Selasa, 20 November 2012

Iman yang Besar



Minggu, 18 November 2012
Bacaan Alkitab: Lukas 7:1-10
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"” (Luk 7:9)


Iman yang Besar


Dalam Alkitab, sangat jarang Tuhan Yesus memberikan pernyataan yang memuji seseorang selain memuji Allah Bapa. Bukan berarti Tuhan Yesus itu pelit untuk memuji orang, tetapi karena Tuhan Yesus memiliki standar tersendiri yang sangat tinggi, jika dibandingkan dengan kondisi masyarakat bangsa Yahudi pada masa itu. Bangsa Yahudi memang menjalankan ibadah mereka dengan sangat ketat, akan tetapi ibadah yang mereka lakukan hanya bersifat lahiriah semata. Munculnya sekte-sekte dan aliran tertentu seperti orang Farisi dan Saduki, bahkan para imam dan alim ulama pun tidak menjalankan ibadah mereka dengan sepenuh hati untuk menyenangkan hati Tuhan. Oleh karena itu, cukup luar biasa ketika ada orang yang mendapatkan pujian dari Tuhan Yesus, terlebih jika orang tersebut adalah orang non Yahudi. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini kita melihat bagaimana cerita tentang seorang perwira non Yahudi yang dipuji Tuhan Yesus.

Alkitab menceritakan tentang Tuhan Yesus yang masuk ke kota Kapernaum (ay. 1). Di kota tersebut terdapat seorang perwira. Perwira ini saya rasa cukup terkenal dan terpandang, karena ia dapat menyuruh sejumlah tua-tua Yahudi dan sejumlah sahabat-sahabatnya (ay. 3 & 6) untuk datang menghadap Yesus. Apa yang diminta perwira itu adalah untuk menyembuhkan salah seorang hambanya yang sakit keras dan hampir mati (ay. 2). Alkitab sendiri juga menceritakan bagaimana para tua-tua Yahudi itu sangat meminta tolong kepada Yesus karena memang perwira tersebut sangat mengasihi bangsa Yahudi, bahkan menanggung pembangunan rumah ibadat Yahudi (ay. 4-5).

Saya rasa, sangat jarang ada orang Yahudi yang sangat menghormati orang non Yahudi, terlebih perwira tersebut kemungkinan besar adalah perwira Romawi, yaitu bangsa yang menjajah bangsa Yahudi. Oleh karena Alkitab menyebutkan bahwa perwira tersebut sangat mengasihi bangsa Yahudi, tentu perwira tersebut sedikit banyak juga mengetahui adat istiadat Yahudi dan barangkali juga membaca Taurat. Dari situlah perwira tersebut mungkin mengerti tentang Mesias. Oleh karena itu, perwira itu pun walaupun bukan orang Yahudi, tetapi juga memiliki iman yang luar biasa. Yesus sendiri sebenarnya sudah mau datang ke rumah perwira tersebut (ay. 6a), akan tetapi saat itu perwira tersebut meminta sahabat-sahabatnya untuk tidak merepotkan Yesus dengan jauh-jauh datang ke rumahnya, akan tetapi meminta agar Yesus mengatakan sepatah kata karena dengan sepatah kata tersebut hambanya akan sembuh (ay. 7-8).

Saya yakin perwira dan Yesus sama-sama belum pernah bertemu. Akan tetapi dalam hal ini, Yesus mengakui bahwa perwira tersebut memiliki iman yang luar biasa (ay. 9), karena walaupun perwira tersebut belum pernah melihat Yesus secara langsung dan mungkin hanya mendengar dari pembicaraan orang lain bahwa Yesus bisa menyembuhkan, namun perwira ini mampu memiliki iman yang besar, yang  meminta Tuhan untuk tidak perlu datang ke rumah tetapi hanya menyembuhkan dari jarak jauh. Tuhan Yesus memuji iman perwira tersebut, dan akhirnya menyembuhkan  hamba dari perwira tersebut sesuai dengan imannya (ay. 10).

Saya ingin bertanya kepada kita semua, apakah kita bisa memiliki iman yang luar biasa seperti ini? Contoh paling sederhana, apabila kita sakit, beranikah kita berdoa meminta kesembuhan langsung kepada Tuhan? Atau tingkatan iman kita masih belum sampai tahap tersebut sehingga kita masih meminta hamba Tuhan untuk mendoakan kita? Memang tidak salah meminta orang lain untuk mendoakan kita, akan tetapi adalah jauh lebih baik bagi kita untuk mendoakan orang lain walaupun kita sendiri juga sedang memiliki pergumulan. Memang hanya Tuhan dan diri kita sendiri yang tahu bagaimana standar iman kita, akan tetapi mari kita memiliki kerinduan untuk memiliki iman yang semakin besar agar  suatu saat nanti Tuhan akan memuji iman kita tersebut.


Bacaan Alkitab: Lukas 7:1-10
7:1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."
7:6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku;
7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
7:8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."
7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
7:10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.