Jumat, 9 November 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 1:34-38
“Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah
hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu
meninggalkan dia.” (Luk 1:38)
Menjadi Hamba Tuhan Berarti Membiarkan Tuhan Melakukan
Apa yang Tuhan Mau
Jika saya
bertanya kepada saudara, menurut saudara doa manakah di dalam Alkitab yang
paling berkenan di hadapan Tuhan? Mungkin ada yang menjawab bahwa doa Bapa Kami
adalah doa yang paling bagus karena diajarkan Tuhan Yesus sendiri (Mat 6:9-13).
Atau mungkin ada yang menjawab bahwa doa Yabes adalah doa yang paling bagus
karena Tuhan mengabulkan doanya (1 Taw 4:10). Akan tetapi, bagi saya sendiri,
doa yang paling berkenan di hadapan Tuhan adalah satu-satunya doa Tuhan Yesus yang tidak dijawab Tuhan, yaitu doa di taman
Getsemani (Mat 26:39). Mengapa demikian, karena dalam doa Tuhan Yesus itulah
Tuhan Yesus menyerahkan sepenuhnya kepada kehendak Bapa di surga mengenai apa
yang akan terjadi.
Seringkali kita
pun agak sedikit salah memahami Firman Tuhan. Ketika kita berdoa, kita ingin
doa kita segera dijawab Tuhan. Kita bahkan berdoa dengan tidak jemu-jemu,
bahkan berdoa dengan suara nyaring dan dengan menangis, memohon agar Tuhan
menjawab doa kita. Apakah itu doa yang benar? Bagaimana jika doa kita tidak
dijawab? Apakah ketika Tuhan tidak menjawab doa kita itu berarti Tuhan tidak
sayang kepada kita dan kita tidak menjadi anak-anakNya?
Justru menurut
saya, ketika kita memutuskan menjadi hamba Tuhan, hal tersebut berarti kita
harus tunduk sepenuhnya kepada kehendak Tuhan. Kita tidak bisa mengaku menjadi
hamba Tuhan ketika kita tidak mau tunduk sepenuhnya kepada otoritas Tuhan dan
masih mau melakukan keinginan kita sendiri. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini kita
melihat bagaimana Maria, sudah memiliki sikap seperti itu. Ketika malaikat
Tuhan mengatakan bahwa ia akan mengandung, Maria pun pada awalnya bingung, bagaimana hal itu belum
terjadi (ay. 34). Dan ketika malaikat Tuhan mengatakan bagaimana nanti Roh
Kudus akan turun dan akan menaungi Maria (ay. 35), Maria pun akhirnya menjawab,
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu”
(ay. 38).
Saya salut dengan
Maria, karena ia berani mengambil risiko yang ekstrim dalam mengiring Tuhan. Maria
sadar bahwa ia hanyalah seorang manusia biasa yang dipercaya untuk mengemban
tugas mulia ini dari Tuhan. Maria sadar bahwa ia hanyalah seorang hamba Tuhan
biasa. Bagian Maria hanyalah taat melakukan kehendak Tuhan dan membiarkan Tuhan
melakukan bagianNya dalam hidup Maria. Walaupun sepertinya apa yang akan ia
alami itu mustahil, tetapi Maria menyadari bahwa bagi Tuhan pun tidak ada yang
mustahil (ay. 37), bahkan Elisabet yang sudah tua pun dapat mengandung anak
karena Tuhan yang berkehendak (ay. 36).
Jika demikian, masih
adakah di antara kita yang mengaku sebagai hamba Tuhan tetapi justru tidak mau
melakukan apa yang Tuhan inginkan dalam kehidupan kita? Seorang hamba tunduk
dan melakukan keinginan Tuannya. Berbeda dengan hamba di dunia ini, yang dapat
memiliki tuan yang kejam, kita adalah hamba Tuhan. Tuhan kita adalah tuhan yang
adil dan berkuasa, tetapi juga penuh dengan kasih. Ketika Tuhan kita meminta
kita melakukan sesuatu, percayalah bahwa hal tersebut sudah sesuai dengan
kemampuan kita (1 Kor 10:13). Maria sudah membuktikan diri sebagai hamba Tuhan,
yaitu mau taat dan membiarkan Tuhan melakukan bagianNya dalam kehidupannya. Sudahkah
kita menjadi hamba Tuhan yang benar-benar mau tunduk kepadaNya?
Bacaan Alkitab: Lukas 1:34-38
1:34 Kata Maria
kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?"
1:35 Jawab
malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang
Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan
disebut kudus, Anak Allah.
1:36 Dan
sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak
laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut
mandul itu.
1:37 Sebab bagi
Allah tidak ada yang mustahil."
1:38 Kata Maria:
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut
perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.