Sabtu, 4 Maret 2017
Bacaan
Alkitab: Matius 11:20-24
Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di situ
Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya. (Mat 11:20)
Tujuan Tuhan Memberi Mujizat
Banyak orang Kristen sebenarnya yang belum
mengerti dan memaknai mujizat dengan benar. Hal tersebut dapat terlihat
misalnya dari begitu banyaknya orang Kristen yang berdoa meminta mujizat Tuhan
dalam hidupnya. Saya pun sejak kecil juga sering diajar Tuhan bahwa Tuhan itu
rindu memberikan mujizat dalam hidup kita, sehingga jika berdoa seringkali kita
meminta Tuhan untuk memberikan mujizat dalam hidup kita dengan menjawab doa-doa
kita. Hal ini ditambah lagi dengan banyaknya program rohani agama Kristen di
televisi dan radio yang menggunakan kata-kata mujizat dalam judul programnya.
Sehingga tanpa disadari, orang Kristen sudah memiliki pikiran bawah sadar yang
salah, bahwa menjadi orang Kristen itu harus mengalami mujizat, atau jika kita
tidak mengalami mujizat maka ada yang salah dengan iman kita.
Kenyataannya, harus dipahami dengan
benar mengenai apa tujuan Tuhan memberi mujizat kepada seseorang. Tentu dalam
hal ini, kita harus kembali kepada Alkitab sebagai satu-satunya sumber
kebenaran yang sejati. Dalam ayat bacaan Alkitab kita hari ini, kita melihat
bagaimana Tuhan Yesus membuat mujizat di sejumlah kota. Sayangnya, di beberapa
kota/tempat yang paling banyak dilakukan mujizat, justru tidak ada pertobatan di
kota itu (ay. 20). Secara implisit, dapat dilihat bahwa tujuan utama Tuhan
memberi mujizat adalah supaya seseorang bertobat.
Oleh karena itu harus dipahami bahwa
sebenarnya mujizat itu seharusnya lebih ditujukan kepada orang-orang yang belum
mengenal Tuhan Yesus, atau kepada orang-orang yang masih “kanak-kanak” secara
rohani. Mereka tentu masih belum mengenal Tuhan dengan benar, sehingga mereka
masih membutuhkan hal-hal yang spektakuler dalam hidup mereka, yaitu mujizat
Tuhan yang mereka alami secara langsung. Jika kita perhatikan, dalam Alkitab
Perjanjian Baru, hampir tidak ada mujizat yang dilakukan oleh Tuhan kepada
murid-murid-Nya. Memang ada beberapa kali mujizat yang dialami para murid
(Seperti ketika ibu mertua Simon Petrus disembuhkan, Petrus dilepaskan dari
penjara, atau Paulus dan Silas mengalami gempa bumi di dalam penjara Filipi), tetapi
jumlahnya tidak signifikan dibanding total mujizat yang dilakukan oleh Tuhan
Yesus. Lagipula, meskipun Petrus dan Paulus sempat bebas dari penjara, namun
pada akhirnya sejarah gereja mencatat bahwa mereka tetap mati martir bagi
Kristus. Jadi mujizat yang mereka alami itu pun bukan bertujuan untuk
menyelamatkan Petrus dan Paulus, tetapi “menunda” kematian mereka supaya mereka
masih bisa efektif melakukan pekerjaan bagi Tuhan dalam sisa waktu yang ada.
Kembali ke ayat bacaan Alkitab kita
hari ini, Tuhan Yesus menyebutkan kota-kota yang mengalami mujizat paling
banyak tetapi justru merekalah yang paling tidak mau bertobat, yaitu Khorazim,
Betsaida (ay. 21a), dan Kapernaum (ay. 23a). Tuhan Yesus mengatakan bahwa jika
mujizat-mujizat itu terjadi di kota-kota bangsa-bangsa kafir seperti Tirus dan
Sidon di daerah Libanon (ay. 21b), atau bahkan di Sodom (ay. 23b), maka para penduduk
di kota Tirus, Sidon, dan Sodom pasti akan bertobat.
Terkait dengan hal ini, harus dipahami
bahwa salah satu tujuan pemberian mujizat oleh Tuhan adalah untuk pertobatan.
Selanjutnya, harus juga dipahami bahwa mereka yang diberi banyak tentu akan
dituntut banyak (Luk 12:48). Hal ini pun juga berlaku dalam hal mujizat. Mereka
yang mendapatkan banyak mujizat, juga harus lebih banyak lagi bertobat. Jika
tidak, maka pada hari penghakiman, orang-orang yang menerima banyak mujizat
tetapi tidak bertobat akan dituntut oleh Tuhan (ay. 22 & 24). Terkait
dengan hal tersebut, maka kalimat ini yang berlaku: Mujizat tanpa pertobatan
adalah kejahatan di hadapan Tuhan.
Di sisi lain, para hamba Tuhan juga
harus bertobat. Mereka harus ingat bahwa tujuan Tuhan memberikan mujizat adalah
pertobatan. Jadi, jika ada gereja atau pendeta yang menekankan sisi mujizat
secara berlebihan tetapi tidak diimbangi dengan sisi pertobatan, maka hal itu
hanya akan menghasilkan jemaat yang kerdil secara rohani. Secara kuantitas
mungkin gereja atau pendeta tersebut memiliki jumlah jemaat yang besar. Tetapi
secara kualitas, sangat besar kemungkinan jemaat yang dimiliki itu masih
berkualitas sebagai “kanak-kanak” rohani, yang artinya setiap hari mengharapkan
mujizat Tuhan, setiap berdoa hanya mujizat yang diminta, dan tidak pernah ada
gairah atau kerinduan untuk mengenal kebenaran yang murni atau kerinduan untuk
bertobat dari cara hidup yang sia-sia. Tidak heran bahwa jika Tuhan Yesus
mengatakan bahwa pada hari penghakiman nanti, di hadapan Tuhan akan ada banyak
orang (hamba Tuhan atau pendeta) yang berkata “Bukankah kami sudah mengadakan
mujizat demi nama-Mu?”, dan pada waktu itu Tuhan akan berkata “Enyahlah dari
pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Mat 7:21-23). Mengapa demikian? Karena
para hamba Tuhan dan pendeta tersebut tidak pernah mengajar jemaat untuk
mengerti apa tujuan dari mujizat Tuhan itu, sehingga banyak orang Kristen yang hingga
akhir hidupnya tidak mengalami pertobatan dan terhilang dari hadapan Tuhan. Jadi,
marilah kita bertobat selagi ada waktu. Jangan biarkan mujizat menghalangi kita
dari pertobatan kita yang sungguh-sungguh kepada Tuhan.
Bacaan
Alkitab: Matius 11:20-24
11:20 Lalu Yesus mulai mengecam kota-kota yang tidak bertobat, sekalipun di
situ Ia paling banyak melakukan mujizat-mujizat-Nya:
11:21 "Celakalah engkau Khorazim! Celakalah engkau Betsaida! Karena
jika di Tirus dan di Sidon terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di
tengah-tengah kamu, sudah lama mereka bertobat dan berkabung.
11:22 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan Tirus
dan Sidon akan lebih ringan dari pada tanggunganmu.
11:23 Dan engkau Kapernaum, apakah engkau akan dinaikkan sampai ke langit?
Tidak, engkau akan diturunkan sampai ke dunia orang mati! Karena jika di Sodom
terjadi mujizat-mujizat yang telah terjadi di tengah-tengah kamu, kota itu
tentu masih berdiri sampai hari ini.
11:24 Tetapi Aku berkata kepadamu: Pada hari penghakiman, tanggungan negeri
Sodom akan lebih ringan dari pada tanggunganmu."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.