Selasa, 14 Maret 2017

Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (6): terhadap Penyesatan



Selasa, 14 Maret 2017
Bacaan Alkitab: Matius 24:3-5
Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!” (Mat 24:4)


Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (6): terhadap Penyesatan


Pagi tadi, saya baru tiba di salah satu stasiun di kota Jakarta sehabis menempuh perjalanan dari luar kota dengan kereta api. Ketika saya tiba di stasiun pukul 2 dini hari, pada saat saya keluar peron stasiun kereta api, banyak orang yang menawarkan jasa ojek, taksi, rental, dan lain sebagainya kepada para penumpang kereta api. Satu hal yang menarik perhatian saya, ada beberapa orang yang memakai jaket hijau ojek online, dan menawarkan jasa ojek online dengan menyebut merk ojek online tersebut. Bagi saya yang sudah cukup sering menggunakan jasa ojek online, saya tahu bahwa “oknum” tersebut bukanlah tukang ojek online yang asli, karena ojek online hanya bisa dipesan melalui aplikasi online dan tidak menawarkan jasanya secara langsung. Namun bagi orang-orang yang belum pernah datang ke Jakarta atau belum pernah menggunakan jasa ojek online, maka bisa saja mereka terjebak dengan “ojek online palsu” tersebut dan bisa saja tertipu dengan membayar tarif yang terlalu tinggi.

Dalam hal ini, penyesatan adalah hal yang sangat berbahaya. Penyesatan pada dasarnya adalah segala sesuatu yang tidak melalui jalan yang benar atau suatu tindakan yang menyimpang dari kebenaran. Sebagai contoh oknum ojek online tadi, walaupun oknum tersebut memakai jaket dan helm ojek online, tetapi pada dasarnya ia bukanlah ojek online karena tidak mau menggunakan aplikasi resmi. Ini adalah “penyesatan” bagi calon penumpang ojek online yang tidak waspada. Menariknya penyesatan ini juga diucapkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya ketika mereka menanyakan mengenai tanda kedatangan Tuhan yang kedua kalinya dan tanda kesudahan dunia (ay. 3).

Dalam menjawab pertanyaan murid-murid-Nya itu, Tuhan Yesus tidak menjawab secara langsung, melainkan memperingatkan agar murid-murid-Nya senantiasa waspada supaya jangan ada yang menyesatkan mereka (ay. 4). Barulah setelah itu, Tuhan Yesus menyebutkan tanda pertama yaitu akan ada banyak orang yang datang dengan memakai nama Tuhan dan mereka akan menyesatkan banyak orang (ay. 5). Menariknya, dalam Injil paralel yaitu di kitab Markus dan Yohanes, Tuhan Yesus juga mengatakan hal yang sama berkenaan dengan tanda-tanda kedatangan-Nya yang kedua kali, yaitu supaya mereka (Mrk 13:4-6 dan Luk 21:7-8). 

Ketika saya membaca ketiga Injil tersebut dan bagaimana mereka menuliskan hal yang sama mengenai tanda-tanda kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, saya menyadari bahwa ini bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Mengapa Tuhan Yesus tidak menggunakan tanda lain (seperti gempa bumi dan perang) pada urutan yang pertama tetapi justru menggunakan penyesatan ini sebagai tanda pertama menjelang kedatangan-Nya kembali? Ini menunjukkan betapa sukarnya hidup benar di hadapan Tuhan di akhir zaman ini. Akan ada begitu banyak penyesatan yang terjadi, dan banyak dari penyesatan tersebut akan terjadi di gereja. 

Penyesatan ini tidak boleh dianggap enteng. Tuhan Yesus dalam ketiga Injil mengatakan agar umat percaya harus senantiasa waspada terhadap penyesatan ini. Memang tidak semua penyesatan akan membuat orang Kristen menjadi murtad dan memeluk agama lain. Tetapi semua penyesatan akan membuat orang Kristen menyimpang dari jalan kebenaran, dimulai dari tidak menjadikan Tuhan Yesus  Kristus sebagai Tuan, Majikan, dan Raja kita. Di situ kita akan diuji apakah kita menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Mesias (yaitu prioritas utama) kita, atau akan ada hal-hal lain yang menempati posisi terutama dalam hidup kita selain Tuhan.

Jadi penyesatan yang terselubung itu bukan secara jelas dan nyata menyatakan bahwa Yesus Kristus bukan Tuhan dan Mesias, tetapi secara tidak langsung membuat umat Perjanjian Baru tidak sungguh-sungguh dan sepenuh hati mengiring Tuhan. Orang Kristen akan disesatkan dengan ajaran-ajaran yang menyatakan bahwa orang Kristen akan menikmati kenikmatan di dunia hingga nanti menikmati kenikmatan di surga, bahwa orang Kristen akan bisa menikmati hidup di dunia ini karena Tuhan ingin kita senang di bumi, atau bahwa orang Kristen tidak masalah berbuat dosa karena pasti akan diampuni Tuhan setiap saat. Ini merupakan penyesatan yang sangat halus, yang pastinya tidak akan membuat umat Perjanjian Baru memiliki karakter seperti Kristus. Orang Kristen akan disesatkan dan dibuai dengan khotbah-khotbah yang menyenangkan telinga, yang membuat mereka nyaman di dunia, sehingga tidak merindukan perubahan karakter dan merindukan surga kekal. Orang Kristen akan disesatkan dan dibuat dengan khotbah-khotbah yang tidak mencerdaskan jemaat, sehingga jemaat tidak akan pernah dapat mengerti kehendak Allah dalam hidupnya, apalagi melakukan kehendak Allah tersebut. Ini adalah penyesatan yang mungkin terjadi di gereja akhir zaman. Kenalilah tanda-tanda penyesatan ini, jangan hanya terpaku pada penampilan luar seperti orang-orang yang tertipu oleh oknum ojek online seperti ilustrasi di atas. Hiduplah dalam hubungan yang erat dengan Tuhan yang benar, dalam kebenaran Firman-Nya, sehingga kita dapat membedakan mana yang asli dan mana yang sesat (yang palsu). Waspadalah!



Bacaan Alkitab: Matius 24:3-5
24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.