Kamis, 02 Maret 2017

Tujuan Tuhan Memberi Mujizat



Sabtu, 4 Maret 2017
Bacaan Alkitab: Matius 11:20-24
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya. (Mat 11:20)


Tujuan Tuhan Memberi Mujizat


Banyak orang Kristen sebenarnya yang belum mengerti dan memaknai mujizat dengan benar. Hal tersebut dapat terlihat misalnya dari begitu banyaknya orang Kristen yang berdoa meminta mujizat Tuhan dalam hidupnya. Saya pun sejak kecil juga sering diajar Tuhan bahwa Tuhan itu rindu memberikan mujizat dalam hidup kita, sehingga jika berdoa seringkali kita meminta Tuhan untuk memberikan mujizat dalam hidup kita dengan menjawab doa-doa kita. Hal ini ditambah lagi dengan banyaknya program rohani agama Kristen di televisi dan radio yang menggunakan kata-kata mujizat dalam judul programnya. Sehingga tanpa disadari, orang Kristen sudah memiliki pikiran bawah sadar yang salah, bahwa menjadi orang Kristen itu harus mengalami mujizat, atau jika kita tidak mengalami mujizat maka ada yang salah dengan iman kita.

Kenyataannya, harus dipahami dengan benar mengenai apa tujuan Tuhan memberi mujizat kepada seseorang. Tentu dalam hal ini, kita harus kembali kepada Alkitab sebagai satu-satunya sumber kebenaran yang sejati. Dalam ayat bacaan Alkitab kita hari ini, kita melihat bagaimana Tuhan Yesus membuat mujizat di sejumlah kota. Sayangnya, di beberapa kota/tempat yang paling banyak dilakukan mujizat, justru tidak ada pertobatan di kota itu (ay. 20). Secara implisit, dapat dilihat bahwa tujuan utama Tuhan memberi mujizat adalah supaya seseorang bertobat. 

Oleh karena itu harus dipahami bahwa sebenarnya mujizat itu seharusnya lebih ditujukan kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan Yesus, atau kepada orang-orang yang masih “kanak-kanak” secara rohani. Mereka tentu masih belum mengenal Tuhan dengan benar, sehingga mereka masih membutuhkan hal-hal yang spektakuler dalam hidup mereka, yaitu mujizat Tuhan yang mereka alami secara langsung. Jika kita perhatikan, dalam Alkitab Perjanjian Baru, hampir tidak ada mujizat yang dilakukan oleh Tuhan kepada murid-murid-Nya. Memang ada beberapa kali mujizat yang dialami para murid (Seperti ketika ibu mertua Simon Petrus disembuhkan, Petrus dilepaskan dari penjara, atau Paulus dan Silas mengalami gempa bumi di dalam penjara Filipi), tetapi jumlahnya tidak signifikan dibanding total mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Lagipula, meskipun Petrus dan Paulus sempat bebas dari penjara, namun pada akhirnya sejarah gereja mencatat bahwa mereka tetap mati martir bagi Kristus. Jadi mujizat yang mereka alami itu pun bukan bertujuan untuk menyelamatkan Petrus dan Paulus, tetapi “menunda” kematian mereka supaya mereka masih bisa efektif melakukan pekerjaan bagi Tuhan dalam sisa waktu yang ada.

Kembali ke ayat bacaan Alkitab kita hari ini, Tuhan Yesus menyebutkan kota-kota yang mengalami mujizat paling banyak tetapi justru merekalah yang paling tidak mau bertobat, yaitu Khorazim, Betsaida (ay. 21a), dan Kapernaum (ay. 23a). Tuhan Yesus mengatakan bahwa jika mujizat-mujizat itu terjadi di kota-kota bangsa-bangsa kafir seperti Tirus dan Sidon di daerah Libanon (ay. 21b), atau bahkan di Sodom (ay. 23b), maka para penduduk di kota Tirus, Sidon, dan Sodom pasti akan bertobat. 

Terkait dengan hal ini, harus dipahami bahwa salah satu tujuan pemberian mujizat oleh Tuhan adalah untuk pertobatan. Selanjutnya, harus juga dipahami bahwa mereka yang diberi banyak tentu akan dituntut banyak (Luk 12:48). Hal ini pun juga berlaku dalam hal mujizat. Mereka yang mendapatkan banyak mujizat, juga harus lebih banyak lagi bertobat. Jika tidak, maka pada hari penghakiman, orang-orang yang menerima banyak mujizat tetapi tidak bertobat akan dituntut oleh Tuhan (ay. 22 & 24). Terkait dengan hal tersebut, maka kalimat ini yang berlaku: Mujizat tanpa pertobatan adalah kejahatan di hadapan Tuhan.  

Di sisi lain, para hamba Tuhan juga harus bertobat. Mereka harus ingat bahwa tujuan Tuhan memberikan mujizat adalah pertobatan. Jadi, jika ada gereja atau pendeta yang menekankan sisi mujizat secara berlebihan tetapi tidak diimbangi dengan sisi pertobatan, maka hal itu hanya akan menghasilkan jemaat yang kerdil secara rohani. Secara kuantitas mungkin gereja atau pendeta tersebut memiliki jumlah jemaat yang besar. Tetapi secara kualitas, sangat besar kemungkinan jemaat yang dimiliki itu masih berkualitas sebagai “kanak-kanak” rohani, yang artinya setiap hari mengharapkan mujizat Tuhan, setiap berdoa hanya mujizat yang diminta, dan tidak pernah ada gairah atau kerinduan untuk mengenal kebenaran yang murni atau kerinduan untuk bertobat dari cara hidup yang sia-sia. Tidak heran bahwa jika Tuhan Yesus mengatakan bahwa pada hari penghakiman nanti, di hadapan Tuhan akan ada banyak orang (hamba Tuhan atau pendeta) yang berkata “Bukankah kami sudah mengadakan mujizat demi nama-Mu?”, dan pada waktu itu Tuhan akan berkata “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat 7:21-23). Mengapa demikian? Karena para hamba Tuhan dan pendeta tersebut tidak pernah mengajar jemaat untuk mengerti apa tujuan dari mujizat Tuhan itu, sehingga banyak orang Kristen yang hingga akhir hidupnya tidak mengalami pertobatan dan terhilang dari hadapan Tuhan. Jadi, marilah kita bertobat selagi ada waktu. Jangan biarkan mujizat menghalangi kita dari pertobatan kita yang sungguh-sungguh kepada Tuhan.




Bacaan Alkitab: Matius 11:20-24
11:20 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
11:21 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
11:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
11:23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit? Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu tentu masih berdiri sampai hari ini.
11:24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.