Minggu, 18 November 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 7:1-10
“Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia
heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia
berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai,
sekalipun di antara orang Israel!"” (Luk 7:9)
Iman yang Besar
Dalam Alkitab,
sangat jarang Tuhan Yesus memberikan pernyataan yang memuji seseorang selain
memuji Allah Bapa. Bukan berarti Tuhan Yesus itu pelit untuk memuji orang,
tetapi karena Tuhan Yesus memiliki standar tersendiri yang sangat tinggi, jika
dibandingkan dengan kondisi masyarakat bangsa Yahudi pada masa itu. Bangsa
Yahudi memang menjalankan ibadah mereka dengan sangat ketat, akan tetapi ibadah
yang mereka lakukan hanya bersifat lahiriah semata. Munculnya sekte-sekte dan
aliran tertentu seperti orang Farisi dan Saduki, bahkan para imam dan alim
ulama pun tidak menjalankan ibadah mereka dengan sepenuh hati untuk
menyenangkan hati Tuhan. Oleh karena itu, cukup luar biasa ketika ada orang
yang mendapatkan pujian dari Tuhan Yesus, terlebih jika orang tersebut adalah
orang non Yahudi. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini kita melihat bagaimana
cerita tentang seorang perwira non Yahudi yang dipuji Tuhan Yesus.
Alkitab
menceritakan tentang Tuhan Yesus yang masuk ke kota Kapernaum (ay. 1). Di kota
tersebut terdapat seorang perwira. Perwira ini saya rasa cukup terkenal dan
terpandang, karena ia dapat menyuruh sejumlah tua-tua Yahudi dan sejumlah
sahabat-sahabatnya (ay. 3 & 6) untuk datang menghadap Yesus. Apa yang
diminta perwira itu adalah untuk menyembuhkan salah seorang hambanya yang sakit
keras dan hampir mati (ay. 2). Alkitab sendiri juga menceritakan bagaimana para
tua-tua Yahudi itu sangat meminta tolong kepada Yesus karena memang perwira
tersebut sangat mengasihi bangsa Yahudi, bahkan menanggung pembangunan rumah
ibadat Yahudi (ay. 4-5).
Saya rasa, sangat
jarang ada orang Yahudi yang sangat menghormati orang non Yahudi, terlebih
perwira tersebut kemungkinan besar adalah perwira Romawi, yaitu bangsa yang
menjajah bangsa Yahudi. Oleh karena Alkitab menyebutkan bahwa perwira tersebut
sangat mengasihi bangsa Yahudi, tentu perwira tersebut sedikit banyak juga
mengetahui adat istiadat Yahudi dan barangkali juga membaca Taurat. Dari
situlah perwira tersebut mungkin mengerti tentang Mesias. Oleh karena itu,
perwira itu pun walaupun bukan orang Yahudi, tetapi juga memiliki iman yang
luar biasa. Yesus sendiri sebenarnya sudah mau datang ke rumah perwira tersebut
(ay. 6a), akan tetapi saat itu perwira tersebut meminta sahabat-sahabatnya
untuk tidak merepotkan Yesus dengan jauh-jauh datang ke rumahnya, akan tetapi
meminta agar Yesus mengatakan sepatah kata karena dengan sepatah kata tersebut
hambanya akan sembuh (ay. 7-8).
Saya yakin
perwira dan Yesus sama-sama belum pernah bertemu. Akan tetapi dalam hal ini,
Yesus mengakui bahwa perwira tersebut memiliki iman yang luar biasa (ay. 9),
karena walaupun perwira tersebut belum pernah melihat Yesus secara langsung dan
mungkin hanya mendengar dari pembicaraan orang lain bahwa Yesus bisa
menyembuhkan, namun perwira ini mampu memiliki iman yang besar, yang meminta Tuhan untuk tidak perlu datang ke
rumah tetapi hanya menyembuhkan dari jarak jauh. Tuhan Yesus memuji iman
perwira tersebut, dan akhirnya menyembuhkan
hamba dari perwira tersebut sesuai dengan imannya (ay. 10).
Saya ingin
bertanya kepada kita semua, apakah kita bisa memiliki iman yang luar biasa
seperti ini? Contoh paling sederhana, apabila kita sakit, beranikah kita berdoa
meminta kesembuhan langsung kepada Tuhan? Atau tingkatan iman kita masih belum
sampai tahap tersebut sehingga kita masih meminta hamba Tuhan untuk mendoakan kita?
Memang tidak salah meminta orang lain untuk mendoakan kita, akan tetapi adalah
jauh lebih baik bagi kita untuk mendoakan orang lain walaupun kita sendiri juga
sedang memiliki pergumulan. Memang hanya Tuhan dan diri kita sendiri yang tahu bagaimana
standar iman kita, akan tetapi mari kita memiliki kerinduan untuk memiliki iman
yang semakin besar agar suatu saat nanti
Tuhan akan memuji iman kita tersebut.
Bacaan Alkitab: Lukas 7:1-10
7:1 Setelah Yesus
selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
7:2 Di situ ada
seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba
itu sedang sakit keras dan hampir mati.
7:3 Ketika
perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi
kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4 Mereka datang
kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya:
"Ia layak Engkau tolong,
7:5 sebab ia
mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat
kami."
7:6 Lalu Yesus
pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira
itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya:
"Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di
dalam rumahku;
7:7 sebab itu aku
juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja
sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab aku
sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata
kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang
lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka
ia mengerjakannya."
7:9 Setelah Yesus
mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang
banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar
ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
7:10 Dan setelah
orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah
sehat kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.