Selasa, 27 November 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 15:8-10
“Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh
dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan
menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?” (Luk 15:8)
Repot untuk Tuhan
Hari Minggu yang
lalu, saya diminta untuk melayani dalam ibadah Natal di kota tempat isteri saya
tinggal. Memang selama ini saya sudah cukup sering diminta untuk melayani di
sana, akan tetapi karena saya diminta untuk melayani dalam ibadah Natal, tentu
saja persiapannya jauh lebih repot dan njelimet.
Saya diminta harus menggunakan jas dalam pelayanan. Saya sih sebenarnya punya
jas di Jakarta, akan tetapi kok saya membayangkan repotnya membawa jas tersebut
“hanya” untuk pelayanan yang mungkin hanya beberapa jam.
Akan tetapi hari
ini saya diingatkan, bahwa dalam mengiring Tuhan kita tidak boleh mengeluh
hanya karena usaha yang kita lakukan sepertinya tidak sebanding dengan nilainya.
Di mata manusia, mungkin apa yang saya lakukan itu adalah bodoh, tetapi saya
yakin di mata Tuhan, Tuhan pasti tersenyum gembira ketika melihat saya mau
mengambil bagian dalam pelayanan.
Bacaan Alkitab
kita hari ini berbicara tentang seorang perempuan yang mempunyai sepuluh
dirham, dan kehilangan satu dirham di antaranya (ay. 8a). Jika kita membaca di
kamus Alkitab, dirham pada zaman Perjanjian Baru adalah mata uang yang nilainya
hampir sama dengan dinar, yaitu satuan upah pekerja di zaman itu. Jadi
sebenarnya nilai dari satu dirham itu tidak terlalu besar. Akan tetapi
perhatikan apa yang perempuan itu lakukan, ia menyalakan pelita, menyapu rumah
dan mencarinya dengan cermat mungkin hingga ke kolong tempat tidur atau
belakang lemari hanya untuk menemukannya (ay. 8b).
Dan setelah ia
menemukan, ia sangat bersukacita bahkan
memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya untuk bersukacita
bersama-sama dengannya (ay. 9). Saya berpikir, okelah kalau yang hilang adalah domba
atau yang hilang adalah anak, tentu kita akan mencarinya luar biasa dan ketika
ketemu, maka kita pun boleh bersukacita. Tetapi gambaran dalam perumpamaan ini “hanyalah”
sebuah dirham, yang nilainya pun tidak seberapa. Apakah kita harus tetap
bersukacita ketika menemukan dirham yang tadinya hilang tersebut?
Saya rasa
jawabannya memang “ya”. Sukacita tidak diukur pada nilai barang yang hilang dan
kemudian ditemukan kembali. Sukacita menekankan pada proses penemuan kembali
itu, tanpa melihat nilai barang yang hilang. Ketika ada sesuatu yang hilang dan
kemudian ditemukan kembali, itulah dasar bagi kita untuk boleh bersukacita.
Sama seperti Tuhan dan para malaikan bersukacita karena ada satu orang berdosa
yang bertobat (ay. 10). Tuhan tidak mempermasalahkan berapa banyak dosa orang
itu sebelum bertobat, tetapi jika ada satu orang berdosa yang bertobat,
berapaun banyaknya dosa orang itu sebelumnya, Tuhan akan tetap bersukacita.
Kita belajar
bahwa kita juga harus bersikap seperti itu. Melakukan apa yang kita bisa,
bahkan repot bagi Tuhan walaupun mungkin di mata manusia nilai dari pelayanan
kita itu pun tidak seberapa. Saya diingatkan Tuhan dan ditegur Tuhan bahwa
untuk repot-repot membawa jas pulang pergi hanya untuk melayani selama beberapa
jam itu bukanlah suatu masalah. Saya diingatkan Tuhan untuk tidak
bersungut-sungut hanya karena harus repot sedikit. Apa sih artinya kita harus
repot pergi ke sana kemari untuk mengunjungi beberapa jemaat kemudian mengajak
bersama-sama di gereja? Apa sih artinya ketika kita harus tidur lebih malam atau
bangun lebih pagi untuk berdoa dan mencari hadirat Tuhan? Apa sih artinya
ketika kita harus meluangkan waktu untuk latihan agar dapat melayani Tuhan
dengan lebih baik? Apa sih artinya ketika kita harus membeli baju atau seragam baru
agar kita dapat melayani Tuhan dengan enak dipandang? Saya rasa semua kerepotan
di atas tidak sebanding dengan apa yang Tuhan lakukan bagi kita, yaitu menderita
dan mengorbankan hidupNya demi menyelamatkan kita semua. Ingat satu kalimat
ini: Ketika kita tidak mau repot untuk Tuhan, bagaimana kita bisa meminta Tuhan
untuk repot-repot menjawab doa kita dan memberkati kita?
Bacaan Alkitab: Lukas 15:8-10
15:8 "Atau
perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di
antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan
cermat sampai ia menemukannya?
15:9 Dan kalau ia
telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangganya serta
berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu
telah kutemukan.
15:10 Aku berkata
kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena
satu orang berdosa yang bertobat."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.