Kamis, 22 November 2012

Seberapa Siap Kita Mengikut Tuhan?



Rabu, 21 November 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 9:57-62
Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."” (Luk 9:62)


Seberapa Siap Kita Mengikut Tuhan?


Ketika saya merenungkan ayat bacaan Alkitab kita hari ini, saya banyak terdiam. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, digambarkan tiga jenis orang terkait dengan tanggapan mereka terhadap hal mengikut Yesus. Pertanyaannya, kita termasuk jenis orang yang manakah?

Alkitab menceritakan kondisi dimana Yesus dan murid-muridNya sedang berjalan. Saat itu seseorang di tengah jalan berkata kepada Yesus, “Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi” (ay. 57). Tidak dijelaskan apakah orang ini adalah orang yang ikut serta dengan rombongan murid-murid Yesus atau bukan. Akan tetapi menurut pendapat saya ketika ada orang datang kepada Yesus dan tiba-tiba berkata bahwa ia akan mengikut Yesus, berarti kemungkinan besar selama ini ia belum mengikut Yesus. Oleh karena itu orang tersebut kemungkinan besar ingin mengikut Yesus sama seperti murid-murid Yesus.

Hal ini merupakan jenis orang pertama, yaitu orang yang mau mengikut Yesus kemanapun Yesus pergi. Ini merupakan jenis yang terbaik,  karena berani mengikut Tuhan. Akan  tetapi Tuhan Yesus mengingatkan kepada orang itu, bahwa mengikut Tuhan itu tidak hanya terasa enak, tetapi juga harus ada harga yang harus dibayar. Tuhan Yesus mengatakan bahwa serigala dan burung saja memiliki sarang, yaitu tempat tinggal, akan tetapi Anak Manusia (Tuhan Yesus) tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepalaNya (ay. 58). Dengan kata lain Tuhan Yesus mengatakan bahwa dalam mengiring Tuhan bukan berarti segalanya akan menjadi enak, tetapi harus ada harga yang harus dibayar juga (Luk 9:23). Tuhan Yesus tidak menjanjikan jalan yang enak “Kalau mau mengikut Aku, maka semuanya akan lancar, kamu akan diberkati dan berkelimpahan, tidak akan sakit, tidak akan bangkrut, usahamu akan sukses, dan lain sebagainya”, akan tetapi Tuhan Yesus mengingatkan konsekuensi yang harus diterima oleh setiap orang yang mau mengikut Tuhan.

Setelah itu, Tuhan Yesus pun mengajak orang lain untuk mengikut diriNya. Akan tetapi orang tersebut justru berkata “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku” (ay. 59). Ada dua kemungkinan, yaitu orang yang diajak Tuhan Yesus memang adalah orang yang sedang berkabung dan akan menguburkan bapanya, atau sebenarnya itu adalah alasan dari orang tersebut yang artinya ia akan mengikut Tuhan setelah bapanya meninggal, maka baru ia akan mengikut Tuhan secara full time. Terhadap jenis orang seperti ini, Tuhan mengatakan dengan tegas bahwa “Biarlah orang mati menguburkan orang mati” (ay. 60a). Apakah orang tersebut ditolak di hadapan Tuhan? Tidak, perhatikan ayat selanjutnya, “Tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana” (ay. 60b). Ketika Tuhan sudah mengakatakan “Ikutlah Aku”, mau tidak mau kita harus melakukannya. Alasan apapun tidak ada gunanya untuk menolak. Tuhan ingin agar kita mengikuti kehendakNya, bukan Tuhan yang mengikuti kehendak kita.

Jenis yang ketiga dapat kita lihat di ayat selanjutnya. Alkitab menulis bahwa ada orang lain yang berkata bahwa “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku” (ay. 61). Dalam konteks saat ini, kalimat tersebut bisa diganti seperti ini: “Saya akan mengikut Tuhan, tetapi nanti setelah saya pensiun”, atau “Saya akan mengikut Tuhan, tetapi nanti ketika saya sudah sukses dalam pekerjaan dan sudah mengumpulkan banyak harta”, dan sebagainya. Ini merupakan jenis orang ketiga yang selalu banyak perhitungan dan pertimbangan dalam mengiring Tuhan. Bisa jadi bahwa itu hanya alasan saja karena orang itu ingin terlihat baik di hadapan orang lain. Orang yang mengucapkan kalimat seperti itu mungkin tidak mau kalah dengan orang-orang yang sebelumnya mengiring Tuhan, sehingga ia menambahkan persyaratan dalam kalimatnya: “Saya akan mengikut Tuhan, tetapi ... , atau  jika ...”.Tuhan  tidak mau kalimat-kalimat manis seperti itu. Tuhan ingin agar orang yang mau mengikut Tuhan ya mengikut Tuhan, tanpa klausul lainnya.

Perhatikan jawaban Yesus yang cukup keras saat itu: “Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah” (ay. 62). Setiap orang yang dipanggil untuk mengikut Tuhan, sudah tidak boleh lagi mengingat-ingat yang ada di belakangnya. Paulus sendiri meninggalkan segala sesuatu yang ia telah miliki sebelumnya untuk dapat mengiring Tuhan (Flp 3:13-14), bahkan segala sesuatu yang lain itu dianggap seperti sampah yang tidak berguna dan tidak sebanding dengan kemuliaan yang akan ia dapatkan nanti (Flp 3:8).

Saat ini, apakah ada di antara kita yang sedang Tuhan panggil untuk melakukan segala sesuatu? Jenis orang yang bagaimanakah kita ini di hadapan Tuhan? Apakah kita akan menolak dengan berbagai alasan yang sebenarnya tidak logis? Atau kita masih akan melihat ke belakang? Atau kita akan menjawab “Ya Tuhan”? Semua ada pada kita. Sejujurnya saya sangat yakin kita semua sudah tahu jawabannya, hanya kadang-kadang kita belum berani untuk melangkah karena masih banyak pertimbangan. Tetapi, saya berharap, ketika Tuhan memperdengarkan suaraNya untuk memanggil kita, jangan kita mengeraskan hati kita (Ibr 3:15). Katakan “Ya” kepada Tuhan ketika Ia memanggil kita. Sudah siapkah kita mengikut Tuhan?


Bacaan Alkitab: Lukas 9:57-62
9:57 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata: "Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau, pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.