adalah milik Tuhan. Mau berapa banyak
atau berapa sedikit penghasilan kita, kita wajib untuk memberikan persembahan
persepuluhan tersebut kepada Tuhan. Jika kita tidak mau melakukannya, berarti
kita sudah mengambil apa yang menjadi bagian Tuhan. Mari kita pun melakukan
bagian kita, dan tidak mengambil apa yang bukan menjadi bagian kita. Jika apa
yang menjadi bagian Tuhan saja kita ambil, bagaimana Tuhan mau memberikan apa
yang kita minta? Tuhan meminta kita untuk taat, itu saja sudah cukup
menyenangkan hati Tuhan. Maukah kita taat dan melakukan apa yang Tuhan minta,
termasuk memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi bagianNya?
Bacaan Alkitab: Imamat 3:12-17
3:12 Jikalau
persembahannya seekor kambing, ia harus membawanya ke hadapan TUHAN.
3:13 Lalu ia
harus meletakkan tangannya di atas kepala kambing itu dan menyembelihnya di
depan Kemah Pertemuan, lalu anak-anak Harun harus menyiramkan darahnya pada
mezbah sekelilingnya.
3:14 Kemudian
dari kambing itu ia harus mempersembahkan lemak yang menyelubungi isi perut,
dan segala lemak yang melekat pada isi perut itu sebagai persembahannya berupa
korban api-apian bagi TUHAN,
3:15 dan lagi
kedua buah pinggang dan lemak yang melekat padanya, yang ada pada pinggang dan
umbai hati yang harus dipisahkannya beserta buah pinggang itu.
3:16 Imam harus
membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai santapan berupa korban api-apian
menjadi bau yang menyenangkan. Segala lemak adalah kepunyaan TUHAN.
3:17 Inilah suatu
ketetapan untuk selamanya bagi kamu turun-temurun di segala tempat kediamanmu:
janganlah sekali-kali kamu makan lemak dan darah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.