Rabu, 21 November 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 9:57-62
“Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang
siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan
Allah."” (Luk 9:62)
Seberapa Siap Kita Mengikut Tuhan?
Ketika saya
merenungkan ayat bacaan Alkitab kita hari ini, saya banyak terdiam. Dalam
bacaan Alkitab kita hari ini, digambarkan tiga jenis orang terkait dengan
tanggapan mereka terhadap hal mengikut Yesus. Pertanyaannya, kita termasuk
jenis orang yang manakah?
Alkitab
menceritakan kondisi dimana Yesus dan murid-muridNya sedang berjalan. Saat itu
seseorang di tengah jalan berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikut Engkau, ke
mana saja Engkau pergi” (ay. 57). Tidak dijelaskan apakah orang ini adalah
orang yang ikut serta dengan rombongan murid-murid Yesus atau bukan. Akan
tetapi menurut pendapat saya ketika ada orang datang kepada Yesus dan tiba-tiba
berkata bahwa ia akan mengikut Yesus, berarti kemungkinan besar selama ini ia
belum mengikut Yesus. Oleh karena itu orang tersebut kemungkinan besar ingin
mengikut Yesus sama seperti murid-murid Yesus.
Hal ini merupakan
jenis orang pertama, yaitu orang yang mau mengikut Yesus kemanapun Yesus pergi.
Ini merupakan jenis yang terbaik, karena
berani mengikut Tuhan. Akan tetapi Tuhan
Yesus mengingatkan kepada orang itu, bahwa mengikut Tuhan itu tidak hanya
terasa enak, tetapi juga harus ada harga yang harus dibayar. Tuhan Yesus
mengatakan bahwa serigala dan burung saja memiliki sarang, yaitu tempat
tinggal, akan tetapi Anak Manusia (Tuhan Yesus) tidak memiliki tempat untuk
meletakkan kepalaNya (ay. 58). Dengan kata lain Tuhan Yesus mengatakan bahwa dalam
mengiring Tuhan bukan berarti segalanya akan menjadi enak, tetapi harus ada
harga yang harus dibayar juga (Luk 9:23). Tuhan Yesus tidak menjanjikan jalan
yang enak “Kalau mau mengikut Aku, maka semuanya akan lancar, kamu akan
diberkati dan berkelimpahan, tidak akan sakit, tidak akan bangkrut, usahamu
akan sukses, dan lain sebagainya”, akan tetapi Tuhan Yesus mengingatkan
konsekuensi yang harus diterima oleh setiap orang yang mau mengikut Tuhan.
Setelah itu,
Tuhan Yesus pun mengajak orang lain untuk mengikut diriNya. Akan tetapi orang
tersebut justru berkata “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku” (ay.
59). Ada dua kemungkinan, yaitu orang yang diajak Tuhan Yesus memang adalah
orang yang sedang berkabung dan akan menguburkan bapanya, atau sebenarnya itu
adalah alasan dari orang tersebut yang artinya ia akan mengikut Tuhan setelah
bapanya meninggal, maka baru ia akan mengikut Tuhan secara full time. Terhadap jenis orang seperti ini, Tuhan mengatakan
dengan tegas bahwa “Biarlah orang mati menguburkan orang mati” (ay. 60a). Apakah
orang tersebut ditolak di hadapan Tuhan? Tidak, perhatikan ayat selanjutnya, “Tetapi
engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana” (ay. 60b).
Ketika Tuhan sudah mengakatakan “Ikutlah Aku”, mau tidak mau kita harus
melakukannya. Alasan apapun tidak ada gunanya untuk menolak. Tuhan ingin agar
kita mengikuti kehendakNya, bukan Tuhan yang mengikuti kehendak kita.
Jenis yang ketiga
dapat kita lihat di ayat selanjutnya. Alkitab menulis bahwa ada orang lain yang
berkata bahwa “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan
dahulu dengan keluargaku” (ay. 61). Dalam konteks saat ini, kalimat tersebut
bisa diganti seperti ini: “Saya akan mengikut Tuhan, tetapi nanti setelah saya
pensiun”, atau “Saya akan mengikut Tuhan, tetapi nanti ketika saya sudah sukses
dalam pekerjaan dan sudah mengumpulkan banyak harta”, dan sebagainya. Ini
merupakan jenis orang ketiga yang selalu banyak perhitungan dan pertimbangan
dalam mengiring Tuhan. Bisa jadi bahwa itu hanya alasan saja karena orang itu
ingin terlihat baik di hadapan orang lain. Orang yang mengucapkan kalimat
seperti itu mungkin tidak mau kalah dengan orang-orang yang sebelumnya
mengiring Tuhan, sehingga ia menambahkan persyaratan dalam kalimatnya: “Saya
akan mengikut Tuhan, tetapi ... , atau
jika ...”.Tuhan tidak mau
kalimat-kalimat manis seperti itu. Tuhan ingin agar orang yang mau mengikut
Tuhan ya mengikut Tuhan, tanpa klausul lainnya.
Perhatikan
jawaban Yesus yang cukup keras saat itu: “Setiap orang yang siap untuk membajak
tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (ay. 62). Setiap
orang yang dipanggil untuk mengikut Tuhan, sudah tidak boleh lagi
mengingat-ingat yang ada di belakangnya. Paulus sendiri meninggalkan segala
sesuatu yang ia telah miliki sebelumnya untuk dapat mengiring Tuhan (Flp
3:13-14), bahkan segala sesuatu yang lain itu dianggap seperti sampah yang
tidak berguna dan tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan ia dapatkan nanti
(Flp 3:8).
Saat ini, apakah
ada di antara kita yang sedang Tuhan panggil untuk melakukan segala sesuatu?
Jenis orang yang bagaimanakah kita ini di hadapan Tuhan? Apakah kita akan menolak
dengan berbagai alasan yang sebenarnya tidak logis? Atau kita masih akan
melihat ke belakang? Atau kita akan menjawab “Ya Tuhan”? Semua ada pada kita. Sejujurnya
saya sangat yakin kita semua sudah tahu jawabannya, hanya kadang-kadang kita
belum berani untuk melangkah karena masih banyak pertimbangan. Tetapi, saya
berharap, ketika Tuhan memperdengarkan suaraNya untuk memanggil kita, jangan
kita mengeraskan hati kita (Ibr 3:15). Katakan “Ya” kepada Tuhan ketika Ia
memanggil kita. Sudah siapkah kita mengikut Tuhan?
Bacaan Alkitab: Lukas 9:57-62
9:57 Ketika Yesus
dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah
jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau
pergi."
9:58 Yesus
berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang,
tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia
berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata:
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus
berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi
engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang
lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku
pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus
berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke
belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.