Rabu, 15 Maret 2017

Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (8): terhadap Orang yang Berbuat Jahat kepada Kita



Kamis, 16 Maret 2017
Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:14-15
Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya. Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita. (2 Tim 4:14-15)


Kewaspadaan Umat Perjanjian Baru (8): terhadap Orang yang Berbuat Jahat kepada Kita


Sepintas, judul renungan hari ini sedikit bertolak belakang dengan apa yang dipahami oleh kebanyakan orang Kristen. Bagi kebanyakan orang Kristen, apalagi yang sudah menjadi Kristen sejak kecil, hanya tahu bahwa kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita, bahkan jika ada orang yang berbuat jahat kepada kita, kita pun wajib mengampuni.

Saya sendiri sangat setuju dengan prinsip di atas, terlebih yang mengajarkan prinsip itu adalah Tuhan Yesus sendiri. Namun demikian, kita perlu melihat konteks ucapan waspada Paulus kepada Timotius terkait dengan orang yang telah berbuat jahat kepada Paulus. Dalam bacaan Alkitab kita hari ini, Paulus menyebutkan nama Aleksander, si tukang tembaga, yang telah banyak berbuat kejahatan kepada Paulus (ay. 14a). Siapakah Aleksander ini? Ada kemungkinan Aleksander yang disebut di 2 Tim 4:14 ini sama dengan Aleksander yang disebut di 1 Tim 1:20. Jika kemungkinan itu salah, maka kemungkinan kejahatan yang dilakukan oleh Aleksander itu adalah menyerang (baik secara fisik maupun non fisik) kepada jemaat Kristen dan kepada Paulus sebagai salah satu pemimpin jemaat. Namun jika kemungkinan di atas itu benar, maka Aleksander ini adalah “mantan” jemaat di Efesus yang pada akhirnya menghujat jalan kebenaran (1 Tim 1:20). Jika demikian, maka kejahatan yang dilakukan Aleksander kemungkinan adalah “pemecah belah dan pengacau jemaat Tuhan”.

Apapun kemungkinan di atas, Paulus mengingatkan Timotius untuk waspada terhadap apa yang dilakukan oleh Aleksander (ay. 15a). Kewaspadaan ini bukanlah tanpa dasar. Paulus menuliskan bahwa Aleksander sangat menentang ajaran yang benar, yaitu ajaran yang disampaikan Paulus kepada Timotius. Jadi jika kita mau memahami dengan cerdas, sebenarnya kejahatan yang dimaksud oleh Paulus dalam ayat 14 adalah penentangan terhadap ajaran yang benar (hampir mirip dengan apa yang dibahas di renungan sebelumnya). Kata “menentang” dalam bahasa aslinya adalah anthistémi (ἀνθίστημι), yang juga dapat diartikan sebagai melawan, berdiri di sisi yang berseberangan, atau tidak mau mengalah/menyerah. Tentu sikap tidak mau menyerah akan sangat baik jika dilakukan di sisi yang benar. Namun ketika Aleksander berdiri di sisi yang salah, maka sikap menentang ini akan sangat berbahaya. Apapun yang diucapkan dan diajarkan oleh Paulus serta Timotius, pada akhirnya akan mati-matian ditentang oleh Aleksander. Dalam hal ini Paulus tidak akan terlalu kuatir terhadap iman Timotius, tetapi yang dikhawatirkan Paulus adalah kepada jiwa-jiwa jemaat yang belum dewasa atau belum seperti Timotius.

Untuk itulah Paulus mengingatkan Timotius agar waspada. Waspada di sini adalah supaya Timotius menjaga Aleksander supaya tidak mempengaruhi jemaat Tuhan ke arah yang salah. Jadi kejahatan di sini   tidak hanya diartikan sebagai kejahatan yang dilakukan seseorang terhadap sesamanya (misal: memfitnah, berbohong, mencuri, dan lain sebagainya), dimana dalam hal tersebut kita wajib mengampuni kejahatan mereka. Akan tetapi kejahatan yang dimaksudkan di sini adalah mencoba menyerang jemaat Tuhan dengan berbagai macam cara supaya jemaat Tuhan tidak bertumbuh. Hal ini bisa dilakukan dengan kekerasan, atau juga dengan cara mempengaruhi jemaat supaya mereka menolak ajaran yang benar. Ini bukanlah kejahatan terhadap manusia, tetapi kejahatan terhadap Tuhan. Ini juga bisa dianggap sebagai penyesatan karena justru membinasakan orang-orang yang seharusnya bisa diselamatkan. Oleh karena itu, Paulus mengatakan bahwa Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya (ay. 14b), dimana sangat jarang Paulus mengucapkan kata-kata yang begitu keras kepada orang lain secara personal.

Oleh karena itu kita wajib waspada terhadap kejahatan model ini, yaitu menentang ajaran yang benar. Terhadap mereka yang melakukan kejahatan seperti ini, tugas kita adalah menjaga diri kita dan orang lain supaya tidak ikut terseret arus kejahatan. Bagi kita yang diberi tanggung jawab oleh Tuhan dalam menjaga  dan menggembalakan jiwa-jiwa, kita perlu menjaga kawanan kita supaya tidak ada yang terhilang dalam kejahatan. Ingat bahwa suatu saat, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari setiap kita tanpa kecuali, apakah kita sudah sungguh-sungguh berjuang menjaga keselamatan jiwa-jiwa, atau justru membiarkan jiwa-jiwa terhilang dalam kesesatan?



Bacaan Alkitab: 2 Timotius 4:14-15
4:14 Aleksander, tukang tembaga itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya menurut perbuatannya.
4:15 Hendaklah engkau juga waspada terhadap dia, karena dia sangat menentang ajaran kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.