Minggu, 2 April 2017
Bacaan
Alkitab: Yeremia 23:33-36
Tetapi Sabda yang dibebankan oleh TUHAN janganlah kamu sebut-sebutkan lagi,
sebab yang menjadi beban bagi setiap orang ialah perkataannya sendiri, oleh
karena kamu telah memutarbalikkan perkataan-perkataan Allah yang hidup, TUHAN
semesta alam, Allah kita. (Yer 23:36)
Yeremia vs Nabi-nabi Palsu (Bagian 7): Memutarbalikkan
Perkataan Allah
Beberapa waktu yang lalu saya sempat
menyinggung tentang istilah “Turn Back Truth” dalam renungan saya. Ini merujuk
pada sikap para ahli Taurat dan orang Farisi yang suka memutarbalikkan
kebenaran. Dalam Perjanjian Lama, hal ini sebenarnya juga sudah dilakukan oleh
nabi-nabi palsu yang suka memutarbalikkan perkataan Allah (ay. 36c). Dalam hal
ini, ketika Yeremia menyuarakan suara kebenaran, yaitu Firman Tuhan yang murni
dan orisinil kepada bangsa Yehuda, justru bangsa Yehuda (yang diwakili oleh
para nabi dan imam) bertanya kepada Yeremia: “Apakah sabda yang dibebankan oleh
Tuhan?” (ay. 33a). Tuhan mengingatkan Yeremia supaya Yeremia juga berani
menjawab dengan tegas, bahwa merekalah (para nabi dan imam, yaitu para nabi
palsu dan imam-imam yang fasik) yang merupakan beban bagi Tuhan (ay. 33b).
Para nabi dan imam yang seharusnya
menyampaikan kebenaran dan mengajarkan kebenaran justru berlaku sebaliknya. Mereka
tidak sadar bahwa karena merekalah maka segenap bangsa Yehuda mengalami
penderitaan. Tuhan berkata bahwa nabi-nabi palsu dan imam-imam fasik akan
dibuang dari hadapan Tuhan (ay. 33c). Tidak hanya diri mereka sendiri, tetapi
karena begitu jahatnya mereka maka keluarga mereka pun tak luput dari
pembalasan Tuhan (ay. 34). Dalam hal ini kita harus mengerti bahwa keluarga
para nabi palsu dan keluarga para imam yang fasik itu sudah menikmati hidup
terhormat di masyarakat. Tidak jarang di antara keluarga mereka yang juga menikmati harta dan kekayaan dari
hasil “kejahatan” yang telah dilakukan. Jika keluarga mereka hidup benar,
pastilah keluarga mereka mengingatkan nabi palsu dan imam yang fasik tersebut
untuk bertobat. Tetapi nyatanya tidaklah demikian. Keluarga para nabi palsu dan
imam yang fasik tersebut justru menantang dengan perkataan: “Apakah jawab Tuhan
itu?” atau “Apakah Firman Tuhan itu?” (ay. 35). Dalam bahasa yang lebih
sederhana, mereka seolah-olah berkata: “Bukankah kami bisa menikmati kekayaan
dari hasil nubuatan palsu dan pelayanan yang fasik itu adalah berkat Tuhan?”.
Ini betul-betul pelecehan yang sangat mengerikan terhadap kekudusan pelayanan
Tuhan.
Terhadap para nabi palsu dan imam yang fasik (dan juga keluarga mereka yang
berada di pihak mereka), Tuhan berfirman kepada Yeremia untuk tidak perlu
menyampaikan sabda Tuhan kepada mereka (ay. 36a). Hati mereka telah terlalu tumpul
dan pikiran mereka telah terlalu bebal untuk dapat mengerti kebenaran. Terhadap
mereka maka Tuhan akan membiarkan perkataan mereka menjadi beban bagi diri mereka
sendiri (ay. 36b). Mereka akan dihakimi menurut perkataan mereka sendiri.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak sampai memutarbalikkan
kebenaran Firman Tuhan. Jika ada di antara kita yang melayani sebagai pemberita
Firman, jangan sampai kita memutarbalikkan kebenaran. Memang ada kalanya kita
masih belum mengerti benar tentang suatu topik tertentu sehingga kita kurang
pas dalam menyampaikan Firman Tuhan. Dalam hal ini, kita harus senantiasa
belajar supaya kita semakin mengerti Firman Tuhan dan dapat menyampaikan apa
yang benar. Tetapi jika kita sudah tahu apa yang benar tetapi dengan sengaja menyampaikan apa yang
keliru demi keuntungan kita sendiri, maka di situ kita sudah memutarbalikkan
Firman Tuhan. Betapa bahayanya jika hati kita menjadi tumpul dan tidak
terganggu ketika kita dengan sengaja memutarbalikkan Firman Tuhan. Itulah yang
terjadi pada para nabi palsu dan imam yang fasik. Jangan kita mencontoh
kesalahan yang mereka lakukan, tetapi berusahalah untuk dapat mengerti Firman
Tuhan dengan benar dan tidak sampai memutarbalikkan kebenaran.
Bacaan
Alkitab: Yeremia 23:33-36
23:33 Apabila bangsa ini -- baik nabi ataupun imam -- bertanya kepadamu:
Apakah Sabda yang dibebankan oleh TUHAN?, maka jawablah mereka: Kamulah beban
itu! Sebab itu kamu akan Kubuang dari hadapan-Ku, demikianlah firman TUHAN.
23:34 Adapun nabi atau imam atau rakyat yang masih berbicara tentang Sabda
yang dibebankan oleh TUHAN, kepada orang itu dan kepada keluarganya akan
Kulakukan pembalasan.
23:35 Beginilah harus kamu katakan, masing-masing kepada temannya dan
masing-masing kepada saudaranya: Apakah jawab TUHAN? atau: Apakah firman TUHAN?
23:36 Tetapi Sabda yang dibebankan oleh TUHAN janganlah kamu sebut-sebutkan
lagi, sebab yang menjadi beban bagi setiap orang ialah perkataannya sendiri,
oleh karena kamu telah memutarbalikkan perkataan-perkataan Allah yang hidup,
TUHAN semesta alam, Allah kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.