Senin, 3 April 2017
Bacaan
Alkitab: Yeremia 23:37-40
Maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari
hadapan-Ku, kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek
moyangmu itu. (Yer 23:39)
Yeremia vs Nabi-nabi Palsu (Bagian 8): Dibuang dari
Hadapan Tuhan
Dari pergumulan yang dialami oleh nabi
Yeremia dalam menghadapi nabi-nabi palsu tersebut, kita bisa melihat akhir dari
pilihan yang diambil oleh masing-masing pihak. Nabi Yeremia berjuang semasa
hidupnya untuk menyuarakan suara Tuhan, untuk membuat orang-orang bertobat dan
kembali ke jalan yang benar. Ia mengalami banyak tekanan, tantangan, hambatan,
bahkan aniaya secara fisik dari pihak-pihak yang berkuasa. Ia bahkan
berkali-kali ditahan, bahkan nyaris mati terperosok ke dalam sumur yang penuh
dengan lumpur (Yer 38:6-13). Namun pada akhirnya, ia sendiri dibebaskan oleh
pasukan Babel yang menyerang Yerusalem (Yer 39:11-14).
Di sisi lain, pada waktu itu nabi-nabi
palsu tampak seperti berada di pihak yang benar. Mereka hidup aman dan nyaman,
mereka merasakan ketenangan dan perlindungan dari pihak yang berkuasa. Namun
demikian, Yeremia diajarkan oleh Tuhan bagaimana cara menghadapi nabi-nabi
palsu tersebut, yaitu coba tanyakan apa jawab Tuhan atau apa Firman Tuhan
kepada mereka (ay. 37). Dari cara menjawab pertanyaan tersebut, kita akan dapat
membedakan mana jawaban yang berasal dari Tuhan dan mana jawaban yang bukan
berasal dari Tuhan. Jika para nabi palsu tersebut masih mencatut nama Tuhan
dalam jawabannya, maka Tuhan akan memberikan hukuman karena sikap kurang ajar
yang mereka lakukan (ay. 38).
Inilah hukuman Tuhan bagi para nabi
palsu: Tuhan akan menangkap dan membuang mereka dari hadapan-Nya. Tidak hanya
bagi nabi palsu, tetapi segenap kota dan bangsa yang mengikuti nabi palsu
tersebut akan dibuang dari hadapan Tuhan (ay. 39). Hal ini nampak pada saat
pasukan Babel pada akhirnya mampu merobohkan tembok Yerusalem dan menduduki
kota tersebut. Bahkan imam kepala yang berkuasa pada waktu itu pun ditangkap
dan dibunuh oleh pasukan Babel (Yer 52: 24-27). Pada akhirnya, karena kesalahan
para nabi palsu dan imam yang fasik inilah kota Yerusalem dihancurleburkan.
Inilah hukuman yang begitu dashyat bagi bangsa Yehuda, karena kota Yerusalem
merupakan simbol kehadiran Allah (melalui Bait Allah).
Sejarah mencatat bagaimana bangsa
Yehuda dua kali terbuang dari Yerusalem, yang pertama ketika diserang oleh Raja
Babel, dan yang kedua ketika diserang oleh pasukan Romawi. Hingga saat ini,
Bait Allah tinggal merupakan reruntuhan dan belum dibangun kembali. Inilah aib
yang kekal dan noda yang tidak terlupakan dari kesalahan bangsa Yehuda (ay.
40). Ketika mereka berbalik dari kebenaran dalam Perjanjian Lama, Tuhan
menyerakkan mereka keluar dari tanah perjanjian. Ketika mereka mengulangi
kembali (yaitu menganiaya jemaat Tuhan dalam Perjanjian Baru), Tuhan juga kembali
menyerakkan mereka keluar dari tanah perjanjian. Di antara kegemilangan bangsa
Yehuda (dengan 10 tulah, dengan mujizat yang dilakukan di antara mereka, dan
lain sebagainya), ada aib dan noda sebagai dampak dari kesalahan mereka.
Sejarah mencatat aib dan noda dari bangsa Yehuda ini. Tuhan pasti menghukum
setiap kesalahan yang dilakukan oleh anak-anak-Nya, terlebih jika mereka tidak
mau bertobat dari kesalahannya.
Peringatan yang keras bagi kita yang
hidup di masa modern saat ini. Apakah kita mau bertobat dari kesalahan kita,
atau kita tetap mengeraskan hati dan tidak mau bertobat. Ingat bahwa hidup kita
di dunia ini hanya sementara, hanya 70 atau 80 tahun saja. Selanjutnya ada realitas
kekekalan yang menanti setiap kita. Pilihan kita selama di bumi menentukan
realitas kekekalan yang akan kita hadapi: surga kekal atau neraka kekal. Jika
di bumi ini kita masih sibuk berbuat dosa dan seakan-akan “terluput” dari
hukuman Tuhan, di situ kita seharusnya merasa lebih ngeri lagi, karena
kemungkinan hukuman kita akan kita terima di dalam kekekalan. Bertobatlah selagi
ada waktu, sebelum datang hari-hari gelap yang kekal, sebelum datang penyesalan
yang sudah terlambat untuk dilakukan. Jika nabi-nabi palsu akhirnya dibuang
dari Yerusalem (lambang hadirat Tuhan) ke Babel, maka kita yang tidak mau
bertobat juga akan dibuang dari hadirat Tuhan selamanya, menuju ke sengsara
yang kekal di neraka.
Bacaan
Alkitab: Yeremia 23:37-40
23:37 Beginilah engkau harus berkata kepada nabi: Apakah jawab TUHAN
kepadamu? atau: Apakah firman TUHAN?
23:38 Tetapi jika kamu masih berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh
TUHAN, maka beginilah firman TUHAN: Oleh karena kamu masih memakai ungkapan
Sabda yang dibebankan oleh TUHAN itu, sekalipun Aku mengutus orang kepadamu
mengatakan: Janganlah kamu berbicara tentang Sabda yang dibebankan oleh TUHAN,
23:39 maka sesungguhnya, Aku akan menangkap kamu dan membuang kamu dari
hadapan-Ku, kamu serta kota yang telah Kuberikan kepadamu dan kepada nenek
moyangmu itu.
23:40 Aku akan menimpakan kepadamu aib yang kekal dan noda yang kekal yang
tidak akan terlupakan."